Sabtu, 17 Agustus 2013

Alam Semesta yang Menakjubkan


Pasal 9

 

SELAMA ribuan tahun, manusia mengagumi langit yang berbintang. Pada malam yang cerah, bintang-bintang yang indah bertaburan bak permata yang berkilauan di kegelapan langit. Bumi yang bermandikan cahaya bulan memiliki pesona tersendiri.

2 Orang yang suka memikirkan apa yang ia lihat sering bertanya-tanya, ’Ada apa di langit sana? Bagaimana bisa begitu teratur? Dapatkah kita mengetahui asal mula semuanya itu?’ Tidak diragukan, jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu kita mengetahui dengan lebih akurat mengapa ada bumi beserta manusia dan makhluk-makhluk hidup lain, dan apa yang akan terjadi di masa depan.

3 Berabad-abad yang silam, alam semesta dikira hanya terdiri dari beberapa ribu bintang yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Tetapi sekarang, dengan alat-alat canggih untuk memindai langit, para ilmuwan menyadari bahwa ada jauh lebih banyak lagi. Ternyata, yang mereka amati jauh lebih menakjubkan daripada yang pernah dibayangkan. Manusia terheran-heran akan kedahsyatan ukuran dan kerumitan semuanya itu. Sebagaimana dikomentari majalah National Geographic, apa yang kini manusia ketahui tentang alam semesta telah ”membuatnya terpana”.1

Ukurannya yang Menakjubkan

4 Beberapa abad yang lampau, para astronom yang mengamati langit dengan teleskop kuno telah melihat gumpalan-gumpalan menyerupai awan. Mereka mengira bahwa ini adalah sekumpulan gas yang dekat letaknya. Tetapi, pada tahun 1920-an, sewaktu teleskop yang lebih besar, dan lebih kuat mulai digunakan, ternyata ”gas-gas” ini adalah sesuatu yang jauh lebih besar dan lebih hebat: galaksi-galaksi.

5 Galaksi adalah sekumpulan besar bintang, gas dan materi lain yang mengelilingi sebuah inti di tengah. Ada yang menyebut galaksi sebagai alam semesta tersendiri. Misalnya, perhatikan galaksi tempat tinggal kita, yang disebut Bima Sakti. Tata surya kita, yakni matahari, bumi, dan planet-planet lain beserta bulan-bulannya, adalah bagian dari galaksi ini. Tetapi, itu hanya bagian yang sangat kecil, karena ada lebih dari 100 miliar bintang di galaksi Bima Sakti kita! Beberapa ilmuwan memperkirakan sedikitnya ada 200 sampai 400 miliar bintang. Dan, seorang editor sains bahkan menyatakan, ”Mungkin ada kira-kira lima hingga sepuluh triliun bintang dalam galaksi Bima Sakti.”2

6 Diameter galaksi kita luar biasa panjang sehingga seandainya Anda bergerak dengan kecepatan cahaya (300.000 kilometer per detik), diperlukan 100.000 tahun untuk melintasinya! Berapa panjang jarak tersebut? Nah, karena cahaya menempuh jarak sekitar 9,5 triliun (9.500.000.000.000) kilometer dalam setahun, kalikan angka tersebut dengan 100.000 dan jawabannya: galaksi Bima Sakti kita berdiameter kira-kira 950 ribu triliun (950.000.000.000.000.000) kilometer! Jarak rata-rata antarbintang dalam galaksi kita dikatakan sekitar enam tahun cahaya, atau kira-kira 58 triliun kilometer.

7 Manusia nyaris tidak dapat membayangkan ukuran dan jarak sebesar itu. Tetapi, galaksi kita hanyalah satu dari semua yang ada di luar angkasa! Ada lagi yang jauh lebih mencengangkan: Begitu banyak galaksi kini telah dideteksi sehingga dikatakan bahwa ”banyaknya bagaikan helai-helai rumput di padang”.3 Ada kira-kira sepuluh miliar galaksi di alam semesta yang dapat diamati! Tetapi, masih banyak lagi yang berada di luar jangkauan teleskop sekarang ini. Beberapa astronom memperkirakan bahwa ada 100 miliar galaksi di alam semesta! Dan, setiap galaksi mungkin memiliki ratusan miliar bintang!

Gugusan Galaksi

8 Namun, itu belum semua. Galaksi-galaksi yang dahsyat ini tidak bertebaran begitu saja di angkasa, tetapi tersusun dalam kelompok-kelompok tertentu yang disebut gugusan, seperti setandan buah anggur. Ribuan gugusan galaksi telah diamati dan difoto.

9 Beberapa gugusan memiliki relatif sedikit galaksi. Galaksi Bima Sakti kita, misalnya, adalah bagian dari gugusan yang terdiri dari kira-kira dua puluh galaksi. Di dalam kelompok ini, ada satu galaksi ”tetangga” yang dapat dilihat tanpa bantuan teleskop pada malam yang cerah. Itulah galaksi Andromeda yang berbentuk spiral seperti galaksi kita.

10 Gugusan galaksi lain terdiri dari puluhan, mungkin ratusan bahkan ribuan galaksi. Salah satu gugusan diperkirakan terdiri dari sekitar 10.000 galaksi! Jarak rata-rata antargalaksi di dalam satu gugusan bisa jadi sekitar satu juta tahun cahaya. Namun, jarak dari satu gugusan ke gugusan lain mungkin seratus kali lipatnya. Bahkan ada bukti bahwa gugusan-gugusan itu pun tersusun dalam ”megagugusan”, seperti tandan-tandan buah anggur pada tanaman anggur. Benar-benar ukuran yang luar biasa besar dan organisasi yang hebat!

Organisasi Serupa

11 Dalam tata surya kita terdapat tatanan lain yang sangat terorganisasi. Matahari, sebagai bintang berukuran sedang, adalah ”nukleus”, atau inti, yang dikelilingi oleh bumi dan planet-planet lain beserta bulan masing-masing, pada orbit yang tepat. Tahun demi tahun, semua itu berputar dengan ketepatan matematis yang luar biasa sehingga para astronom dapat dengan akurat memprediksikan posisi benda-benda langit itu di masa depan.

12 Jika kita beralih ke benda yang teramat kecil—atom—kita melihat ketepatan yang sama. Sebuah atom memiliki susunan yang menakjubkan, menyerupai susunan tata surya. Dalam atom terdapat sebuah nukleus berisi partikel-partikel yang disebut proton dan neutron, yang dikelilingi oleh elektron-elektron kecil yang mengorbit. Semua materi terbuat dari bahan-bahan pembentuk ini. Yang membedakan satu zat dengan zat lain adalah jumlah proton dan neutron di dalam nukleus serta jumlah dan susunan elektron yang berputar mengitarinya. Ini susunan yang menakjubkan, karena semua elemen pembentuk materi dapat disusun dalam urutan yang tepat menurut jumlah bahan pembentuk yang ada.

Mengapa Bisa Begitu Terorganisasi?

13 Seperti yang telah kita ketahui, ukuran alam semesta benar-benar dahsyat. Begitu juga susunannya yang menakjubkan. Dari yang luar biasa besar hingga yang teramat kecil, dari gugusan galaksi hingga atom, alam semesta dicirikan oleh pengorganisasian yang hebat. Majalah Discover menyatakan, ”Kita terheran-heran melihat susunan tersebut, dan para kosmolog serta fisikawan kita terus menemukan aspek-aspek baru yang mencengangkan pada susunan tersebut. . . . Dulu kita menyebutnya sebagai mukjizat, dan kita masih rela menyebut seluruh alam semesta sebagai keajaiban.”4 Struktur yang teratur ini diakui bahkan dalam istilah umum astronomi untuk alam semesta—”kosmos”. Menurut definisi sebuah kamus, kosmos adalah ”alam semesta yang sistematis, harmonis, dan teratur”.5

14 Mantan astronaut John Glenn menyebutkan tentang ”ketertiban seluruh alam semesta di sekitar kita”, dan bahwa galaksi-galaksi ”semuanya bergerak di orbit yang ditentukan untuk masing-masing”. Maka, ia bertanya, ”Mungkinkah ini terjadi begitu saja? Apakah secara kebetulan sekumpulan benda yang tidak karuan tiba-tiba mulai menghasilkan orbit-orbit ini dengan sendirinya?” Ia menyimpulkan, ”Menurut saya itu tidak mungkin. . . . Suatu Kekuatan menempatkan itu semua dalam orbit dan menjaganya agar tetap di sana.”6

15 Ya, alam semesta diorganisasi dengan begitu cermat sehingga manusia dapat menggunakan benda-benda langit sebagai patokan untuk menentukan waktu. Tetapi, setiap alat penunjuk waktu yang bagus pasti merupakan hasil pikiran yang sistematis dan mampu merancang. Dan, pikiran yang sistematis dan dapat merancang hanya bisa dimiliki oleh pribadi yang cerdas. Lalu, bagaimana dengan rancangan dan keterandalan yang jauh lebih kompleks di seluruh alam semesta? Bukankah ini juga tanda adanya perancang, pembuat, pikiran—kecerdasan? Dan, apakah masuk akal untuk beranggapan bahwa kecerdasan bisa ada tanpa suatu pribadi?

16 Tidak dapat disangkal: Di balik organisasi yang hebat ada organisator yang hebat. Sepanjang yang kita ketahui, tidak ada sesuatu yang terorganisasi yang terjadi begitu saja, secara kebetulan. Sebaliknya, berdasarkan pengalaman hidup kita, segala yang terorganisasi pasti ada organisatornya. Setiap mesin, komputer, bangunan, ya, bahkan pensil dan kertas, ada pembuatnya, perancangnya. Maka, masuk akal jika organisasi yang jauh lebih rumit dan menakjubkan di alam semesta memiliki organisator juga.

Setiap Hukum Ada Pembuatnya

17 Selain itu, seluruh alam semesta, dari atom hingga galaksi, diatur oleh hukum-hukum fisika yang pasti. Sebagai contoh, ada hukum yang mengatur panas, cahaya, suara, dan gravitasi. Menurut fisikawan Stephen W. Hawking, ”Semakin banyak kita meneliti alam semesta, ternyata tidak ada yang bergerak semaunya tetapi semua mengikuti hukum-hukum tertentu yang telah dirumuskan dengan baik dan bekerja dalam berbagai bidang. Tampaknya sangat logis untuk memperkirakan adanya beberapa prinsip pemersatu, sehingga semua hukum adalah bagian dari suatu hukum yang lebih luas.”7

18 Pakar roket Wernher von Braun menyatakan lebih jauh lagi, ”Hukum-hukum alam di jagat raya ini begitu tepat sehingga tidak sulit bagi kita untuk membuat pesawat ruang angkasa untuk terbang ke bulan dan kita dapat mengukur waktu penerbangan dengan ketepatan sepersekian detik. Pasti ada pribadi yang telah menetapkan hukum-hukum ini.”8 Para ilmuwan yang ingin meluncurkan roket yang mengorbit bumi, atau bulan, harus bekerja sama dengan hukum-hukum universal tersebut, jika ingin berhasil.

19 Sehubungan dengan hukum, kita mengakui bahwa hukum berasal dari suatu badan pembuat hukum. Untuk tanda lalu lintas yang menyatakan ”Stop”, pasti ada orang atau sekelompok orang yang membuat hukum tersebut. Maka, bagaimana dengan hukum-hukum universal yang mengatur alam semesta fisik? Hukum yang dibuat dengan begitu hebat pasti merupakan bukti adanya pembuat hukum yang supercerdas.

Sang Organisator dan Pembuat Hukum

20 Setelah mengomentari segala ketertiban dan hukum yang istimewa, yang begitu nyata di alam semesta, Science News mengatakan, ”Sesudah merenungkan hal-hal ini, para kosmolog merasa resah karena keadaan-keadaan yang begitu terperinci dan tepat tampaknya mustahil muncul secara acak. Satu cara untuk menjawab pertanyaan tersebut adalah dengan mengatakan bahwa segala sesuatu telah dirancang dan menyatakannya berasal dari Kekuatan Ilahi.”9

21 Banyak orang, termasuk banyak ilmuwan, enggan mengakui hal itu. Tetapi, yang lain bersedia mengakui apa yang terus dibuktikan oleh fakta-fakta—kecerdasan. Mereka mengakui bahwa ukuran yang luar biasa besar itu, ketepatan dan hukum yang ada di seluruh alam semesta tidak mungkin terjadi secara kebetulan. Semua ini pasti hasil dari pikiran yang sangat cemerlang.

22 Berikut ini kesimpulan yang dinyatakan oleh seorang penulis Alkitab tentang langit, ”Layangkanlah pandanganmu ke tempat tinggi dan lihatlah. Siapa yang menciptakan hal-hal ini? Ini adalah Pribadi yang membawa keluar pasukan mereka menurut jumlahnya, yang semuanya ia panggil dengan namanya.” ”Pribadi” itu dikenal sebagai ”Pencipta langit dan Pribadi Agung yang membentangkannya”.—Yesaya 40:26; 42:5.

Sumber Energi

23 Hukum-hukum universal mengatur semua materi yang ada. Tetapi, dari mana asal semua materi tersebut? Dalam buku Cosmos, Carl Sagan mengatakan, ”Pada permulaan alam semesta ini, tidak ada galaksi, bintang atau planet, tidak ada kehidupan atau peradaban.” Ia menyebut perubahan dari keadaan hampa tersebut menjadi alam semesta sekarang ini sebagai ”transformasi materi dan energi yang paling menakjubkan yang bisa kita lihat sekilas”.10

24 Itulah kunci untuk memahami proses terjadinya alam semesta: Transformasi energi dan materi pasti tersangkut di sini. Hubungan ini dibuktikan oleh rumus Einstein yang terkenal, E=mc2 (energi sama dengan massa kali kecepatan cahaya pangkat dua). Satu kesimpulan yang didapat dari rumus ini ialah bahwa materi dapat dihasilkan dari energi, sama seperti energi yang sangat besar dapat dihasilkan dari materi. Bom atom adalah bukti pernyataan yang disebutkan terakhir. Maka, astrofisikawan Josip Kleczek menyatakan, ”Kebanyakan dan mungkin semua partikel dasar bisa diciptakan dengan mengubah energi menjadi materi.”11

25 Jadi, ada bukti ilmiah bahwa sumber energi yang tidak terbatas memiliki bahan mentah untuk menciptakan materi alam semesta. Penulis Alkitab yang dikutip di atas mencatat bahwa sumber energi ini adalah pribadi hidup yang cerdas, dengan mengatakan, ”Karena energi dinamisnya yang berlimpah, dan kekuasaannya sangat besar, tidak satu pun dari mereka [benda-benda langit] tidak hadir.” Jadi, dari sudut pandang Alkitab, sumber energi yang tidak terbatas inilah yang dimaksud dalam Kejadian 1:1, ”Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.”

Permulaan yang Tidak Kacau

26 Dewasa ini, para ilmuwan umumnya mengakui bahwa alam semesta memiliki permulaan. Sebuah teori terkenal yang mencoba menjelaskan permulaan ini dikenal sebagai teori Big Bang [Ledakan Dahsyat]. ”Hampir semua pembahasan tentang asal mula alam semesta baru-baru ini didasarkan atas teori Big Bang,” kata Francis Crick.12 Jastrow menyebut ”ledakan” kosmis ini sebagai ”momen penciptaan yang sesungguhnya”.13 Tetapi, seperti yang diakui oleh astrofisikawan John Gribbin dalam New Scientist, walaupun para ilmuwan ”pada umumnya mengaku mampu menjelaskan dengan sangat terperinci” apa yang terjadi setelah ”momen” ini, apa yang menyebabkan ”terjadinya penciptaan itu masih merupakan misteri”. Dan, ia berpikir, ”mungkin benar juga bahwa Allah yang membuatnya”.14

27 Namun, kebanyakan ilmuwan tidak bersedia menyatakan bahwa penyebab ”terjadinya” penciptaan ini adalah Allah. Maka, ledakan tersebut biasanya dikatakan kacau-balau, seperti ledakan bom nuklir. Tetapi, apakah ledakan seperti ini menghasilkan organisasi yang lebih baik? Apakah bom yang berjatuhan di beberapa kota semasa perang menghasilkan bangunan, jalan, dan tanda pengatur lalu lintas yang hebat rancangannya? Sebaliknya, ledakan demikian meninggalkan puing-puing, keadaan berantakan, kekacauan, kehancuran. Dan, jika peledaknya nuklir, kehancurannya total, seperti yang terjadi atas kota Hiroshima dan kota Nagasaki di Jepang pada tahun 1945.

28 Tidak, ”ledakan” saja tidak dapat menciptakan alam semesta kita yang menakjubkan, dengan keteraturan, rancangan, dan hukumnya yang mengagumkan. Hanya organisator dan pembuat hukum yang hebat yang dapat mengarahkan kekuatan-kekuatan dahsyat yang sedang bekerja untuk menghasilkan organisasi dan hukum yang menakjubkan. Jadi, bukti dan penalaran ilmiah mendukung pernyataan Alkitab, ”Langit menyatakan kemuliaan Allah; dan angkasa menceritakan pekerjaan tangannya.”—Mazmur 19:1.

29 Jadi, Alkitab dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang belum dapat dijelaskan oleh teori evolusi. Kita tidak dibiarkan buta oleh Alkitab tentang apa yang ada di balik asal mula segala sesuatu, tetapi kita diberi jawaban yang sederhana dan dapat dimengerti. Alkitab meneguhkan apa yang diamati oleh sains, dan oleh kita sendiri, bahwa tidak ada sesuatu pun yang bisa muncul dengan sendirinya. Walaupun kita sendiri belum ada sewaktu alam semesta dibangun, nyatalah bahwa alam semesta dibuat oleh seorang Pakar Bangunan, seperti yang dikatakan Alkitab, ”Setiap rumah dibangun oleh seseorang, tetapi ia yang membangun segala perkara adalah Allah.”—Ibrani 3:4.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar