Kamis, 22 Agustus 2013

Dari Mana Datangnya Instruksi Itu?


Pertanyaan 3

 

Apa yang menentukan rupa Anda? Apa saja faktor penentu warna mata, rambut, dan kulit Anda? Bagaimana dengan tinggi badan, perawakan, atau kemiripan Anda dengan orang tua Anda? Mengapa ujung jari Anda bisa memiliki bantalan empuk di satu sisi dan kuku yang keras sebagai pelindung di sisi lainnya?

Pada zaman Charles Darwin, jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti itu masih misterius. Darwin sendiri terpesona bahwa ciri-ciri khas satu generasi diteruskan ke generasi berikutnya, tetapi hanya sedikit yang ia ketahui tentang hukum genetika, apalagi tentang mekanisme di dalam sel yang mengatur hereditas. Namun, sekarang para biolog telah puluhan tahun mempelajari genetika manusia dan instruksi terperinci yang tertanam dalam molekul menakjubkan yang disebut DNA (asam deoksiribonukleat). Tentu, pertanyaan utamanya adalah: Dari mana datangnya instruksi itu?

Apa yang dinyatakan banyak ilmuwan? Banyak biolog dan ilmuwan lain merasa bahwa DNA dan instruksinya yang berbentuk kode dihasilkan oleh berbagai kebetulan yang tidak diatur yang terjadi selama jangka waktu jutaan tahun. Menurut mereka, tidak ada bukti bahwa struktur molekul ini atau informasi yang dibawa dan diteruskannya, serta cara kerjanya, merupakan hasil rancangan.17

Apa yang Alkitab katakan? Alkitab menyiratkan bahwa pembentukan berbagai bagian tubuh kita—bahkan waktu pembentukannya—berkaitan dengan sebuah buku kiasan yang berasal dari Allah. Perhatikan bagaimana Raja Daud diilhami untuk menggambarkan hal itu, dengan mengatakan tentang Allah, ”Matamu melihat bahkan ketika aku masih embrio, dan semua bagiannya tertulis dalam bukumu, sehubungan dengan hari-hari pada waktu semuanya itu dibentuk sebelum ada satu pun dari antaranya.”—Mazmur 139:16.

Apa yang tersingkap dari bukti-bukti? Jika evolusi benar, paling tidak semestinya ada kemungkinan yang masuk akal bahwa DNA bisa muncul melalui serangkaian kebetulan. Jika Alkitab benar, semestinya ada bukti yang kuat bahwa DNA merupakan hasil karya pikiran yang cerdas dan menyukai keteraturan.

Apabila dibahas dengan ungkapan yang sangat sederhana, pokok tentang DNA cukup mudah dimengerti—dan sangat menarik. Jadi, mari kita berjalan-jalan lagi ke dalam sebuah sel. Namun, kali ini kita akan mengunjungi sel manusia. Bayangkan Anda masuk ke sebuah museum yang dirancang untuk mengajar Anda tentang cara kerja sel tersebut. Seluruh museum merupakan model dari sebuah sel manusia yang khas—tetapi diperbesar sekitar 13.000.000 kali. Ukurannya sebesar gelanggang olahraga raksasa, yang bisa menampung sekitar 70.000 penonton.

Anda masuk ke museum dan terpukau melihat tempat ini, yang penuh dengan berbagai bentuk dan struktur yang ganjil. Dekat bagian tengah sel terdapat nukleus, sebuah bola setinggi gedung 20 tingkat. Anda berjalan mendekatinya.

Anda melewati pintu di kulit luar nukleus itu, atau membrannya, lalu memandang ke sekeliling. Sebagian besar ruangan ini diisi oleh 46 kromosom. Kromosom yang identik saling berpasangan dan tingginya bervariasi; pasangan yang terdekat dengan Anda setinggi gedung 12 tingkat (1). Setiap kromosom agak menyempit di bagian tengah, sehingga tampak seperti sosis yang terikat di tengahnya tetapi berdiameter seperti batang pohon yang sangat besar. Anda melihat garis-garis horizontal seperti pita pada model-model kromosom itu. Seraya Anda mendekat, ternyata pada setiap pita itu terdapat garis-garis vertikal. Di antara garis-garis vertikal itu masih ada garis-garis horizontal yang lebih pendek (2). Apakah itu tumpukan buku? Bukan; itu adalah sisi luar gulungan-gulungan yang tersusun dengan rapat membentuk tiang-tiang. Anda menarik salah satu gulungan hingga terlepas. Anda terkagum-kagum melihat bahwa gulungan itu terbuat dari kumparan-kumparan yang lebih kecil (3), yang juga tersusun dengan rapi. Di dalam kumparan itulah terdapat benda utama dari semuanya—sesuatu yang mirip tali yang luar biasa panjang. Apa itu?

STRUKTUR MOLEKUL YANG MENGAGUMKAN

Untuk memudahkan, kita anggap saja bagian dari model kromosom ini sebagai seutas tali yang tebalnya sekitar 2,6 sentimeter. Tali ini tergulung dengan rapat pada sumbunya (4), sehingga membentuk kumparan dalam kumparan. Kumparan-kumparan ini melekat pada semacam penopang sehingga tetap berada pada tempatnya. Papan petunjuk menjelaskan bahwa tali itu dikemas dengan sangat efisien. Jika Anda melepaskan tali dari setiap model kromosom ini dan merentangkan semuanya, panjangnya dari ujung ke ujung mencapai setengah keliling bumi!

Sebuah buku sains menyebut sistem pengemasan yang efisien ini ”prestasi teknik yang luar biasa”.18 Apakah menurut Anda kedengarannya masuk akal jika dikatakan bahwa tidak ada pakar teknik di balik prestasi ini? Jika museum ini memiliki toko besar yang menjual jutaan barang dan semuanya itu tertata sedemikian rapinya sehingga Anda bisa menemukan barang apa pun dengan mudah, apakah Anda akan menganggap bahwa tidak ada yang menata tempat tersebut? Tentu saja tidak! Padahal, keteraturan demikian tidak ada apa-apanya dibanding keteraturan dalam kromosom.

Papan petunjuk di museum itu mengundang Anda untuk mengambil seutas tali ini dan mengamatinya dengan cermat (5). Seraya memegangnya, Anda melihat bahwa ini bukan tali biasa. Tali ini tersusun dari dua utas benang yang dipilin. Kedua benang itu dihubungkan dengan batang-batang kecil yang jaraknya sama. Tali itu tampak seperti tangga yang dipilin hingga menyerupai tangga spiral (6). Anda pun tersadar: Anda sedang memegang model molekul DNA—salah satu misteri besar kehidupan!

Satu molekul DNA, yang dikemas dengan rapi berikut sumbu dan penopangnya, membentuk satu kromosom. Anak tangganya dikenal sebagai pasangan basa (7). Apa fungsi semuanya ini? Sebuah papan petunjuk menyediakan penjelasan yang sederhana.

SISTEM PENYIMPANAN INFORMASI TERHEBAT

Menurut papan petunjuk, kunci untuk memahami DNA ada pada anak tangganya, yakni batang-batang penghubung kedua sisi tangga tersebut. Bayangkan tangga itu dibelah dua. Pada setiap sisi terdapat batang-batang anak tangga yang mencuat. Hanya ada empat jenis batang. Ilmuwan menamainya A, T, G, dan C. Mereka terpukau sewaktu mengetahui bahwa urutan huruf itu ternyata menyampaikan informasi dalam bentuk kode.

Anda mungkin tahu bahwa kode Morse diciptakan pada abad ke-19 agar orang bisa berkomunikasi melalui telegraf. Kode itu hanya berupa dua ”huruf”—titik dan garis. Sekalipun demikian, kode itu bisa digunakan untuk menyampaikan tak terhitung banyaknya kata atau kalimat. Nah, kode dalam DNA terdiri dari empat huruf. Dengan urutan tertentu, huruf-huruf itu—A, T, G, dan C—membentuk ”kata” yang disebut kodon. Kodon tersusun menjadi ”cerita” yang disebut gen. Setiap gen rata-rata memuat 27.000 huruf. Gen-gen ini berikut spasi-spasi panjang di antaranya tergabung menjadi semacam pasal—satu kromosom. Dibutuhkan 23 kromosom untuk membentuk satu ”buku” yang lengkap—genom, atau seluruh informasi genetik suatu organisme.

Genom bisa disamakan dengan buku yang sangat tebal. Berapa banyak informasi yang dimuat di dalamnya? Secara keseluruhan, genom manusia terdiri dari sekitar tiga miliar pasangan basa, atau anak tangga, pada tangga DNA.19 Bayangkan satu set ensiklopedia yang setiap jilidnya setebal lebih dari seribu halaman. Dibutuhkan 428 jilid seperti itu untuk memuat informasi dalam genom. Karena ada salinan yang kedua dalam setiap sel, dibutuhkan 856 jilid. Seandainya Anda disuruh mengetikkan genom itu sendirian, Anda harus bekerja sepenuh waktu—lima hari seminggu tanpa cuti—selama kira-kira 80 tahun!

Tentu saja, semua yang Anda ketik itu tidak akan berguna untuk tubuh Anda. Bagaimana Anda bisa memasukkan ratusan jilid buku yang tebal itu ke dalam setiap sel mikroskopis di tubuh Anda, yang jumlahnya 100 triliun? Memadatkan informasi sebanyak itu sungguh di luar kesanggupan kita.

Seorang profesor biologi molekuler dan sains komputer menyatakan, ”Satu gram DNA, yang jika dikeringkan volumenya hanya sekitar satu sentimeter kubik, dapat menyimpan informasi setara kira-kira satu triliun CD [compact disc].”20 Artinya? Ingatlah, DNA memuat gen, instruksi untuk membangun satu tubuh manusia yang unik. Setiap sel memiliki serangkaian instruksi yang lengkap. Sedemikian padatnya informasi dalam DNA sehingga satu sendok teh DNA bisa memuat instruksi untuk membangun sekitar 350 kali lipat jumlah manusia yang hidup sekarang! DNA untuk tujuh miliar orang yang hidup di bumi sekarang hanyalah seperti lapisan yang sangat tipis pada sendok teh itu.21

BUKU TANPA PENGARANG?

Meskipun teknologi sudah sangat maju, belum ada alat penyimpanan informasi buatan manusia yang mendekati kapasitas tersebut. Namun, compact disc bisa digunakan sebagai pembanding. Pikirkan: Sekeping compact disc mungkin membuat kita terkesan karena bentuknya yang simetris, permukaannya yang mengilap, dan rancangannya yang efisien. Kita melihat bukti yang jelas bahwa ada orang cerdas yang membuatnya. Tetapi, bagaimana jika keping itu memuat informasi—bukan data acak yang tidak berguna, melainkan instruksi yang terperinci dan jelas untuk membangun, memelihara, dan memperbaiki mesin yang rumit? Informasi itu tidak mengubah berat atau ukuran keping CD tersebut. Namun, informasi itulah fitur terpentingnya. Tidakkah instruksi tertulis itu meyakinkan Anda bahwa pasti ada pribadi cerdas yang membuatnya? Kalau ada tulisan, pasti ada penulisnya, bukan?

Tidaklah berlebihan untuk menyamakan DNA dengan sekeping compact disc atau sebuah buku. Malah, sebuah buku tentang genom menyatakan, ”Gagasan bahwa genom adalah buku bukan cuma metafora. Memang demikianlah kenyataannya. Sebuah buku adalah informasi digital . . . Begitu pula genom.” Penulisnya menambahkan, ”Genom adalah buku yang sangat pintar, karena dalam kondisi yang tepat, ia dapat memfotokopi sekaligus membaca dirinya sendiri.”22 Itulah aspek penting lain dari DNA.

MESIN YANG AKTIF

Seraya Anda berdiri di keheningan, Anda bertanya-tanya apakah nukleus dalam sel sama senyapnya seperti museum. Lalu, Anda melihat alat peraga lain. Di atas sebuah kotak kaca yang berisi seuntai model DNA terdapat tanda ”Tekan Tombol untuk Peragaan”. Anda menekan tombolnya, dan terdengar suara narator, ”DNA memiliki setidaknya dua tugas yang sangat penting. Yang pertama disebut replikasi. DNA harus disalin agar setiap sel baru memiliki salinan lengkap informasi genetik yang sama. Amatilah simulasi berikut.”

Dari balik pintu di salah satu ujung peraga itu muncul sebuah mesin yang kelihatannya rumit. Itu sebenarnya adalah sekumpulan robot yang saling terhubung. Mesin itu mendekati DNA, menempelkan diri padanya, dan mulai menyusuri DNA seperti kereta api di relnya. Gerakannya terlalu cepat untuk mata Anda, tetapi Anda bisa melihat bahwa di belakangnya kini terdapat, bukan lagi satu, melainkan dua utas tali DNA yang lengkap.

Sang narator menjelaskan, ”Ini adalah peragaan yang sangat disederhanakan tentang proses replikasi DNA. Sekelompok mesin molekuler yang disebut enzim bergerak menyusuri DNA, mula-mula membelahnya menjadi dua, lalu menggunakan setiap untaian sebagai pola untuk membuat untaian pelengkap yang baru. Kami tidak bisa menunjukkan semua bagian yang terkait—seperti alat kecil yang melaju di depan mesin replikasi dan memotong salah satu untaian DNA sehingga DNA dapat berputar dengan bebas dan tidak terpilin terlalu ketat. Kami juga tidak bisa memperlihatkan bagaimana DNA diperiksa beberapa kali. Kekeliruan bisa dideteksi dan dikoreksi dengan tingkat keakuratan yang mengagumkan.”—Lihat gambar di halaman 16 dan 17.

Sang narator melanjutkan, ”Yang bisa kami perlihatkan dengan jelas adalah kecepatannya. Anda lihat robot ini bergerak dengan sangat cepat, bukan? Nah, mesin enzim yang asli bergerak menyusuri ’rel’ DNA dengan kecepatan sekitar 100 anak tangga, atau pasangan basa, setiap detik.23 Seandainya ’rel’ itu seukuran rel kereta api, maka ’mesin’ ini bergerak dengan kecepatan lebih dari 80 kilometer per jam. Pada bakteri, mesin replikasi mini ini dapat bergerak sepuluh kali lebih cepat! Pada sel manusia, ratusan mesin replikasi ini bekerja di berbagai lokasi sepanjang ’rel’ DNA. Mesin-mesin itu menyalin seluruh genom hanya dalam waktu delapan jam.”24 (Lihat kotak ”Molekul yang Dapat Dibaca dan Disalin”, di halaman 20.)

”MEMBACA” DNA

Robot-robot replikasi DNA itu meninggalkan ruangan dan muncullah mesin lain. Mesin ini juga menyusuri DNA, tetapi dengan lebih lambat. Anda melihat tali DNA itu masuk ke mesin ini melalui ujung yang satu dan keluar dari ujung lainnya—tanpa perubahan. Tetapi, ada satu untaian baru yang keluar dari lubang lain pada mesin itu, mirip ekor yang semakin panjang. Apa yang sedang terjadi?

Sekali lagi, sang narator menjelaskan, ”Tugas DNA yang kedua disebut transkripsi. DNA tidak pernah meninggalkan rumahnya yang aman, yakni nukleus. Jadi, bagaimana gen-gennya—resep untuk membuat semua protein pembentuk tubuh Anda—bisa dibaca dan digunakan? Nah, mesin enzim ini mencari lokasi di sepanjang DNA di mana sebuah gen telah diaktifkan oleh sinyal kimiawi dari luar nukleus sel. Lalu, mesin ini menggunakan molekul yang disebut RNA (asam ribonukleat) untuk membuat salinan gen itu. RNA tampak sangat mirip dengan seuntai DNA, tetapi sebenarnya berbeda. Tugasnya adalah mengambil informasi berbentuk kode di dalam gen. RNA memperoleh informasi itu sewaktu berada dalam mesin enzim tadi, lalu keluar dari nukleus dan bergerak menuju salah satu ribosom, dan informasi itu kemudian digunakan untuk membangun sebuah protein.”

Seraya menyaksikan peragaan itu, Anda terkagum-kagum. Anda sangat terkesan dengan museum ini dan kejeniusan orang-orang yang merancang serta membangun mesin-mesinnya. Tetapi, bagaimana seandainya seluruh tempat ini berikut isinya bisa diaktifkan untuk menunjukkan ribuan tugas yang dilaksanakan dalam sel manusia secara serempak pada waktu bersamaan? Pastilah, itu tontonan yang sangat memukau!

Namun, Anda sadar bahwa semua proses yang dilaksanakan oleh mesin-mesin rumit yang sangat kecil ini sebenarnya sedang bekerja saat ini juga dalam 100 triliun sel di tubuh Anda! DNA Anda sedang dibaca, menyediakan petunjuk untuk membangun ratusan ribu jenis protein pembentuk tubuh Anda—enzim, jaringan, organ, dan seterusnya. Saat ini juga, DNA Anda sedang disalin dan diperiksa sehingga ada serangkaian instruksi yang siap dibaca lagi dalam setiap sel yang baru.

MENGAPA FAKTA-FAKTA INI PENTING?

Sekali lagi, tanyailah diri sendiri, ’Dari mana datangnya semua instruksi ini?’ Menurut Alkitab, ”buku” ini dan tulisannya adalah karya Pengarang adimanusiawi. Apakah kesimpulan itu ketinggalan zaman dan tidak ilmiah?

Pertimbangkan: Sanggupkah manusia membangun museum yang digambarkan di atas? Mereka bakal menghadapi segudang kesulitan. Masih banyak sekali yang belum diketahui tentang genom manusia dan cara kerjanya. Ilmuwan masih mencoba mencari tahu di mana letak semua gen dan apa yang dilakukannya. Dan, gen hanyalah bagian kecil dari untaian DNA. Bagaimana dengan spasi-spasi panjang yang tidak berisi gen? Ilmuwan menyebut bagian itu DNA sampah, tetapi belum lama ini mereka meralat pendapat tersebut. Bagian-bagian itu bisa jadi mengendalikan bagaimana dan sejauh mana gen-gen digunakan. Dan, andai pun ilmuwan sanggup menciptakan model lengkap DNA berikut mesin-mesin yang menyalin serta memeriksanya, sanggupkah mereka membuatnya berfungsi seperti DNA yang asli?

Ilmuwan terkenal bernama Richard Feynman meninggalkan catatan ini di papan tulis tak lama sebelum kematiannya, ”Apa yang tidak dapat saya ciptakan, tidak saya pahami.”25 Kejujuran dan kerendahan hatinya benar-benar patut dipuji, dan pernyataannya jelas berlaku dalam hal DNA. Ilmuwan tidak dapat menciptakan DNA dengan semua mesin replikasi dan transkripsinya; mereka pun tidak dapat sepenuhnya memahami DNA. Namun, ada yang dengan tegas mengaku tahu bahwa semuanya itu muncul melalui kebetulan dan kecelakaan yang tidak diatur. Apakah bukti yang telah Anda perhatikan benar-benar mendukung kesimpulan tersebut?

Beberapa orang yang terpelajar telah menyimpulkan bahwa bukti-bukti menunjuk ke arah yang berbeda. Misalnya, Francis Crick, ilmuwan yang turut menemukan struktur pilinan ganda DNA, menyimpulkan bahwa molekul ini sangat terorganisasi sehingga mustahil muncul melalui peristiwa yang tidak diatur. Menurutnya, makhluk-makhluk cerdas dari ruang angkasa mungkin telah mengirimkan DNA ke bumi agar kehidupan dapat muncul di sini.26

Belum lama ini, filsuf ternama Antony Flew, yang mendukung ateisme selama 50 tahun, mengubah pandangannya 180 derajat. Pada usia 81 tahun, ia mulai menyatakan keyakinan bahwa pasti ada suatu kecerdasan di balik penciptaan kehidupan. Mengapa pandangannya berubah? Penelitian DNA. Sewaktu ditanya apakah pandangannya yang baru itu mungkin akan sulit diterima para ilmuwan, Flew dilaporkan menjawab, ”Sayang sekali. Sepanjang hidup, saya telah dibimbing oleh prinsip . . . ikuti bukti yang ada, ke mana pun arahnya.”27

Bagaimana menurut Anda? Apa yang ditunjukkan oleh bukti yang ada? Bayangkan Anda menemukan ruang komputer di pusat sebuah pabrik. Komputer itu menjalankan program induk yang rumit untuk mengarahkan semua kegiatan di pabrik tersebut. Bukan itu saja, program tersebut terus-menerus mengirimkan instruksi tentang cara membangun serta memelihara setiap mesin di sana, dan program itu membuat salinan dirinya sekaligus memeriksanya. Apa yang Anda simpulkan dari bukti itu? Apakah komputer itu dan programnya membuat dirinya sendiri, atau keduanya adalah hasil karya pikiran yang cerdas dan menyukai keteraturan? Jawabannya jelas sekali.

[Catatan Kaki]

Buku Molecular Biology of the Cell menggunakan skala yang berbeda. Dikatakan bahwa jika kita mencoba mengemas tali-tali yang panjang ini ke dalam nukleus sel, itu sama dengan mencoba menjejalkan 40 kilometer benang yang sangat halus ke dalam sebuah bola tenis—tetapi sedemikian rapi dan teraturnya sehingga setiap bagian dari benang itu bisa diambil dengan mudah.

Setiap sel memuat dua salinan lengkap genom, semuanya 46 kromosom.

[Kotak/Gambar di hlm. 20]

MOLEKUL YANG DAPAT DIBACA DAN DISALIN

  Bagaimana DNA dapat dibaca dan disalin dengan begitu akurat? Keempat basa kimiawi pada tangga DNA—A, T, G, dan C—membentuk anak tangga dengan pasangan yang selalu sama: A dengan T, dan G dengan C. Jika salah satu sisi anak tangga adalah A, sisi lainnya pasti T; G selalu berpasangan dengan C. Jadi, jika Anda memiliki salah satu sisi tangga, Anda tahu seperti apa sisi tangga lainnya. Apabila satu sisi tangga berisi GTCA, sisi lainnya pasti berisi CAGT. Belahan anak-anak tangga itu panjangnya berbeda-beda, tetapi sewaktu dipertemukan dengan pasangannya, terbentuklah anak tangga yang lengkap dengan panjang yang sama.

  Penemuan fakta itu menuntun ilmuwan ke terobosan lain tentang molekul yang mengagumkan ini: DNA sangat sempurna untuk disalin berulang-ulang. Mesin enzim yang mereplikasi DNA mengambil unit-unit berisi empat zat kimia itu yang melayang bebas dalam nukleus, lalu menggunakannya untuk melengkapi setiap anak tangga pada untaian DNA yang sudah terbelah.

  Jadi, molekul DNA sebenarnya mirip dengan buku yang dibaca dan disalin berulang-ulang. Selama rata-rata masa hidup manusia, DNA disalin sekitar 10.000.000.000.000.000 kali, dengan keakuratan yang menakjubkan.28

[Kotak di hlm. 21]

RENUNGKANLAH FAKTA-FAKTA INI

▪ Fakta: DNA dikemas dalam kromosom dengan cara yang begitu efisien sehingga disebut sebagai ”prestasi teknik”.

Renungkan: Bagaimana mungkin keteraturan dan pengorganisasian tersebut muncul secara kebetulan tanpa diatur?

▪ Fakta: Kapasitas DNA untuk menyimpan informasi masih belum ada tandingannya pada era komputer sekarang ini.

Renungkan: Jika teknisi komputer saja tidak sanggup menghasilkan hal itu, bagaimana mungkin materi yang tidak berakal bisa menghasilkan hal itu dengan sendirinya?

▪ Fakta: DNA memuat semua instruksi yang diperlukan untuk membangun tubuh manusia yang unik dan memeliharanya sepanjang hidupnya.

Renungkan: Mungkinkah ada tulisan tanpa penulis, dan program tanpa pemrogram?

▪ Fakta: Agar berfungsi, DNA harus disalin, dibaca, dan diperiksa oleh sekumpulan mesin molekuler yang rumit yang disebut enzim, yang harus bekerja sama dengan keakuratan dan ketepatan waktu yang tinggi.

Renungkan: Apakah Anda percaya bahwa mesin yang luar biasa rumit dan dapat diandalkan bisa muncul secara kebetulan? Tanpa bukti yang kuat, tidakkah kepercayaan seperti itu sama dengan iman yang membabi buta?

[Diagram di hlm. 14, 15]

(Untuk keterangan lengkap, lihat publikasinya)

”Prestasi Teknik”

Bagaimana DNA Dikemas

Mengemas DNA ke dalam nukleus adalah prestasi teknik yang mengagumkan—ibarat menjejalkan 40 kilometer benang yang sangat halus ke dalam sebuah bola tenis

[Diagram di hlm. 16]

(Untuk keterangan lengkap, lihat publikasinya)

Replikasi

Bagaimana DNA Disalin

1  Bagian mesin enzim ini membelah DNA menjadi dua untaian terpisah

2  Bagian mesin ini mengambil seuntai DNA sebagai pola untuk menciptakan untaian ganda

3  Penjepit geser berbentuk cincin yang menuntun dan menstabilkan mesin enzim

4  Dua untaian lengkap DNA terbentuk

Seandainya DNA seukuran rel kereta api, maka mesin enzim bergerak dengan kecepatan lebih dari 80 kilometer per jam

[Diagram di hlm. 19]

(Untuk keterangan lengkap, lihat publikasinya)

Transkripsi

Bagaimana DNA ”Dibaca”

1  DNA diurai di sini. Untaian yang terbuka meneruskan informasi ke RNA

2  RNA ”membaca” DNA, mengambil kode dalam gen. Kode DNA memberi tahu mesin transkripsi di mana transkripsi mulai dan berakhir

3  RNA yang sudah berisi informasi keluar dari nukleus sel lalu menuju ribosom untuk meneruskan instruksi tentang cara membangun protein yang kompleks

4  Mesin transkripsi

[Gambar di hlm. 18]

Satu gram DNA memuat informasi setara satu triliun CD

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar