Selasa, 19 September 2017

Pandangan Kita Terhadap Dunia

Kamis, 31 Mei 2012



Motivasi dan perilaku seseorang dipengaruhi pandangannya mengenai dunia, seperti moral dan agama

Oleh Robert Todd Carrol, 2004

Masing-masing kita memiliki sederetan nilai dan keyakinandasar mengenai dunia ini. Nilai dan keyakinan ini adalah saringan dimana kita mempersepsi dunia dan menafsirkan pengalaman. Nilai seseorang dapat mempengaruhi bukan hanya seberapa pentingnya nilai yang ia berikan pada fakta, namun juga apa yang ia anggap sebagai fakta. Keyakinan moral dan agama adalah bagian dari pandangan seseorang terhadap dunia dan seringkali bertabrakan dengan pandangan dunia orang lain.

Beberapa pandangan memuat pemahaman kalau pandangan lainnya harus dimusnahkan dan mereka harus menjadi pandangan yang dominan. Pandangan demikian tidak menerima kompromi dan memandang mereka yang mengajukan toleransi pada pandangan lain adalah bagian dari sebuah konspirasi untuk meremehkan mereka dengan mendukung berpikir bebas. Kelompok agama ultrakonservatif dicirikan oleh pandangan dunia yang demikian.

Anda mungkin merasa kalau mendorong kepercayaan diri adalah nilai yang wajar dalam pendidikan dan membesarkan anak. Orang lain dapat menilai hal ini adalah perbuatan setan dan memandangmu sebagai ancaman. Contohnya adalah pandangan yang diajukan evangelis kristen Jerry Falwell dan Pat Robertson (The New Millennium, 1990), akan memandang dukungan untuk menjadi seorang pemikir kritis merupakan bagian dari konspirasi liberal. Beberapa pandangan dunia menganggap keanekaragaman dan toleransi adalah hal yang baik; yang lain menganggapnya buruk. Beberapa pandangan dunia sepenuhnya sekuler. Karena tidak memuat nilai-nilai agama, pandangan demikian menutup kemampuan memahami motivasi dan perilaku pandangan dunia yang diajukan oleh agama utama. Sebagian besar orang Amerika, apakah pandangan mereka religius atau sekuler, sulit memahami motivasi teroris yang sukarela membunuh orang tak bersalah, khususnya bila tindakan tersebut dilakukan oleh pengebom bunuh diri. Bagi kita, perilaku demikian gila dan menganggap hanya orang tidak waras yang mau melakukan hal tersebut. Namun bagi banyak orang tindakan tersebut bisa dinilai baik dan heroik.

Kadang orang-orang dengan pandangan dunia yang bertabrakan, seperti kristen ultra konservatif dan ateis ultra liberal, dapat menggunakan kata yang sama dengan arti berbeda. Keduanya mengklaim menghargai kebebasan, namun bagi satu pihak kebebasan ini adalah kebebasan dari dosa dan pengaruh jahat, bagi yang lain berarti kebebasan melakukan apa yang dianggap pihak lain sebagai hal yang berdosa atau jahat. Saat beberapa pandangan dunia bertabrakan, mungkin tidak ada jalan tengah; kesepakatan bisa saja mustahil. Yang terbaik yang bisa diharapkan dalam kasus demikian adalah tiap sisi akan mencoba memahami asal usul yang lainnya.

Kecerobohan dan bias yang kita miliki, dan juga ketidak setujuan kita pada nilai dan prinsip dasar, akan membatasi harapan kita kalau berpikir kritis akan menyelesaikan semua masalah kita. Ini mestinya jelas karena beberapa pandangan dunia bertentangan dan sebagian melarang berpikir kritis dan mendukung kepatuhan tanpa pikiran pada teks kuno atau guru modern tertentu.

Sumber: FaktaIlmiah
sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar