”Kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran akan
memerdekakan kamu.”—YOHANES 8:32.
KEPERCAYAAN tentang kematian dan kehidupan setelah kematian
sebagian besar adalah hasil dari latar belakang agama dan kebudayaan seseorang.
Seperti yang telah kita lihat, ini berkisar dari keyakinan bahwa jiwa mencapai
tujuan akhirnya hanya setelah mengalami banyak kelahiran kembali hingga gagasan
bahwa satu masa hidup seseorang menentukan nasib akhirnya. Oleh karenanya,
seseorang boleh jadi yakin bahwa akhirnya ia akan menyatu dengan realitas akhir
sewaktu mati, sementara yang lainnya yakin bahwa ia akan mencapai Nirwana, dan
ada pula yang yakin bahwa ia akan mendapatkan pahala surgawi. Kalau begitu, apa
kebenarannya? Karena kepercayaan kita mempengaruhi sikap, tindakan, dan
keputusan kita, bukankah kita seharusnya berminat untuk menemukan jawaban dari
pertanyaan itu?
2 Buku tertua di dunia, Alkitab, menelusuri
sejarah manusia hingga penciptaan jiwa manusia yang pertama. Ajarannya bebas
dari filsafat dan tradisi manusia. Alkitab dengan jelas menyatakan kebenaran
tentang jiwa: Jiwa saudara adalah saudara sendiri, orang mati sama sekali tanpa
eksistensi, dan orang-orang yang ada dalam ingatan Allah akan dibangkitkan pada
waktu yang ditentukan-Nya. Apa artinya pengetahuan ini bagi saudara?