Pasal 17
BAGI banyak orang, Alkitab sekadar buku yang ditulis oleh
orang-orang bijaksana pada masa silam. Seorang profesor universitas, Gerald
A. Larue, menyatakan, ”Pandangan para penulisnya, sebagaimana tertuang
dalam Alkitab, mencerminkan gagasan, kepercayaan, dan konsep yang umum pada
zaman mereka sendiri dan terbatas pada tingkat pengetahuan kala itu.”1
Namun, Alkitab mengaku sebagai buku yang diilhamkan Allah. (2 Timotius
3:16) Jika ini benar, buku itu pasti bebas dari pandangan keliru yang umum pada
masa ketika bagian-bagiannya ditulis. Dapatkah Alkitab mempertahankan
pernyataannya jika diuji dengan pengetahuan masa kini?
2 Seraya kita membahas pertanyaan ini, ingatlah
bahwa seiring dengan kemajuan pengetahuan, manusia harus terus menyesuaikan
pandangannya agar selaras dengan informasi dan temuan yang baru. Scientific
Monthly pernah menyatakan, ”Kurang masuk akal untuk mengharapkan bahwa
artikel-artikel yang kadang-kadang [baru] ditulis lima tahun yang lalu sekarang
dapat diakui mewakili gagasan terkini dalam bidang sains terkait.”2
Akan tetapi, Alkitab ditulis dan disusun selama kira-kira 1.600 tahun, dan
sudah rampung sekitar 2.000 tahun yang lalu. Apakah sekarang Alkitab masih bisa
dikatakan akurat?