Orang-orang berminat akan masa depan. Mereka berupaya
mendapat prediksi yang handal mengenai banyak bidang, mulai dari prakiraan
cuaca hingga indikator ekonomi. Akan tetapi, sewaktu mereka bertindak
berdasarkan prakiraan tersebut, mereka sering kali kecewa. Alkitab memuat
banyak ramalan, atau nubuat. Seberapa akuratkah nubuat-nubuat tersebut? Apakah
itu adalah sejarah yang ditulis jauh di muka? Ataukah itu hanyalah sejarah
berkedok nubuat?
NEGARAWAN Roma bernama Cato (234-149 SM) dilaporkan
mengatakan, ”Saya bertanya-tanya apakah seorang peramal tidak akan tertawa bila
melihat peramal yang lain.”1 Memang, sampai saat ini, banyak orang
merasa skeptis terhadap para peramal, astrolog, dan juru ramal lain. Sering
kali, ramalan mereka menggunakan istilah-istilah yang tidak jelas dan
memungkinkan timbulnya begitu banyak ragam penafsiran.
Namun, bagaimana dengan nubuat-nubuat Alkitab? Apakah ada
alasan untuk merasa skeptis? Atau apakah ada dasar untuk merasa yakin?