Pasal 5
FOSIL adalah sisa berbagai bentuk kehidupan zaman dahulu
yang terawetkan dalam kerak bumi. Fosil bisa berupa kerangka tulang atau
bagian-bagiannya seperti tulang, gigi atau cangkang. Fosil juga bisa berupa
bekas-bekas kegiatan makhluk yang pernah hidup, misalnya jejak kaki. Banyak
fosil tidak lagi mengandung bahan-bahan asli tetapi terbentuk dari endapan
mineral yang telah menyerap ke dalamnya dan melestarikan bentuknya.
2 Mengapa fosil penting bagi evolusi? Ahli
genetika G. L. Stebbins menyebutkan satu alasan utama, ”Tidak ada
biolog yang pernah menyaksikan asal mula sebuah kelompok utama organisme
melalui evolusi.”1 Jadi, makhluk-makhluk hidup di bumi sekarang ini
tidak terlihat berevolusi menjadi makhluk lain. Malahan, semuanya sudah
memiliki bentuk yang lengkap dan berbeda dari jenis lainnya. Seperti yang
dinyatakan ahli genetika Theodosius Dobzhansky, ”Tidak ada bentuk-bentuk
peralihan yang menghubungkan setiap makhluk hidup untuk membentuk rangkaian
yang mulus dan tak terputus.”2 Dan, Charles Darwin mengakui bahwa
”perbedaan berbagai bentuk [kehidupan] spesifik dan fakta bahwa semua itu tidak
dapat dipadukan oleh mata-mata rantai transisi yang tak terhitung jumlahnya,
merupakan masalah yang sangat pelik”.3
3 Maka, perbedaan yang jelas pada makhluk-makhluk
yang hidup sekarang tidaklah mendukung teori evolusi. Itu sebabnya catatan
fosil menjadi begitu penting. Setidaknya, fosil dianggap akan memberikan bukti
yang dibutuhkan teori evolusi.