Sejak beberapa abad, sosok
dan sifat alam semesta selalu menjadi bahan perdebatan panas. Sepuluh tahun
terakhir ini, silang sengketa yang mencuat adalah kemungkinan adanya alam
semesta lain, di luar alam semesta yang kita kenal.
Memang amat sulit untuk menerima aksioma adanya alam semesta lain. Pendukung utama teori alam semesta pararel atau multiversum, seperti Prof. Michio Kaku dari Universitas New York, mengemukakan kemungkinan adanya banyak alam semesta. Atau juga pakar astrofisika Inggris, Marcus Chown yang meyakini, di luar batasan alam semesta yang nampak, terdapat banyak alam semesta lainnya.
Satu dari Miliaran
Para pakar astrofisika juga membicarakan apa yang disebut horizon batas pandang, yaitu batasan alam semesta yang kita kenal. Teori yang dilontarkan mengenai multiversum adalah bahwa alam semesta yang dapat kita amati merupakan potongan kecil dari alam semesta yang mungkin tidak ada batasnya. Alam semesta yang kita kenal boleh jadi hanya merupakan satu dari miliaran alam semesta lain, yang bagaikan gelembung sabun mengambang di aliran waktu.
Memang amat sulit untuk menerima aksioma adanya alam semesta lain. Pendukung utama teori alam semesta pararel atau multiversum, seperti Prof. Michio Kaku dari Universitas New York, mengemukakan kemungkinan adanya banyak alam semesta. Atau juga pakar astrofisika Inggris, Marcus Chown yang meyakini, di luar batasan alam semesta yang nampak, terdapat banyak alam semesta lainnya.
Satu dari Miliaran
Para pakar astrofisika juga membicarakan apa yang disebut horizon batas pandang, yaitu batasan alam semesta yang kita kenal. Teori yang dilontarkan mengenai multiversum adalah bahwa alam semesta yang dapat kita amati merupakan potongan kecil dari alam semesta yang mungkin tidak ada batasnya. Alam semesta yang kita kenal boleh jadi hanya merupakan satu dari miliaran alam semesta lain, yang bagaikan gelembung sabun mengambang di aliran waktu.