Oleh: Martin Rees(Sumber:
Scientific American, Special Edition –
The Once and Future Cosmos, 31
Desember 2002, hal. 82-87)
"Di abad ini kosmolog akan membongkar
misteri kelahiran alam semesta kita—dan barangkali juga membuktikan eksistensi
alam-alam semesta lain".
Struktur skala besar alam semesta bisa
disimulasikan dengan menjalankan model
-model kosmologis pada superkomputer.
Dalam simulasi di atas, yang dihasilkan oleh
Virgo Consortium, setiap partikel
merepresentasikan galaksi
Eksplorasi kosmik merupakan
pencapaian abad 20 yang menonjol. Baru pada 1920-an kita sadar bahwa Bima Sakti
kita, dengan 100 miliar bintangnya, hanyalah salah satu di antara jutaan
galaksi. Pengetahuan empiris kita tentang alam semesta sejak saat itu bertambah
sedikit demi sedikit. Kita sekarang bisa meletakkan keseluruhan tata surya kita
dalam konteks evolusi yang besar, menelusuri atom penyusunnya hingga jenak-jenak
awal
big bang. Seandainya kita menemukan makhluk berakal asing, satu hal
yang mungkin sama-sama dimiliki oleh kita dan mereka—barangkali satu-satunya
hal—adalah kepentingan bersama terhadap kosmos, yang darinya kita semua
muncul.