(KeSimpulan) Sebuah petunjuk
bahwa fluktuasi kuantum (quantum) dalam struktur alam semesta memperlambat
kecepatan cahaya belum dibuktikan dalam pengamatan oleh NASA's Fermi teleskop.
Bertentangan hasil pengukuran pada tahun 2005. Teori realativitas khusus
Einstein menyatakan bahwa semua radiasi elektromagnetik bergerak melalui ruang
hampa dengan kecepatan cahaya.
Penemuan mengisyaratkan bahwa kecepatan cahaya dapat
berubah tergantung pada energi. Efek ini bisa menjadi akibat dari beberapa teori
gravitasi kuantum yang mencoba untuk menyatukan teori gravitasi Einstein dengan
hukum mekanika kuantum. Model ini mendalilkan bahwa ruang dan waktu yang tidak
mulus. Sebaliknya ruang dan waktu secara inheren kasar, berfluktuasi cepat di
jarak sekitar 10-35 meter, panjang gelombang disebut skala Planck.
Kecepatan ini diperkirakan akan konstan, terlepas dari
energi radiasi. Namun pada 2005, sinar gamma oleh MAGIC teleskop di La Palma,
Kepulauan Canary menunjukkan kecepatan cahaya mungkin tidak konstan semuanya.
Teleskop mengukur cahaya yang dilepaskan oleh galaksi berjarak 500 juta tahun
cahaya, menemukan bahwa foton energi yang lebih tinggi tiba empat menit di
belakang energi yang lebih rendah.