Kamis, 30 Jan 2014 08:14 WIB - http://mdn.biz.id/n/76156/ - Dibaca: 1,283 kali
| ||||||||||
MedanBisnis - Medan. Rendahnya harga jual lengkuas di pasaran yang hanya Rp 1.000 per kg membuat petani lengkuas di Desa Sibiru-biru, Kabupaten Deliserdang enggan memanen lengkuasnya. | ||||||||||
Harga jual lengkuas tidak sesuai dengan biaya perawatan dan biaya yang dikeluarkan petani untuk memanen memaksa petani membiarkan tanaman tersebut meskipun sudah layak panen. Budi Ginting, petani lengkuas di Deli Tua, kepada MedanBisnis, mengatakan, dirinya enggan memanen lengkuasnya meskipun sudah layak untuk dipanen karena harga jualnya tidak sesuai dengan biaya operasional panen. "Saya biarkan sajalah, karena biaya yang sudah saya keluarkan tidak tertutupi sama harga jualnya," kata Budi. Budi yang menanam lengkuas jenis taiwan mengatakan, penampung lengkuas hanya berani membayar Rp 1.000 per kg meskipun sebelumnya sempat Rp 2.500. Sedangkan untuk biaya panen ia harus mengeluarkan upah sebesar Rp 1.500 per kg kepada pekerja. "Kalau biasanya saya menjual Rp 2.500 per kg itu sudah termasuk biaya panen. Tapi sekarang turun jadi Rp 1.000. Jadi buat apa saya panen," jelas Budi. Sementara, Lina Tarigan, seorang penampung berbagai hasil pertanian di kawasan Pasar Jalan Besar Delitua mengatakan, harga lengkuas memang anjlok karena banyaknya lengkuas di pasaran meskipun sempat dihargai Rp 2.500 per kg. Lina juga menambahkan, harga yang saat ini masih tetap stabil di pasaran adalah komoditas rempah-rempah lain seperti jahe, kunyit, kemiri, dan asam potong. (cw 03) | ||||||||||
| ||||||||||
Minggu, 26 Oktober 2014
Harga Anjlok, Petani Lengkuas Enggan Panen
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar