Written By Mr Bongki on 24 Feb 2010 | 04.21
Ganitri, Genitri/Jenitri (Elaeocarpus sphaericus Schum)
jika diklasifikasikan ganitri termasuk dalam divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas dicotyledoneae,bangsa malvales, family/suku elaeocarpaceae, marga elaeocarpus, jenis spermatophyta.
di indonesia tanaman ini sering disebut juga dengan nama ganitri,genitri, jenitri.selain itu ganitri juga memiliki nama-nama lokal antara lain :
madura : klitri
jawa : sambung susu
bali : biji mala
sulsel : biji sima
bogor : katulampa, matadewa, mata siwa.
di india ganitri disebut juga dengan nama Rudraksa,yang berasal dari kata RUDRA yang berarti DEWA SIWA dan AKSA yang berarti mata atau matasiwa. Rudraksa merupakan tanaman setinggi 25-30 meter dengan batang tegak dan bulat berwarna cokelat, sepanjang tepi daunnya bergerigi dan meruncing pada bagian ujungnya.
di amerika ganitri mempunyai nama UTRASUM BEAD, di amerika ganitri digunakan sebagai bahan penelitian obat obatan.
ganitri (Elaeocarpus sphaericus Schum) termasuk famili Elaeocarpaceae.Pohon, tinggi 15-30 m. Daun, lanset, tangkai 2-12 mm; pangkal helaian beralih demi sedikit menjadi tangkai, 6-18 x 2-6 cm, akhirnya gundul, seperti kulit, bergerigi beringgit tidak dalam, berbintik hitam, 10-15 tulang daun samping pada kedua belah sisi dari tulang daun utama. Tangkai bunga ±0,5 cm; daun kelopak bulat telur memanjang, runcing, hijau pucat atau kemerahan, dari luar berambut; daun mahkota kuning atau putih kehijauan, ke atas tidak melebar, panjang ±1,3 cm. Tonjolan dasar bunga berambut kasar, bakal buah bentuk telur, berambut rapat; kepala putik tidak melebar. Buah, bentuk bola, boleh dikatakan gundul, biru tua, diameter ±2 cm.
komposisi kimia ganitri : karbon (C) 50,024%, hidrogen (H) 17,798%, nitrogen (N) 0,9461% dan mempunyai kandungan oksigen (O2) 30,4531%.
elemen mikro : alumunium (al), kalsium (ca), klorin, tembaga (Cu), kobalt, nikel (Ni), besi (Fe), magnesium (Mg), mangan (Mn), dan Fosfor (F).
selain itu ganitri juga mengandung glikosida, steroid, alkaloid, dan flavonoid yang bermanfaat untuk melindungi paru-paru.
ganitri merupakan tanaman yang mempunyai banyak manfaat baik untuk kesehatan manusia maupun bagi lingkungan.
manfaat bagi kesehatan manusia antarara lain untuk Menghilangkan stres. Itu dibuktikan oleh Dr Suhas Roy dari Benaras Hindu University. Mengatur aktivitas otak yang mengarah pada kesehatan tubuh (Penelitiannya di Amerika) biji ganitri mengirimkan sinyal secara beraturan ke jantung ketika digunakan sebagai kalung. Menenangkan otak dan menghasilkan pikiran positif (sifat kimia dan fisik memberikan Efek Induksi listrik, kapasitansi listrik, pergerakan listrik, dan elektromagnetik , Karena itu biji ganitri mempengaruhi sistem otak pusat saat menyebarkan rangsangan bioelektrokimia. Mengandung elemen mikro: aluminum, kalsium, klorin, tembaga, kobalt, nikel, besi, magnesium, mangan, dan fosfor. Melindungi paru-paru (anti bakteri) karena mengandung glikosida, steroid, alkaloid, dan flavonoid. pelindung tubuh dari bakteri, kanker, dan pembengkakan. efektif meredam hipertensi dan menghasilkan perasaan tenang dan damai. Dalam 7 hari, tekanan darah turun bila dibarengi dengan mengalungkan ganitri di leher. (Singh RK dari Departemen Farmakologi, Banaras Hindu University). Ia menggunakan berbagai larutan seperti petroleum eter, benzena, kloroform, asetone, dan etanol untuk melarutkan 200 mg/kg buah ganitri kering. Larutan ganitri hasil perendaman selama 30-45 menit itu menunjukkan sifat anti pembengkakan radang akut dan nonakut pada tikus yang dilukai.menghilangkan sakit kepala alias antidepresan dan antiborok pada tikus terinjeksi. Duduk perkaranya karena glikosida, steroid, alkaloid, dan flavonoid yang terkandung dalam ganitri melindungi paru-paru. Keempat zat organik itu juga bersifat antibakteri. Terhitung 28 jenis bakteri gram positif dan negatif enyah oleh ekstrak ganitri antara lain Salmonella typhimurium, Morganella morganii, Plesiomonas shigelloides, Shigella flexnerii, dan Shigela sonneii.Mengontrol tekanan darah, stres, serta berbagai penyakit mental, epilepsi, asma, meredam hipertensi, radang sendi, dan penyakit hati karena memiliki daya elektromagnetik sebesar 10.000 gauss pada keseimbangan Faraday, hasil konduksi elektron alkalin. Ia berguna saat dikalungkan di leher ataupun diminum air rebusan saat perut kosong. Meluruhkan lemak badan.Senyawa alkaloid yang terkandung dalam ganitri: pseudoepi-isoelaeocarpilin, rudrakine, elaeocarpine, isoelaeocarpine, dan elaeocarpiline (A B. Ray dari Department of Medicinal Chemistry, Banaras Hindu University, India),Caranya, 25 gram buah Elaeocarpus ganitrus kering, dicuci dan direbus dalam 1 gelas air sampai air rebusan tersisa separuh. Setelah air rebusan dingin, saring, lalu minum sekaligus. Buah jenitri berkhasiat untuk peluruh lemak badan.
manfaat ganitri untuk lingkungan antara lain : Menurunkan tingkat pencemaran atau pengisap polutan (Dwiarum Setyoningtyas dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung). Ia membandingkan konsentrasi gas sulfur oksida, nitrogen oksida, dan karbon monoksida dalam kotak kaca berisi tumbuhan ganatri dengan kotak tanpa tumbuhan. Ke dalam kedua kotak kaca diembuskan emisi gas buang dari hasil pembakaran tiga jenis bahan bakar yang memiliki kandungan biodiesel yang berbeda. Yaitu 10% biodiesel (B-10), 5% biodiesel (B-5), dan 0% biodiesel (B-0) sebagai pembanding. Hasilnya, tingkat pencemaran dari ketiga jenis emisi bahan bakar dalam kotak kaca berisi ganitri tercatat lebih rendah (sulfur oksida 0,81 ? 0,38 ppm, nitrogen oksida 0,49 ? 0,01 ppm, dan karbon monoksida 1,36 ? 0,71 ppm). Bandingkan dengan kotak kaca tanpa ganitri yang pencemarannya lebih tinggi. Untuk ke-3 zat kimia itu masing-masing 5,15 ? 1,77 ppm, 0,75 ? 0,15 ppm, dan 2,34 ? 1,36 ppm.
Pohon pelindung di sepanjang jalan Bandung-Lembang. (Eka Budianta).
Tanaman penghijauan hutan kota.
Sumber makanan bermacam-macam binatang.
Daun, kulit batang dan buah jenitri mengandung polifenol,
Daun dan kulit batangnya mengandung saponin.
selain beberapa manfaat di atas ganitri juga dimanfaatkan sebagai peralatan ibadah :
Inti bijinya dipakai untuk membuat rantai, kalung, buah baju, dsb (Steenis, 1975).
Alat ‘hitung’ dalam berdoa laiknya tasbih bagi kaum Muslim atau rosario bagi umat Nasrani
Seabagai Mala masyarakat Hindu Bali.
tidak hanya itu ganitri juga dapat dimanfaatkan untuk bahan penyamak kulit, sebagai souvenir, uji praklinis yang melibatkan babi sebagai satwa percobaan, membuktikan ganitri mencegah kerusakan paru-paru. Sebelumnya, babi diinduksi pemicu luka, histamin, dan asetilkoline aerosol. Meski diberi zat perusak paru-paru, organ pernapasan babi-babi itu tetap baik.
Nilai ekonomis:
Penanaman:
1. Jarak tanam 6 m x 6 m, populasi ganitri di lahan 1 ha maksimal 278 pohon.
2. Bulan Panen Januari- Februari (di Jawa Tengah)
3. Pemeliharaan dan pemupukan, penyiraman per pohon Rp10.000,-/tahun
4. Pada saat penanaman awal membutuhkan ajir bambu sampai umur 1,5 tahun untuk menahan terpaan angin.
Penilaian Kualitas:
1. Dinilai dari ukuran dan banyaknya mukhi 1-21
2. Dalam bentuk buah basah maupun biji kering, biji kering lebih tinggi nilainya. Biji dikelompokkan dalam 11 nomor
3. Dalam keadaan basah, biji kelas 1 dapat digolongkan nomor 3
4. Makin kecil ukuran biji makin mahal (Dibutuhkan saringan untuk menyeleksi biji ganitri dalam 11 kelompok dan menghitung jumlah biji setiap kelas)
nomor 1-ukuran diameter 5 mm-adalah yang terkecil dan termahal. Nomor berikutnya setiap kenaikan 0,5 mm.
Kelas 1-9 dihargai per butir,
nomor 10 dan 11 dihargai menurut per kilogram.
Harga dalam Rupiah:a. Pada 1960 harga sebuah biji kelas 1 Rp0,5; sekarang, Rp152. b. harga biji kelas 10 berukuran 9,5 mm mencapai Rp11.000 per kg; c. nomor 11 berukuran di atas 10 mm, Rp2.000 per kg. d. Setiap kenaikan diameter 0,5 mm, harga semakin turun. e. Harga sebuah biji nomor 9 ukuran 9 mm- Rp10.f. Dari sebuah pohon, biji yang termasuk kelas 1-9 tak sampai 20%. Pengalaman Petani:
1. 8 pohon umur 4 tahun panen perdana 30 kg biji menghasilkan 8 juta rupiah
2. Satu pohon dapat menghasilkan Rp 250.000,- - Rp. 1.300.000,-/musim panen plus panen susulan.
3. Satu pohon dapat menghasilkan 350.000 biji terdiri berbagai kelas
4. Panen perdana 3 pohon pada April 2007. menuai 6.000 biji kelas 5, 5.000 biji (4), 3.000 biji (3), 2.000 biji (2), dan 750 biji (1). Sisanya masuk nomor 10-11. nilai Rp2,1-juta
Panen:
1. Panen perdana satu pohon ganitri menghasilkan Rp 250.000-Rp1,3-juta. Itu belum termasuk panen susulan, ukuran biji yang tak seragam dari setiap pohon.
Pada panen perdana ketika pohon berumur 4 tahun, produksi mencapai 350.000 butir. Pekebun memanen buah pada September-Februari.
Paska PanenCara mengupas kulit buah mengeringkan biji:
Merebus buah ganitri yang sudah tua dalam air mendidih selama 2 jam.
Mengupas kulit luar setelah melunak,
Membersihkan biiji dan menjemurnya selama 18 jam.
Menurut Indian Times, setiap tahun jutaan biji rudaksa (ganitri) asal Indonesia masuk ke India. Nilai transaksi diestimasi mencapai Rp. 500-miliar. Kelangkaan dan tingginya kebutuhan itu memunculkan penjual nakal yang memperdagangkan biji ganitri palsu (ganitri sintetis).
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar