Setelah itu kosmologi baru muncul kembali dalam karya penting Thomas Aquinas, Summa Theologica. Kemudian pada abad ke-18 Christian Wolff menggunakan kata ini untuk membagi wilayah kajian filsafat. Dalam pengertian Wolff, kosmologi adalah telaah tentang sistem kosmik, yang diselidiki menurut inti dan hakikatnya yang mutlak, baik menurut segi material maupun menurut maknanya. Hal ini berarti bahwa―dalam spekulasi filosofis mengenai kosmos― obyek-obyek kosmologi tidak secara a priori dibatasi pada benda fisika-kimia ataupun biotik (makhluk hidup), melainkan juga manusia dan kosmos sejauh dialami oleh manusia.
Kamis, 15 Agustus 2013
Lahirnya Kosmologi Modern; Hasil Pergulatannya dengan Agama
Setelah itu kosmologi baru muncul kembali dalam karya penting Thomas Aquinas, Summa Theologica. Kemudian pada abad ke-18 Christian Wolff menggunakan kata ini untuk membagi wilayah kajian filsafat. Dalam pengertian Wolff, kosmologi adalah telaah tentang sistem kosmik, yang diselidiki menurut inti dan hakikatnya yang mutlak, baik menurut segi material maupun menurut maknanya. Hal ini berarti bahwa―dalam spekulasi filosofis mengenai kosmos― obyek-obyek kosmologi tidak secara a priori dibatasi pada benda fisika-kimia ataupun biotik (makhluk hidup), melainkan juga manusia dan kosmos sejauh dialami oleh manusia.
Rabu, 14 Agustus 2013
Kisah Penemuan Galaksi Bima Sakti (Bagian Pertama)
Selasa, 24 April 2012
Bila kita memiliki kesempatan untuk pergi ke daerah yang jauh dari cahaya lampu perkotaan dan cuaca betul-betul cerah tanpa awan, kita akan dapat melihat selarik kabut yang membentang di langit. “Kabut” itu ikut bergerak sesuai dengan gerakan semu langit, terbit di timur dan terbenam di barat.
Keberadaan kabut ini telah dijelaskan keberadaannya oleh berbagai peradaban semenjak lama. Di kalangan masyarakat Jawa kuno, pada musim kemarau kabut ini melewati zenith, membentang dari timur ke barat, menyerupai sepasang kaki yang mengangkangi Bumi. Kaki ini adalah milik Bima, anggota keluarga Pandawa yang diceritakan dalam pewayangan Mahabharata. Demikian besar tubuhnya dan betapa saktinya ia, sehingga kabut itu dinamakan Bima Sakti, sebuah nama yang hingga saat ini masih kita gunakan untuk menamai gumpalan kabut tersebut.
Selasa, 13 Agustus 2013
Alam semesta yang sangat misterius
Alam semesta ternyata lebih
misterius dari yang diperkirakan. Berbagai penemuan terbaru di bidang
astro-fisika, justru membuka semakin banyak teka-teki. Berdasarkan perhitungan
terbaru, diketahui sebagian besar isi alam semesta, terdiri dari materi atau
energi yang belum diketahui wujudnya.
Materi yang kasat
mata, rupanya hanya sebagian kecil saja dari keseluruhan materi di alam semesta.
Bintang-bintang, planet dan gas antar galaksi, volumenya hanya sekitar lima
persen dari volume alam semesta secara keseluruhan. Materi dan energi yang tidak
kasat mata itu, diberi nama materi gelap dan energi gelap, terbukti memainkan
peranan sangat menentukan di alam semesta.
Para pakar astro-fisika
ibaratnya bermain petak umpet, dengan materi gelap dan energi gelap tsb. Sebab
sejauh ini, belum ada yang dapat mengetahuinya. Namun indikator mengenai
keberadaan energi gelap sangat jelas. Misalnya saja, ketika mengamati galaksi
atau bintang dan planet di alam semesta, para pakar astro-fisika bertanya-tanya,
gaya apa yang menjaga hingga komposisinya tetap teratur dan tidak
berhamburan.
Lebih dari 20 persen Ilmuan Ateis bersifat Spiritual
Penelitian ini diterbitkan dalam edisi Juni 2011
jurnal ilmiah Sociology of Religion. Lewat wawancara mendalam pada 275
ilmuan alam dan sosial di universitas-universitas terkenal, para peneliti Rice
menemukan kalau 72 dari para ilmuan tersebut mengatakan bahwa mereka memiliki
spiritualitas yang konsisten dengan sains, walaupun mereka tidak beragama secara
formal.
“Hasil kami menunjukkan kalau para ilmuan memandang agama dan spiritualitas sebagai konstruk yang berbeda secara kualitatif,” kata Elaine Howard Ecklund, asisten profesor sosiologi di Rice dan penulis perdana studi ini. “Para ilmuan ateis spiritual ini mencari makna kebenaran lewat spiritualitas – yang dibangkitkan lewat dan konsisten dengan pekerjaan mereka sebagai ilmuan.”
Pola Dasar Alam Semesta
Begitu juga dengan gelombang, gelombang ya gelombang yang artinya fenomena yang terjadi pada gelombang tidak pernah terjadi pada materi, materi mengalami tumbukan sedangkan gelombang mengalami interferensi dan difraksi. Teori fisika klasik yang menganggap bahwa cahaya sebagai gelombang tidak dapat menerangkan spectrum radiasi benda hitam. Dimana fenomena yang ditunjukkan oleh radiasi benda hitam adalah gelombang radiasinya berperilaku seperti materi. Masalah baru mendapatkan sedikit titik terang setelah Max Plank seorang Ilmuwan berkebangsaan Jerman memperkenalkan paket-paket energy atau foton walaupun dia sendiri sebenarnya tidak begitu yakin dengan idenya tersebut sehingga dia terus mencari gagasan dan penjelasan yang sesuai dengan teori pada saat itu. Max Plank menggunakan dasar teoritis untuk memperkuat rumus empirisnya yang ternyata cocok dengan hasil pengamatan, dengan asumsi energy radiasi yang dipancarkan oleh getaran molekul-molekul benda bersifat diskrit dan molekul-molekul menyerap atau memancarkan energy radiasi dalam paket diskrit yang disebut kuantum atau foton.
Senin, 12 Agustus 2013
Energi Negatif, Wormhole, dan Warp Drive
(Sumber: Scientific American, Special Edition – The Edge of Physics, Mei 2003, hal. 84-91)
Wormhole akan terlihat sebagai bukaan bulat menuju wilayah kosmos yang jauh. Dalam foto Times Square rekayasa ini, wormhole memungkinkan warga New York berjalan ke Sahara dengan satu langkah. Walaupun tidak melanggar hukum fisika yang dikenal, wormhole semacam itu membutuhkan jumlah energi negatif yang tak realistis.
Bisakah kawasan ruang mengandung [sesuatu] kurang dari nol? Akal sehat akan bilang tidak; yang paling banter bisa kita lakukan adalah menyingkirkan semua materi dan radiasi dan menyisakan kevakuman. Tapi fisika quantum terbukti punya kemampuan mengacaukan intuisi, dan tidak terkecuali dalam perkara ini. Kawasan ruang, ternyata, bisa mengandung [sesuatu] kurang dari nol. Energi per unit volumenya—densitas energi—bisa kurang dari nol.
Perjalanan Fantastik
www.scribd.com/doc/7303041/Fantastic-Voyage
Pangkat 10. Zoom dari mikrokosmos ke makrokosmos. Ini adalah perjalanan kecepatan tinggi, melompati jarak sebesar faktor 10. Dimulai dengan 100 yang ekuivalen 1 meter, dan peningkatan ukuran sebesar faktor 10, atau 101 (10 meter), 102 (10×10 = 100 meter), 103 (10x10x10 = 1.000 meter), 104 (10x10x10x10 = 10.000 meter), dan seterusnya, hingga batas imajinasi kita ke arah makrokosmos.
Berikutnya kita kembali, sedikit lebih cepat, sampai ke titik di mana kita memulai dan meneruskan perjalanan kita ke arah berlawanan, mengurangi jarak tempuh sebesar faktor 10, menuju mikrokosmos.
Amati keteguhan hukum alam semesta dan pikirkan betapa banyak yang masih harus dipelajari oleh ras manusia.
Apa Itu Materi? ,apa itu energie ?
Dalam buku ini kami telah menggali berbagai aspek materi dan partnernya, energi, dan telah memikirkan mengapa beberapa tipe materi yang belum ditemukan begitu dicurigai sehingga para ilmuwan menginvestasikan banyak uang pada perangkat-perangkat demi mencarinya. Ini adalah cerita tentang awal-mula Alam Semesta dan bagaimana itu membawa pada tipe dan jumlah materi yang kita lihat
hari ini. Di sini kita meninjau kembali gagasan dasar tentang sifat materi, terbuat dari apa ia, dan bagaimana ia terbentuk.
Waktu dan Paradoks Kembar
(Sumber: Special Edition Scientific American – A Matter of Time, 2006, hal. 21-23)
"Waktu tak boleh dianggap praeksis dalam pengertian apa pun; ia adalah kuantitas yang dibuat. (Hermann Bondi)".
Sebagaimana bunyi pepatah, “Waktu adalah relatif”, mungkin tidak setenar “Waktu adalah uang”. Tapi gagasan bahwa waktu mencepat atau melambat tergantung pada seberapa cepat suatu objek bergerak relatif terhadap objek lain sudah pasti tergolong sebagai salah satu pengetahuan Albert Einstein yang paling terinspirasi [oleh pepatah tersebut].
Istilah “dilasi waktu” dibuat untuk menggambarkan pelambatan waktu akibat gerakan. Dan untuk mengilustrasikan efek dilasi waktu, dia mengajukan sebuah contoh—paradoks kembar—yang jelas merupakan eksperimen pikiran paling terkenal dalam teori relativitas. Dalam paradoks ini, salah seorang dari dua saudara kembar bergerak mendekati kecepatan cahaya menuju sebuah bintang jauh dan kemudian pulang ke Bumi. Relativitas mendikte bahwa ketika dia kembali, dia lebih muda dari kembaran identiknya. [Lihat Bagaimana Membangun Mesin Waktu, tulisan Paul Davies]
Semesta Kekosongan
Ketika Anda memegang sebuah majalah. Rasanya
padat; tampaknya memiliki semacam keberadaan yang mandiri dan terpisah dalam
ruang. Demikian pula benda-benda di sekeliling Anda-misalnya secangkir kopi,
sebuah komputer. Mereka semua tampak nyata dan berada di luar sana. Tapi itu
semua hanyalah ilusi. Yang diduga sebagai benda padat sesungguhnya adalah
proyeksi belaka, yang berasal dari pergeseran pola kaleidoskopik hidup yang
berasal dari batas alam semesta kita. Semesta kita kemungkinan adalah sebuah
hologram.
Langganan:
Postingan (Atom)