Jumat, 09 Agustus 2013

Fisika Kuantum dan Alam Roh




Selama beberapa dekade terakhir telah terjadi peningkatan yang signifikan dalam penelitian fisika kuantum, studi tentang karakteristik dan hubungan antara partikel subatom dan energi. Para fisikawan yang inovatif dan modern telah memberitahu kita penelitian yang sangat penting yang memiliki pengaruh kuat pada pemahaman tentang paranormal dan alam roh.

Para Fisikawan saat ini telah menemukan bahwa tidak ada konflik sama sekali antara fisika dengan kepercayaan paranormal dan alam roh. Mereka telah menunjukkan bahwa fenomena yang kita sebut “paranormal” adalah normal dan konsisten dengan hukum-hukum sains.

Professor Fred Alan Wolf meringkas pandangan ini ketika ia menulis:

Kamis, 08 Agustus 2013

Kesurupan ,kerasukan

 



Individu dan kelompok sekuler, skeptik dan liberal yang tidak percaya adanya setan dan jin percaya kalau kesurupan hanyalah masalah mental dan fisik.

Sedikit yang mencoba mendalami lebih jauh masalah ini. Tapi apakah hal ini memiliki basis di kenyataan?

Kesurupan bagi mereka disebabkan oleh:
1. Gangguan otak, seperti sindrom Gilles de la Tourette, epilepsi, gangguan identitas disosiatif atau
2. Penyakit mental, seperti schizophrenia, psikosis, histeria, mania, atau
3. Orang yang otaknya kurang lebih sehat tapi sayangnya tersedot dalam permainan peran sosial dengan konsekuensi yang sangat tidak nyaman, seperti remaja yang hanya dapat mengatakan hal-hal tabu jika ia kesurupan.

Ada satu jenis kesurupan yang tidak terlalu akrab kita dengar, yaitu kesurupan teritualisasi. Gangguan otak dan penyakit mental mungkin dapat menjelaskan kenapa seseorang bisa kesurupan tiba-tiba, tapi bagaimana dengan orang yang ingin kesurupan, melakukannya lewat ritual, dan akhirnya benar-benar kesurupan?

50 Buku Sains dan Filsafat Populer untuk Abad 21

 



Salah satu masalah dalam buku sains dan filsafat populer (bukan textbook) adalah cepatnya fakta berubah. Buku-buku sains populer usianya pendek dan jika tidak hati-hati menulis, dalam beberapa tahun isinya akan segera kadaluarsa. Hal yang sama juga dihadapi buku filsafat karena semakin banyak relung filsafat yang diungkap sains.

Ini juga mengapa buku sains populer jarang ditemukan di toko buku kita sementara buku filsafat hanya karya-karya klasik. Ketika para penerjemah kita sedang sibuk menerjemahkan karya para profesor faktanya telah diperiksa ulang, dan ketika para penerjemah selesai menerjemahkannya, ia sudah kadaluarsa. Sungguh begitu, ada beberapa buku yang cukup klasik namun argumentasi dan fakta-faktanya masih sangat relevan dengan masa kini.
Berikut Fakil membuat daftar buku sains dan filsafat populer hasil karangan para ilmuan laki-laki yang sekarang sudah tua namun di masa mudanya telah memberikan sumbangan besar bagi kemajuan sains.

Misteri Alam Terbesar Versi Hawking: Wanita

 

Ia dikenal sebagai ilmuwan jenius. Kepada dunia ilmu pengetahuan, pria ini menawarkan teori kosmologi, gravitasi kuantum, lubang hitam (black hole), dan radiasi Hawking.

Ia juga melecut kontroversi, dianggap menyerang agama dengan mengatakan, alam semesta bukan ciptaan Tuhan. Juga memicu kehebohan, dengan mengungkap kepercayaannya, bahwa ada kehidupan cerdas lain di alam semesta, selain manusia, alien.

Namun, bagi Stephen Hawking, nama ilmuwan itu, ada misteri terbesar alam semesta yang belum berhasil ia pahami: wanita. Saat majalah sains, New Scientist menanyai penulis buku "Brief History of Time" itu, apa yang paling menguras pikirannya, Hawking, yang mengungkap beberapa pertanyaan yang paling rumit dalam fisika modern, menjawab, "Wanita. Mereka adalah misteri."

The Grand Design -Adakah itu tanpa Grand Desainer ?

 


Stephen Hawking menempati posisi penting dalam ilmu pengetahuan populer yang bisa kita bandingkan dengan kepopuleran Einstein enam puluh tahun lalu: dia adalah orang bijaksana terakhir yang bisa berbicara dengan otoritas total tentang kemajuan ilmu pengetahuan. Hingga buku terbarunya, The Grand Design, muncul, yang ditulis bersama dengan profesor fisika Caltech (dan penulis mahir) Leonard Mlodinow, Hawking telah membuka kemungkinan bahwa keberadaan Tuhan mungkin bisa diuji dengan pemeriksaan ilmiah.

Einstein pernah memiliki perasaan yang kuat akan adanya kehadiran yang mengagumkan dan bertanya-tanya di cakrawala yang jauh dari alam semesta dan mencoba melihat bukti adanya keberadaan dari yang menyatukan, yang secara rasional bisa dibuktikan dalam sebuah rumus matematika. Tapi sejak itu alam semesta dari fisika teoretis telah menjadi sesuatu yang acak, kompleks, paradoks, dan seolah mengabaikan kehadiran ilahi. Karena itu, ketika Hawking menjadi berita di seluruh dunia baru-baru ini dengan menyatakan bahwa “tidak perlu melibatkan Tuhan … untuk mengatur Universe,” ini seperti dukungan mengejutkan bagi para ateis sementara bagi yang taat beriman pada agama tertentu sebaliknya – ucapannya kali ini dianggap menghancurkan iman- untuk kemudian mempertimbangkan ilmu pengetahuan sebagai musuh dari agama.

Rabu, 07 Agustus 2013

Memahami Kesadaran

Oleh : Deepak Chopra


Pikirkan tentang matahari terbenam … Segera setelah Anda melihat gambaran ini ada kode biner dari foton terhadap pengalaman ini di otak Anda. Bayangkan sebuah ruangan gelap dengan nyala lilin. Sekarang kalau saya bisa melihat ke dalam otak Anda, tidak akan ada lilin – hanya kode biner dari foton yang berkedip-kedip. Pertanyaannya adalah, di mana gambar tersebut berada sebelum saya meminta Anda untuk berpikir tentang itu? Poin yang saya coba buat adalah bahwa ketika saya meminta Anda untuk membayangkan matahari terbenam atau nyala lilin, sebelum Anda mengingat, informasi ini tidak ada di dalam otak Anda.

Informasi muncul dalam otak Anda segera setelah Anda memiliki niat untuk mengingat hal tersebut. Jadi, ada di mana sebelum itu? Ia ada sebagai potensi dalam kesadaran tapi tidak berada di dalam otak Anda.

Materi, Energi dan Kesadaran


Semenjak kita sadar akan dunia di sekeliling kita, kita mulai bertanya tanya tentang tempat kita didalamnya.  Pertanyaan yang kita ajukan itu sudah abadi : Mengapa kita ada disini? Bagaimana tempat kita dalam skema  yang lebih besar menyangkut segalanya? Apakah takdirku?

Ketika kita masih kecil kita cenderung membayangkan masa depan sebagai selembar kertas bersih dimana kita bisa menuliskan kisah kisah kita sendiri. Kemungkinan nampaknya tiada habis habisnya, dan kita bersemangat mengingat janji penemuan serta kesenangan hidup terbenam dalam potensi seperti itu. Tetapi semakin kita dewasa dan “dididik” tentang keterbatasan kita. Pandangan kita tentang masa depan menjadi terbatas. Apa yang dulunya mengangkat imajinasi kita sekarang membebani kita dengan ketakutan dan kecemasan. Apa yang dulunya tak terbatas menjadi sempit dan gelap.

Penjelasan Tentang Teori Fisika Kuantum

Teori kuantum Wheeler sebenarnya sudah muncul sejak pasca Perang Dunia II, digagas oleh fisikawan John A. Wheeler. Kalo kita bicara tentang teori kuantum, harus kita pahami bahwa alam semesta (maksudnya alam partikel) bersifat fluktuatif, tidak ada yang pasti, karena dikontrol oleh asas ketidakpastian Heisenberg sehingga hanya probabilitas posisi dan momentumnya saja yang kita ketahui.

Inilah yang dibenci Einstein dari teori kuantum, meski ia dikenal sebagai salah satu perintisnya yang utama (dengan Satyendrenath Bose di India, terpisah separuh bola Bumi dengan Einstein di Princeton, mereka saling surat menyurat dalam rangka menyusun sebuah statistik kuantum, kini dikenal sebagai statistik Bose-Einstein, untuk mengatur perilaku partikel2 berspin bulat yang berperanan membawa gaya2 fundamental di alam semesta/boson, dan mereka baru bertemu muka setelah tulisannya siap diterbitkan). Sampai2 muncul kata2nya yang terkenal : " Tuhan tidak melempar dadu ".

Semesta Kekosongan

 



Oleh: JR Minkel dari New Scientist

Ketika Anda memegang sebuah majalah. Rasanya padat; tampaknya memiliki semacam keberadaan yang mandiri dan terpisah dalam ruang. Demikian pula benda-benda di sekeliling Anda-misalnya secangkir kopi, sebuah komputer. Mereka semua tampak nyata dan berada di luar sana. Tapi itu semua hanyalah ilusi. Yang diduga sebagai benda padat sesungguhnya adalah proyeksi belaka, yang berasal dari pergeseran pola kaleidoskopik hidup yang berasal dari batas alam semesta kita. Semesta kita kemungkinan adalah sebuah hologram.

Mengenal Apa Itu Gaya Gravitasi

 




Disadari atau tidak, seringkali kita tidak memahami pengalaman kita hidup di dunia ini. Tentang ‘sesuatu’ yang menyebabkan kita tetap lekat di permukaan bumi. Apakah sesuatu itu? Mengapa sesuatu itu ada? Bagaimana cara ia bekerja?

Suatu pertanyaan sederhana seringkali memerlukan pemikiran yang mendalam untuk memperoleh jawabannya. Dan mungkin, sedikit sekali yang berupaya sungguh-sungguh, karena hal itu tampaknya sesuatu yang “biasa” dalam kehidupan sehari-hari. Kecuali anak-anak yang polos dan lugu serta ingin tahu yang seringkali mengusik kita dengan pertanyaan-pertanyaan mereka yang spontan tentang segala sesuatu yang mereka lihat dan rasakan. Yang terkadang terkesan lucu namun menyenangkan. Diantaranya mengapa benda jatuh selalu ke “bawah”?

Ilmu Pengetahuan dan Kesadaran

 




Ilmu pengetahuan telah mendapatkan sukses luar biasa dalam menjelaskan struktur dan fungsi dari dunia material, tetapi ketika masuk ke dunia batin dari ilmu pikiran anehnya mereka terdiam. Tidak ada dalam fisika, kimia, biologi, atau ilmu lain yang dapat menjelaskan dunia batin kita. Dalam cara yang aneh, para ilmuwan akan jauh lebih bahagia jika tidak ada hal seperti kesadaran.

David Chalmers, profesor filsafat di Universitas Arizona, menyebut kesadaran ini sebagai “masalah yang sulit”. Yang disebut “masalah mudah” adalah yang berfokus kepada fungsi otak dan korelasinya dengan fenomena mental: bagaimana, misalnya, kita membedakan, mengkategorikan, dan bereaksi terhadap rangsangan, bagaimana data sensorik yang masuk terintegrasi dengan pengalaman masa lalu; bagaimana kita memfokuskan perhatian kita; dan apa yang membedakan antara terjaga dari tidur.

Cinta Kasih :: Vibrasi, Densitas & Dimensi

 

Segala sesuatu di alam semesta diciptakan dari cahaya murni elektron. Kemudian elektron inilah yang membentuk atom dari dunia fisik. Desain geometrik dan kecepatan aksi di sekitar inti pusat (ditambah faktor-faktor lain) menentukan jenis atom dan tingkat vibrasi atau getaran. Planet, manusia, hewan, tumbuhan, pohon-pohon semua memancarkan tingkat getaran tertentu. Yang padat memilki tingkat getaran atau vibrasi yang lebih rendah dalam spektrum cahaya.

Kepadatan

Tingkat Kepadatan (TERBERAT adalah terendah dalam spektrum cahaya):

Kamera Digital Paling Tajam di Dunia, Menangkap Gambar Pertama dalam Melacak Energi Gelap

 



Selasa, 18 September 2012 - "Dark Energy Survey akan membantu kita memahami mengapa ekspansi alam semesta mengalami percepatan, bukannya melambat karena gravitasi."

Delapan miliar tahun yang lalu, sinar cahaya dari galaksi-galaksi jauh memulai perjalanan panjangnya menuju bumi. Kamera Energi Gelap, mesin pemetaan luar angkasa yang paling kuat yang pernah diciptakan, yang dibangun di puncak gunung di Chile, telah berhasil menangkap dan merekam sinar cahaya purba tersebut untuk pertama kalinya.

Cahaya itu mungkin menyimpan jawaban bagi salah satu misteri terbesar dalam dunia fisika – mengapa ekspansi alam semesta mengalami percepatan.

Para ilmuwan dalam kolaborasi Dark Energy Survey internasional minggu ini mengumumkan bahwa Kamera Energi Gelap, produk hasil dari perencanaan dan konstruksi selama delapan tahun oleh para ilmuwan, insinyur, dan teknisi di tiga benua, telah mencapai cahaya pertamanya. Gambar-gambar pertama dari luar angkasa selatan diambil dengan kamera berkekuatan 570 megapiksel pada tanggal 12 September.

Selasa, 06 Agustus 2013

Zero Point Energy (ZPE): Energi dari ketiadaan?

 Selama beberapa dekade terakhir ini para ilmuwan memimpikan sumber energi baru yang murah, aman, bebas polusi dan melimpah. Mungkinkah energi ini dapat terwujud justru dari ruang hampa?. Pada sekitar abad ke-17 orang berpendapat untuk membuat sebuah ruang hampa adalah cukup dengan menghisap keluar semua materi yang mengisi ruang tersebut yang dalam hal ini adalah molekul-molekul udara. Kemudian pada abad ke-19 orang menyadari dalam ruang hampa yang dibuat dengan cara demikian, akan masih tersisa radiasi thermal, yaitu radiasi disebabkan oleh perbedaan temperatur.

Untuk menghilangkan radiasi thermal, cukup dengan mendinginkan ruang tersebut pada temperatur nol absolut. Secara teori, pada temperatur ini tidak ada radiasi thermal dan semua partikel akan diam serta ruangan pun akan kosong dari partikel yang berseliweran.

Zero Point Energy (ZPE): Energi dari ketiadaan?

 



Selama beberapa dekade terakhir ini para ilmuwan memimpikan sumber energi baru yang murah, aman, bebas polusi dan melimpah. Mungkinkah energi ini dapat terwujud justru dari ruang hampa?. Pada sekitar abad ke-17 orang berpendapat untuk membuat sebuah ruang hampa adalah cukup dengan menghisap keluar semua materi yang mengisi ruang tersebut yang dalam hal ini adalah molekul-molekul udara. Kemudian pada abad ke-19 orang menyadari dalam ruang hampa yang dibuat dengan cara demikian, akan masih tersisa radiasi thermal, yaitu radiasi disebabkan oleh perbedaan temperatur.

Untuk menghilangkan radiasi thermal, cukup dengan mendinginkan ruang tersebut pada temperatur nol absolut. Secara teori, pada temperatur ini tidak ada radiasi thermal dan semua partikel akan diam serta ruangan pun akan kosong dari partikel yang berseliweran.

Namun hasil penelitian mutakhir menunjukkan hal yang baru. Pada kondisi hampa seperti diatas masih terdapat radiasi yang tetap ada walau temperatur telah diturunkan hingga nol absolut. Radiasi ini disebut dengan "zero point radiation", dinamakan demikian karena sesuai dengan sifatnya yang tetap muncul pada temperatur nol absolut, dan energi pembangkitnya disebut dengan "zero point energy" (ZPE).

Alam Semesta Kita Pernah Menerobos Alam Semesta Lain

 



Para ilmuwan baru-baru ini menyatakan mereka menemukan bukti bahwa alam semesta di mana kita berada pada masa silam pernah mengalami “diterobos” oleh alam semesta paralel lain.

Menurut laporan Daily Mail, Inggris, Universitas London Institut Fisika dan astronomi Stephen Feeney dan setelah melakukan studi terhadap latar belakang gelombang mikro kosmik (radiasi yang tersisa dari big bang) alam semesta, telah memperoleh kesimpulan mengejutkan. Tim mengatakan mereka telah menemukan bukti pola empat  lingkaran konsentris yang ditemukan dalam latar belakang gelombang mikro kosmik, adalah “goresan alam semesta”. Ini menandakan alam semesta di mana kita berada setidaknya telah empat kali memasuki alam semesta paralel lainnya.

Penemuan ini berdasarkan teori pemuaian abadi alam semesta yang ada sekarang ini, juga dikenal sebagai teori Multi Alam Semesta. Teori ini berpendapat ruang yang luas dari alam semesta terbentuk oleh sangat banyak alam semesta independen, yang masing-masing alam semesta dapat memiliki sub-alam semesta dengan jumlah tidak terbatas. Alam semesta di mana kita hidup hanyalah salah satu jagad raya di alam semesta tak terhitung jumlahnya. Para ilmuwan percaya bahwa tabrakan antara alam semesta yang berbeda dapat meninggalkan jejak tertentu dalam radiasi latar belakang gelombang mikro kosmik alam semesta.

Kekuatan Pikiran & Fisika Quantum

 



Anda barangkali terkejut tentang hubungan kekuatan pikiran dan fisika quantum. Tulisan ini bukan semata tentang kekuatan pikiran Anda, tetapi tentang kesemuanya: Anda, saya, kucing dan bahkan seluruh alam semesta. Segalanya yang bisa Anda lihat, sentuh, cium, dengar dan cicipi bisa dijelaskan melalui fisika quantum.

Apakah fisika quantum?

Fisika Quantum ialah ilmu yang mempelajari blok bangunan alam semesta; ilmu yang menjelaskan bagaimana keseluruhan di dunia ini hadir sebagai kenyataan..Hal ini menyangkut benda-benda sangat kecil yang membentuk dunia secara keseluruhan.

Segalanya yang Anda lihat bukanlah benda padat seperti yang terlihat. Kembali pada pelajaran sekolah, kita diajarkan bahwa setiap benda padat terdiri dari molekul-molekul dan molekul-molekul itu terdiri dari atom-atom. Jadi berarti lengan anda atau kursi yang anda duduki sekarang adalah terdiri dari atom-atom yang sangat kecil yang tidak bisa terlihat dengan mata telanjang. Atom-atom yang tadinya dikatakan sebagai benda terkecil yang ada ternyata terdiri lagi dari partikel sub atom, yang tidak memiliki kepadatan sama sekali. Mereka pada hakekatnya, kumpulan atau gelombang-gelombang informasi dan konsentrasi energi. Jadi tangan atau kursi yang anda duduki adalah tidak lain dari energi dan informasi.

Bagaimana Membangun Mesin Waktu

 



Oleh: Paul Davies

(Sumber: Scientific American Reports – Special Edition on Astrophysics, 2007, hal. 28-33)

"Tidak akan mudah, tapi mungkin dilakukan".


Generator/mesin pengeret wormhole yang diimajinasikan oleh seniman futuris Peter Bollinger. Lukisan ini menggambarkan akselerator partikel raksasa berbasis angkasa yang sanggup menciptakan, memperbesar, dan memindahkan wormhole untuk dipergunakan sebagai mesin waktu.

Perjalanan waktu telah menjadi tema sains fiksi populer sejak H. G. Wells menulis novel terkenalnya, The Time Machine, pada tahun 1895. Tapi bisakah itu betul-betul dilakukan? Mungkinkah membangun sebuah mesin yang dapat mengangkut manusia ke masa lalu atau masa depan?

Beginilah Cara Menghitung Jarak Benda-benda Langit

 



Bagaimana sebenarnya cara astronom untuk dapat menghitung dan mengetahui jarak diantara benda-benda langit seperti Matahari, planet, bintang, galaksi dan sebagainya. Metode penentuan jarak bintang dan objek luar angkasa lainnya yang paling sederhana adalah metode paralaks trigonometri. Akibat perputaran Bumi mengitari Matahari, maka bintang-bintang yang dekat tampak bergeser letaknya terhadap latar belakang bintang-bintang yang jauh. Dengan mengukur sudut pergeseran itu (disebut sudut paralaks), dan karena kita tahu jarak Bumi ke Matahari, maka jarak bintang dapat ditentukan.

Sudut paralaks ini sangat kecil hingga cara ini hanya bisa digunakan untuk bintang-bintang yang jaraknya relatif dekat, yaitu hanya sampai beberapa ratus tahun cahaya (bandingkan dengan diameter galaksi kita yang 100.000 tahun cahaya, dan jarak galaksi Andromeda yang dua juta tahun cahaya). Ada metode lain yang dapat meraih jarak lebih jauh, yaitu metode fotometri.

Senin, 05 Agustus 2013

Stephen Hawking : Legenda Fisika Penerus Newton dan Einstein

 



Metrogaya - SUATU ketika, seorang mahasiswa Universitas Cambridge dengan penuh percaya diri menyanggah teori yang dikemukakan Fred Hoyle, seorang fisikawan ternama saat itu pada acara ceramah ilmiah di Royal Society yang sangat prestisius itu. Fred Hoyle yang sering menyampaikan gagasan-gagasannya, mengenai alam semesta di hadap-an publik sebelum diterbitkan dan dibuktikan, merasa gusar karena seluruh hadirin menertawakannya. Ironisnya, mahasiswa tersebut pernah ditolaknya untuk melakukan riset dibawah bimbingannya. Dialah Stephen Hawking, mahafisikawan jenius yang fisiknya lumpuh, namun mampu menjelajahi pikiran alam semesta dari level kuantum sampai asal mula alam semesta.

Hawking benar tentang kesalahan persamaan Hoyle, hal ini membawa berpengaruh besar pada dukungan sebagian besar kosmolog terhadap model steady state, yang mengatakan bahwa alam semesta tidak berawal dan tidak berakhir. Fred Hoyle merupakan pendukung fanatik teori tersebut. Model ini telah runtuh ditangan seorang mahasiswa. Perlu diketahui pada saat itu, ada dua teori mengenai awal mula alam semesta, yang pertama dan banyak didukung adalah model keadaan tunak (steady state) dan yang kedua adalah model dentuman besar (big bang) yang mengatakan bahwa alam semesta bermula dari ledakan mahadahsyat 15 miliar tahun lalu. Teori big bang saat ini merupakan teori yang dipercaya sebagian besar ilmuwan bahkan sebagian besar manusia.