Minggu, 11 Agustus 2013
Jumat, 09 Agustus 2013
Bumi Mendekati Titik Kritis Global
Bumi diambang kritis, pertumbuhan populasi manusia dan berapa banyak sumber daya yang telah digunakan setiap orang, dianggap sebagai sumber penyebab titik kritis global.
Sekelompok ilmuwan dari seluruh dunia saat ini
sedang memperingatkan besarnya pertumbuhan penduduk, kerusakan luas ekosistem
alam, dan perubahan
iklim yang dapat mendorong Bumi ke arah perubahan permanen biosfer, titik kritis global akan memiliki
konsekuensi yang merusak persiapan dan mitigasi. Secara biologis akan menjadi
dunia baru pada saat itu.
Penelitian ini dirilis situs resmi Universitas California, Berkeley “Scientists uncover evidence of impending tipping point for Earth“ Juni tahun ini.
Big Bang, Planet Bumi Terbentuk Lebih Awal
Planet bumi membutuhkan bahan baku yang tidak tersedia diawal pembentukan alam semesta. Big Bang mengisi ruang dengan hidrogen dan helium, unsur-unsur kimia seperti silikon dan oksigen yang merupakan komponen utama dan dipanaskan bintang-bintang dalam waktu cukup lama. Berapa lama waktu dan elemen berat yang dibutuhkan untuk membentuk planet?
Penelitian tentang pembentukan planet
bumi dan planet kecil lainnya dipimpin oleh Lars A.Buchhave dari
Universitas Kopenhagen, dibantu astronom David Latham Smithsonian dari
Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, yang diterbitkan dalam jurnal
Nature dan dikeluarkan 13 Juni 2012 pada pertemuan ke 220 American Astronomical
Society. Penelitian ini juga dirilis Jet Propulsion Laboratory “Small Planets Don’t Need ‘Heavy Metal’ Stars
to Form” dan Harvard Smithsonian Center For Astrophysics ‘Alien Earths
Could Form Earlier than Expected‘.
Efek Energi Gelap,Apakah Alam Semesta Akan Terhenti?
Energi gelap adalah
misteri yang paling mendalam dalam semua ilmu pengetahuan, menentukan kelanjutan
alam semesta yang
berkembang cepat atau mungkin terhenti secara tiba-tiba.
Seperti sebuah film, ketika diakhir cerita maka
tayangan itu terhenti menunggu untuk diputar ulang. Banyak ilmuwan berusaha
membuka misteri energi gelap, tapi sepanjang penelitian mereka hanya menunjuk
pada sejarah terciptanya alam
semesta. Dan kemungkinan besar alam semesta bisa
berhenti bergerak disebabkan energi gelap (dark
energy) yang membentuk 70% dari seluruh energi yang mengisi ruang
kosong. Sebuah ulasan yang mengutip dari buku Luca Amendola “Dark Energy: Theory and
Observations“.
Penelitian Energi Gelap Di Kutub
Selatan
Di Kutub Selatan, para astronom mencoba untuk mengungkap kekuatan yang lebih besar daripada gravitasi yang akan menentukan nasib alam semesta.
Bisakah Tidak Ada menjadi Ada?
Jumat,
6 Mei 2011 - “Sesuatu itu harus diciptakan dari ketidak adaan. Bila anda
mencoba menciptakan sesuatu dari yang ada, maka anda hanya mengubahnya. Jadi
untuk menciptakan sesuatu anda harus mampu menciptakan ketidak adaan.” – Werner
Erhard
Pertanyaan ini akan dibahas bukan secara filsafati
atau teologis, namun secara fisika. Dalam fisika, dapatkah anda mendapatkan
sesuatu dari ketidak adaan? Dan jika bisa, apa yang bisa dan tidak bisa anda
dapatkan?
Jawabannya ya, dan ada banyak cara. Faktanya, dalam banyak cara, mendapatkan sesuatu dari ketiadaan itu tidak dapat dihindarkan! (Walaupun tidak harus mendapatkan apapun yang anda inginkan.)
Jawabannya ya, dan ada banyak cara. Faktanya, dalam banyak cara, mendapatkan sesuatu dari ketiadaan itu tidak dapat dihindarkan! (Walaupun tidak harus mendapatkan apapun yang anda inginkan.)
Sebagai contoh, ambil sebuah kotak dan kosongkan
isinya, jadi apa yang anda miliki sekarang adalah ruang yang kosong total.
Sebuah vakum yang ideal, sempurna dan kosong. Sekarang, apa yang ada dalam kotak
tersebut?
Apakah menurut anda ketidak adaan? Tidak, ruang
kosong tidaklah mungkin bisa benar-benar kosong.
Fisika Kuantum dan Alam Roh
Selama beberapa dekade terakhir telah terjadi peningkatan yang signifikan dalam penelitian fisika kuantum, studi tentang karakteristik dan hubungan antara partikel subatom dan energi. Para fisikawan yang inovatif dan modern telah memberitahu kita penelitian yang sangat penting yang memiliki pengaruh kuat pada pemahaman tentang paranormal dan alam roh.
Para Fisikawan saat ini telah menemukan bahwa tidak ada konflik sama sekali antara fisika dengan kepercayaan paranormal dan alam roh. Mereka telah menunjukkan bahwa fenomena yang kita sebut “paranormal” adalah normal dan konsisten dengan hukum-hukum sains.
Professor Fred Alan Wolf meringkas pandangan ini ketika ia menulis:
Kamis, 08 Agustus 2013
Kesurupan ,kerasukan
Individu dan kelompok sekuler, skeptik dan liberal
yang tidak percaya adanya setan dan jin percaya kalau kesurupan hanyalah masalah
mental dan fisik.
Sedikit yang mencoba mendalami lebih jauh masalah
ini. Tapi apakah hal ini memiliki basis di kenyataan?
Kesurupan bagi mereka disebabkan
oleh:
1. Gangguan otak, seperti sindrom Gilles de la
Tourette, epilepsi, gangguan identitas disosiatif atau
2. Penyakit mental, seperti schizophrenia,
psikosis, histeria, mania, atau
3. Orang yang otaknya kurang lebih sehat tapi
sayangnya tersedot dalam permainan peran sosial dengan konsekuensi yang sangat
tidak nyaman, seperti remaja yang hanya dapat mengatakan hal-hal tabu jika ia
kesurupan.
Ada satu jenis kesurupan yang tidak terlalu akrab
kita dengar, yaitu kesurupan teritualisasi. Gangguan otak dan penyakit mental
mungkin dapat menjelaskan kenapa seseorang bisa kesurupan tiba-tiba, tapi
bagaimana dengan orang yang ingin kesurupan, melakukannya lewat ritual, dan
akhirnya benar-benar kesurupan?
50 Buku Sains dan Filsafat Populer untuk Abad 21
Salah
satu masalah dalam buku sains dan filsafat populer (bukan textbook) adalah
cepatnya fakta berubah. Buku-buku sains populer usianya pendek dan jika tidak
hati-hati menulis, dalam beberapa tahun isinya akan segera kadaluarsa. Hal yang
sama juga dihadapi buku filsafat karena semakin banyak relung filsafat yang
diungkap sains.
Ini juga mengapa buku sains populer jarang
ditemukan di toko buku kita sementara buku filsafat hanya karya-karya klasik.
Ketika para penerjemah kita sedang sibuk menerjemahkan karya para profesor
faktanya telah diperiksa ulang, dan ketika para penerjemah selesai
menerjemahkannya, ia sudah kadaluarsa. Sungguh begitu, ada beberapa buku yang
cukup klasik namun argumentasi dan fakta-faktanya masih sangat relevan dengan
masa kini.
Berikut Fakil membuat daftar buku sains dan
filsafat populer hasil karangan para ilmuan laki-laki yang sekarang sudah tua
namun di masa mudanya telah memberikan sumbangan besar bagi kemajuan
sains.
Misteri Alam Terbesar Versi Hawking: Wanita
Ia dikenal
sebagai ilmuwan jenius. Kepada dunia ilmu pengetahuan, pria ini menawarkan teori
kosmologi, gravitasi kuantum, lubang hitam (black hole), dan radiasi
Hawking.
Ia juga melecut kontroversi, dianggap menyerang
agama dengan mengatakan, alam semesta bukan ciptaan Tuhan. Juga memicu
kehebohan, dengan mengungkap kepercayaannya, bahwa ada kehidupan cerdas lain di
alam semesta, selain manusia, alien.
Namun, bagi Stephen Hawking, nama ilmuwan itu,
ada misteri terbesar alam semesta yang belum berhasil ia pahami: wanita. Saat
majalah sains, New Scientist menanyai penulis buku "Brief History of
Time" itu, apa yang paling menguras pikirannya, Hawking, yang mengungkap
beberapa pertanyaan yang paling rumit dalam fisika modern, menjawab, "Wanita.
Mereka adalah misteri."
The Grand Design -Adakah itu tanpa Grand Desainer ?
Stephen Hawking menempati posisi penting dalam ilmu pengetahuan populer yang bisa kita bandingkan dengan kepopuleran Einstein enam puluh tahun lalu: dia adalah orang bijaksana terakhir yang bisa berbicara dengan otoritas total tentang kemajuan ilmu pengetahuan. Hingga buku terbarunya, The Grand Design, muncul, yang ditulis bersama dengan profesor fisika Caltech (dan penulis mahir) Leonard Mlodinow, Hawking telah membuka kemungkinan bahwa keberadaan Tuhan mungkin bisa diuji dengan pemeriksaan ilmiah.
Einstein pernah memiliki perasaan yang kuat akan adanya kehadiran yang mengagumkan dan bertanya-tanya di cakrawala yang jauh dari alam semesta dan mencoba melihat bukti adanya keberadaan dari yang menyatukan, yang secara rasional bisa dibuktikan dalam sebuah rumus matematika. Tapi sejak itu alam semesta dari fisika teoretis telah menjadi sesuatu yang acak, kompleks, paradoks, dan seolah mengabaikan kehadiran ilahi. Karena itu, ketika Hawking menjadi berita di seluruh dunia baru-baru ini dengan menyatakan bahwa “tidak perlu melibatkan Tuhan … untuk mengatur Universe,” ini seperti dukungan mengejutkan bagi para ateis sementara bagi yang taat beriman pada agama tertentu sebaliknya – ucapannya kali ini dianggap menghancurkan iman- untuk kemudian mempertimbangkan ilmu pengetahuan sebagai musuh dari agama.
Langganan:
Postingan (Atom)