Sabtu, 17 Agustus 2013

Bukti dari Planet yang Unik


Pasal 10

 

PLANET bumi kita sungguh memukau—permata yang indah dan unik di ruang angkasa. Para astronaut melaporkan bahwa, dilihat dari ruang angkasa, langit biru dan awan putihnya menjadikan bumi ”objek paling memikat yang dapat mereka lihat”.1

2 Namun, bumi tidak sekadar indah. ”Bumi adalah teka-teki ilmiah terbesar di bidang kosmologi, yang sangat sulit untuk dimengerti,” tulis Lewis Thomas dalam buku Discover. Ia menambahkan, ”Baru sekarang kita mulai memahami betapa unik dan menakjubkannya bumi ini, betapa memesonakan, objek paling cantik yang beredar mengelilingi matahari, terbungkus dalam gelembung atmosfer yang biru, menghasilkan dan menghirup oksigennya sendiri, memanfaatkan nitrogen dari udara untuk tanahnya, menghasilkan sendiri cuacanya.”2

3 Fakta yang juga menarik: Dari semua planet dalam tata surya kita, hanya di bumi para ilmuwan menemukan kehidupan. Dan, alangkah mengagumkannya keanekaragaman makhluk hidup yang ada di sana—organisme mikroskopis, serangga, tumbuhan, ikan, burung, binatang, dan manusia. Lagi pula, bumi adalah gudang harta yang sangat besar yang berisi segala yang dibutuhkan untuk menunjang semua jenis kehidupan itu. Memang, seperti yang diungkapkan buku The Earth, ”Bumi adalah keajaiban alam semesta, bola yang unik.”3

Alam Semesta yang Menakjubkan


Pasal 9

 

SELAMA ribuan tahun, manusia mengagumi langit yang berbintang. Pada malam yang cerah, bintang-bintang yang indah bertaburan bak permata yang berkilauan di kegelapan langit. Bumi yang bermandikan cahaya bulan memiliki pesona tersendiri.

2 Orang yang suka memikirkan apa yang ia lihat sering bertanya-tanya, ’Ada apa di langit sana? Bagaimana bisa begitu teratur? Dapatkah kita mengetahui asal mula semuanya itu?’ Tidak diragukan, jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu kita mengetahui dengan lebih akurat mengapa ada bumi beserta manusia dan makhluk-makhluk hidup lain, dan apa yang akan terjadi di masa depan.

3 Berabad-abad yang silam, alam semesta dikira hanya terdiri dari beberapa ribu bintang yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Tetapi sekarang, dengan alat-alat canggih untuk memindai langit, para ilmuwan menyadari bahwa ada jauh lebih banyak lagi. Ternyata, yang mereka amati jauh lebih menakjubkan daripada yang pernah dibayangkan. Manusia terheran-heran akan kedahsyatan ukuran dan kerumitan semuanya itu. Sebagaimana dikomentari majalah National Geographic, apa yang kini manusia ketahui tentang alam semesta telah ”membuatnya terpana”.1

Mutasi—Dasar untuk Evolusi?


Pasal 8

 

ADA kesulitan lain yang dihadapi oleh teori evolusi. Bagaimana persisnya evolusi terjadi? Mekanisme dasar apa yang diperkirakan bisa membuat satu jenis makhluk hidup berevolusi menjadi jenis lain? Menurut para evolusionis, berbagai perubahan dalam inti sel turut berperan. Dan, yang terpenting dari semuanya adalah perubahan ”kebetulan” yang dikenal sebagai mutasi. Konon, perubahan mutasi ini khususnya menyangkut gen dan kromosom dalam sel kelamin, karena mutasi dalam bagian-bagian itu dapat diwariskan kepada keturunannya.

2 ”Mutasi . . . adalah dasar evolusi,” kata The World Book Encyclopedia.1 Dengan nada serupa, paleontolog Steven Stanley menyebut mutasi sebagai ”bahan mentah” bagi evolusi.2 Dan, ahli genetika Peo Koller menyatakan bahwa mutasi ”diperlukan untuk perkembangan evolusioner”.3

3 Namun, bukan sembarang mutasi yang dibutuhkan evolusi. Robert Jastrow menunjukkan perlunya ”mutasi-mutasi menguntungkan yang terakumulasi secara perlahan”.4 Dan, Carl Sagan menambahkan, ”Mutasi—perubahan mendadak pada hereditas—menyediakan bahan mentah evolusi. Lingkungan menyeleksi beberapa mutasi yang meningkatkan kesanggupan untuk bertahan hidup, menghasilkan serangkaian transformasi yang lambat dari satu bentuk kehidupan menjadi bentuk lain, asal mula spesies baru.”5

Siapa Sebenarnya ”Manusia-Kera”?


Pasal 7

 
SELAMA bertahun-tahun telah dilaporkan adanya penemuan sisa fosil manusia yang mirip kera. Buku-buku ilmiah sarat dengan lukisan para seniman mengenai makhluk tersebut. Apakah makhluk ini bentuk peralihan antara binatang dan manusia seperti yang dinyatakan evolusi? Apakah ”manusia-kera” memang nenek moyang kita? Itulah yang dikatakan para ilmuwan pendukung evolusi. Karena itu kita sering membaca pernyataan seperti judul artikel dalam majalah ilmiah ini: ”Dari Kera Menjadi Manusia”.1

2 Memang, beberapa evolusionis merasa bahwa makhluk yang dianggap nenek moyang manusia itu tidak sepantasnya disebut ”kera”. Meskipun demikian, beberapa kolega mereka tidak sependapat.2 Stephen Jay Gould berkata, ”Manusia . . . berevolusi dari nenek moyang serupa kera.”3 Dan, George Gaylord Simpson menyatakan, ”Nenek moyang kita pasti akan disebut kera atau monyet dalam bahasa sehari-hari oleh siapa pun yang melihatnya. Karena definisi istilah kera dan monyet ditentukan oleh penggunaan umum, nenek moyang manusia adalah kera atau monyet.”4

3 Mengapa catatan fosil begitu penting dalam upaya membuktikan keberadaan nenek moyang manusia yang mirip kera? Karena dalam dunia hayati sekarang ini, tak ada yang dapat mendukung gagasan tersebut. Sebagaimana diperlihatkan di Pasal 6, ada jurang pemisah yang sangat besar antara manusia dan segala binatang yang ada sekarang, termasuk keluarga kera. Karena dunia hayati tidak menyediakan mata rantai antara manusia dan kera, catatan fosil diharapkan dapat menyediakannya.

Jurang Pemisah yang Lebar—Dapatkah Evolusi Menjembataninya?


Pasal 6

Jurang Pemisah yang Lebar—Dapatkah Evolusi Menjembataninya?

FOSIL memberikan bukti nyata mengenai berbagai bentuk kehidupan yang ada jauh sebelum manusia ada. Tetapi, fosil belum memberikan bukti seperti yang diharapkan untuk mendukung gagasan evolusi tentang bagaimana kehidupan dimulai atau bagaimana jenis-jenis baru muncul setelahnya. Mengenai tidak adanya fosil transisi yang menjembatani jurang-jurang pemisah biologis, Francis Hitching berkomentar, ”Anehnya, ada satu hal yang konsisten mengenai jurang pemisah dalam catatan fosil: fosil justru tidak ada di semua bagian yang penting.”1

2 Bagian penting yang ia sebutkan adalah jurang pemisah di antara divisi-divisi utama dalam dunia binatang. Contohnya adalah ikan yang dianggap berevolusi dari invertebrata, yakni binatang yang tidak bertulang belakang. ”Ikan tahu-tahu muncul dalam catatan fosil,” kata Hitching, ”entah dari mana: secara misterius, tiba-tiba, dan wujudnya lengkap.”2 Zoolog N. J. Berrill mengomentari penjelasannya sendiri tentang asal mula ikan, demikian, ”Sedikit banyak, uraian ini adalah fiksi ilmiah.”3

3 Teori evolusi berasumsi bahwa ikan menjadi amfibi, beberapa amfibi menjadi reptilia, dari reptilia muncullah mamalia dan burung, dan akhirnya beberapa mamalia menjadi manusia. Di pasal sebelumnya telah diperlihatkan bahwa catatan fosil tidak mendukung pendapat itu. Pasal ini akan menyoroti betapa tidak masuk akalnya asumsi tentang tahap-tahap transisi itu. Seraya Anda terus membaca, pikirkan: Mungkinkah perubahan-perubahan demikian terjadi secara spontan, tanpa pengarahan?

Apa yang Dikatakan Catatan Fosil


Pasal 5

 

FOSIL adalah sisa berbagai bentuk kehidupan zaman dahulu yang terawetkan dalam kerak bumi. Fosil bisa berupa kerangka tulang atau bagian-bagiannya seperti tulang, gigi atau cangkang. Fosil juga bisa berupa bekas-bekas kegiatan makhluk yang pernah hidup, misalnya jejak kaki. Banyak fosil tidak lagi mengandung bahan-bahan asli tetapi terbentuk dari endapan mineral yang telah menyerap ke dalamnya dan melestarikan bentuknya.

2 Mengapa fosil penting bagi evolusi? Ahli genetika G. L. Stebbins menyebutkan satu alasan utama, ”Tidak ada biolog yang pernah menyaksikan asal mula sebuah kelompok utama organisme melalui evolusi.”1 Jadi, makhluk-makhluk hidup di bumi sekarang ini tidak terlihat berevolusi menjadi makhluk lain. Malahan, semuanya sudah memiliki bentuk yang lengkap dan berbeda dari jenis lainnya. Seperti yang dinyatakan ahli genetika Theodosius Dobzhansky, ”Tidak ada bentuk-bentuk peralihan yang menghubungkan setiap makhluk hidup untuk membentuk rangkaian yang mulus dan tak terputus.”2 Dan, Charles Darwin mengakui bahwa ”perbedaan berbagai bentuk [kehidupan] spesifik dan fakta bahwa semua itu tidak dapat dipadukan oleh mata-mata rantai transisi yang tak terhitung jumlahnya, merupakan masalah yang sangat pelik”.3

3 Maka, perbedaan yang jelas pada makhluk-makhluk yang hidup sekarang tidaklah mendukung teori evolusi. Itu sebabnya catatan fosil menjadi begitu penting. Setidaknya, fosil dianggap akan memberikan bukti yang dibutuhkan teori evolusi.

Dapatkah Kehidupan Muncul secara Kebetulan?


Pasal 4

 

SEWAKTU Charles Darwin mengemukakan teori evolusi, ia mau tak mau mengakui bahwa kehidupan mungkin ”pada mulanya diembuskan oleh sang Pencipta ke dalam satu atau beberapa bentuk”.1 Tetapi, teori evolusi masa kini umumnya tidak menyebut-nyebut adanya Pencipta. Sebaliknya, teori generatio spontanea (terbentuknya kehidupan secara spontan) yang pernah ditolak, telah dimunculkan kembali dalam bentuk yang agak berbeda.

2 Suatu bentuk konsep generatio spontanea telah dipercayai sejak berabad-abad yang lalu. Pada abad ke-17 M, bahkan para ilmuwan yang disegani, seperti Francis Bacon dan William Harvey, mempercayai teori itu. Tetapi, pada abad ke-19, Louis Pasteur dan beberapa ilmuwan lain tampaknya telah meruntuhkan teori tersebut, karena eksperimen mereka membuktikan bahwa kehidupan hanya dapat berasal dari kehidupan yang sudah ada. Meskipun demikian, karena dirasa perlu, teori evolusi mengemukakan asumsi bahwa dahulu kala, entah bagaimana, kehidupan mikroskopis pasti telah muncul secara spontan dari benda mati.

Apa Kata Buku Kejadian?.....dari Bible.


Pasal 3

 

HAL-HAL yang disalahgambarkan atau disalahmengerti setidaknya patut diperiksa dengan jujur. Demikian pula halnya dengan pasal pertama Alkitab. Isinya perlu diselidiki dan dipastikan, apakah selaras dengan fakta-fakta yang ada, tidak dicocok-cocokkan dengan teori tertentu. Selain itu, perlu diingat bahwa catatan di buku Kejadian tidak ditulis untuk menunjukkan ”bagaimana” penciptaan terjadi. Sebaliknya, buku itu menceritakan peristiwa-peristiwa utama secara progresif, menjelaskan apa saja yang dijadikan, urutannya, dan jangka waktu, atau ”hari”, ketika setiap peristiwa mulai terjadi.

2 Sewaktu memeriksa catatan Kejadian, ada baiknya mengingat bahwa isinya dituturkan dari sudut pandang manusia di bumi. Maka, berbagai peristiwanya diceritakan sebagaimana terlihat oleh seorang pengamat seandainya manusia telah ada pada waktu itu. Ini dapat terlihat dari uraian tentang peristiwa pada ”hari” keempat. Matahari dan bulan dilukiskan sebagai benda penerang yang besar dibandingkan dengan bintang-bintang. Sebenarnya, banyak bintang lebih besar daripada matahari kita, dan bulan tidak ada artinya jika dibandingkan dengan bintang-bintang itu. Tetapi, tidak demikian bagi seorang pengamat di bumi. Maka, dari bumi, matahari tampak sebagai ’penerang yang lebih besar yang berkuasa atas siang’ dan bulan, ’penerang yang lebih kecil yang berkuasa atas malam’.—Kejadian 1:14-18.

3 Bagian awal buku Kejadian menunjukkan bahwa bumi bisa jadi sudah ada miliaran tahun sebelum ”hari” pertama di buku Kejadian, walaupun tidak dikatakan berapa lama. Namun, buku itu menjelaskan bagaimana keadaan bumi tepat sebelum ”hari” pertama dimulai, ”Bumi belum berbentuk dan kosong dan kegelapan ada di atas permukaan air yang dalam; dan tenaga aktif Allah bergerak ke sana kemari di atas permukaan air.”—Kejadian 1:2.

Kamis, 15 Agustus 2013

Pro dan Kontra Seputar Evolusi—Mengapa?


Pasal 2

Sewaktu edisi khusus 100 tahun The Origin of Species karya Darwin akan diterbitkan, W. R. Thompson, yang kala itu adalah direktur Lembaga Pengendalian Biologi Persemakmuran di Ottawa, Kanada, diundang untuk menulis kata pengantarnya. Ia menulis, ”Sebagaimana kita ketahui, ada perbedaan pendapat yang besar di kalangan para biolog, tidak saja mengenai penyebab evolusi, tetapi bahkan mengenai proses yang sebenarnya. Perbedaan ini timbul karena buktinya tidak memuaskan dan tidak membantu tercapainya kesimpulan yang pasti. Maka, selayaknyalah pro dan kontra seputar evolusi itu dibawa ke perhatian masyarakat non-ilmiah”a

Kehidupan—Bagaimana Asal Mulanya?


Pasal 1

 

KEHIDUPAN ada di mana-mana di sekitar kita. Hal itu nyata dari dengungan serangga, kicauan burung, dan gemeresik binatang kecil di sela-sela semak. Kehidupan terdapat di kutub yang dingin dan gurun yang gersang. Kehidupan ada di permukaan laut yang diterpa sinar matahari sampai di bagian-bagiannya yang paling dalam dan gelap. Tinggi di angkasa, makhluk-makhluk kecil beterbangan. Di bawah telapak kaki kita, triliunan mikroorganisme bekerja di dalam tanah, menyuburkannya untuk tanaman hijau, yang menunjang beraneka bentuk kehidupan lainnya.

2 Begitu limpah dan beragamnya kehidupan di bumi sehingga sulit untuk dibayangkan. Bagaimana asal mula semua ini? Planet kita beserta semua penghuninya—bagaimana terjadinya? Khususnya, bagaimana asal mula manusia? Apakah kita berevolusi dari binatang yang mirip kera? Atau, apakah kita diciptakan? Bagaimana persisnya sampai kita ada di sini? Dan, apa pengaruh jawabannya atas masa depan kita? Pertanyaan-pertanyaan semacam ini sudah ada sejak lama dan banyak orang belum juga memperoleh jawabannya.