Biji tanaman Kelor atau Moringa Oleifera sebagai media aktif penjernihan air.
Rabu, 10-03-2010
Akses terhadap air bersih bagi berjuta ummat manusia di dunia khususnya penduduk yang hidup dalam kemiskinan di berbagai negara berkembang di Afrika, Asia, dan Amerika Selatan niscaya masih menjadi barang langka layaknya barang mewah padahal ketersediannya merupakan kebutuhan dasar manusia yang vital urgensinya hingga sungguh pantas apabila secara implisit terkait dalam capaian program PBB dalam “Millennium Development Goal 2015”: mengurangi tingkat kematian kanak-kanak usia balita hingga 2/3 dari yang terjadi mulai tahun 1990.
Hingga sekarang ada sekitar 2 (dua) juta manusia ---kebanyakan kanak-kanak berusia dibawah 5 tahun--- yang tersia-sia meninggal dunia setiap tahun akibat tiadanya akses terhadap air bersih dan sehat yang bebas dari kontaminasi bibit penyakit yang dibutuhkan untuk air minum dan mandi-cuci-kakus sehari-hari.
Beruntung berkat sesosok jenis tanaman yang seolah terlupakan namun ternyata amat pantas dikedepankan dari riset yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah terkini “Current Protocols in Microbiology” terbitan awal Maret 2010 ternyata muncul hasil kajian berisi solusi yang berbiaya murah dan efektif yang dapat mengurangi cemaran beragam bakteri penyakit yang terdapat dalam sumber air yang tidak mengalami proses pengolahan dan penjernihan dengan penggunaan larutan ekstraksi biji Moringa Oleifera sebagai media aktif dalam proses daya pemurnian sumber air : untreated water. Daya keaktifannya rata-rata mencapai nilai hingga setinggi 90,00 - 99% dalam mengeliminasikan bakteri bibit penyakit yang lazim terdapat dalam sumber air mentah.
Moringa Oleifera adalah tumbuhan pohon yang banyak tumbuh tersebar di berbagai belahan dunia yakni di Afrika, Amerika Latin, untuk Asia di anak benua India dan kawasan Asia Tenggara. Menurut ungkapan Peneliti Michael Lea ahli dari institusi riset Clearing House yang berbasis di Kanada yang melaksanakan penelitian di atas bahkan menyebutkan pohon Moringa Oleifera pantas dijuluki sebagai pohon yang paling berguna di dunia, berhubung multi kegunaan yang bisa didapatkan yakni dari daun dan bunga yang dapat dimakan, daun yang juga dapat dijadikan pupuk, olahan bijinya untuk minyak sayur dan minyak pelita, dan yang terpenting yakni yang berkaitan dengan riset penelitian yakni bubuk bijinya sebagai media pemurnian air : ...to purify drinking water at virtually no cost.
Dalam eksperimen ini biji ditumbuk menjadi bubuk halus yang kemudian dilarutkan dalam air hingga menjadi larutan water-soluble extract untuk kemudian ditelaah daya pembersihan terhadap sumber air mentah dari cemaran bakteri patogen serta kekeruhan air hingga dihasilkan perolehan air bersih yang cukup aman untuk dapat diminum.
Pohon Moringa Oleifera ini di tanah air dikenal dengan nama pohon Kelor yakni sesosok tanaman yang memang memiliki beragam manfaat, mulai dari daun, bunga, hingga bijinya. Kegunaan yang dikenali secara tradisional di tanah air yakni sebagai bahan makanan/sayuran, lalapan, dan manfaat daun dan biji sebagai bahan obat herbal.
Sebaran tanaman ini pun luas petanya dan tidak sebatas seperti ibarat “dunia yang hanya selebar daun kelor” berhubung tersebar di berbagai belahan dunia. Moringa Oleifera memiliki kelebihan terutama karena dinilai sebagai tanaman yang tahan kekeringan dan cukup mudah pembudidayaannya.
Sejumlah riset di tanah air perihal kegunaan tanaman kelor pun telah dihasilkan dari berbagai universitas di Indonesia a.l: Tanaman kelor sebagai sumber bahan energi alternatif biodiesel (riset kajian ITB Bandung) ---seperti halnya tanaman jarak pagar--- Uji aktivitas anti-bakteri Daun Kelor (ITS Surabaya), Pemanfaatan Biji Kelor sebagai Koagulan pada Proses Koagulasi/Flokulasi dan Sedimentasi Limbah Cair Industri Pencucian Jeans (USU - Medan), dll.
Sumber: Up-dates ragam situs. / Rizal AK.
sumber
Rabu, 10-03-2010
Akses terhadap air bersih bagi berjuta ummat manusia di dunia khususnya penduduk yang hidup dalam kemiskinan di berbagai negara berkembang di Afrika, Asia, dan Amerika Selatan niscaya masih menjadi barang langka layaknya barang mewah padahal ketersediannya merupakan kebutuhan dasar manusia yang vital urgensinya hingga sungguh pantas apabila secara implisit terkait dalam capaian program PBB dalam “Millennium Development Goal 2015”: mengurangi tingkat kematian kanak-kanak usia balita hingga 2/3 dari yang terjadi mulai tahun 1990.
Hingga sekarang ada sekitar 2 (dua) juta manusia ---kebanyakan kanak-kanak berusia dibawah 5 tahun--- yang tersia-sia meninggal dunia setiap tahun akibat tiadanya akses terhadap air bersih dan sehat yang bebas dari kontaminasi bibit penyakit yang dibutuhkan untuk air minum dan mandi-cuci-kakus sehari-hari.
Beruntung berkat sesosok jenis tanaman yang seolah terlupakan namun ternyata amat pantas dikedepankan dari riset yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah terkini “Current Protocols in Microbiology” terbitan awal Maret 2010 ternyata muncul hasil kajian berisi solusi yang berbiaya murah dan efektif yang dapat mengurangi cemaran beragam bakteri penyakit yang terdapat dalam sumber air yang tidak mengalami proses pengolahan dan penjernihan dengan penggunaan larutan ekstraksi biji Moringa Oleifera sebagai media aktif dalam proses daya pemurnian sumber air : untreated water. Daya keaktifannya rata-rata mencapai nilai hingga setinggi 90,00 - 99% dalam mengeliminasikan bakteri bibit penyakit yang lazim terdapat dalam sumber air mentah.
Moringa Oleifera adalah tumbuhan pohon yang banyak tumbuh tersebar di berbagai belahan dunia yakni di Afrika, Amerika Latin, untuk Asia di anak benua India dan kawasan Asia Tenggara. Menurut ungkapan Peneliti Michael Lea ahli dari institusi riset Clearing House yang berbasis di Kanada yang melaksanakan penelitian di atas bahkan menyebutkan pohon Moringa Oleifera pantas dijuluki sebagai pohon yang paling berguna di dunia, berhubung multi kegunaan yang bisa didapatkan yakni dari daun dan bunga yang dapat dimakan, daun yang juga dapat dijadikan pupuk, olahan bijinya untuk minyak sayur dan minyak pelita, dan yang terpenting yakni yang berkaitan dengan riset penelitian yakni bubuk bijinya sebagai media pemurnian air : ...to purify drinking water at virtually no cost.
Dalam eksperimen ini biji ditumbuk menjadi bubuk halus yang kemudian dilarutkan dalam air hingga menjadi larutan water-soluble extract untuk kemudian ditelaah daya pembersihan terhadap sumber air mentah dari cemaran bakteri patogen serta kekeruhan air hingga dihasilkan perolehan air bersih yang cukup aman untuk dapat diminum.
Pohon Moringa Oleifera ini di tanah air dikenal dengan nama pohon Kelor yakni sesosok tanaman yang memang memiliki beragam manfaat, mulai dari daun, bunga, hingga bijinya. Kegunaan yang dikenali secara tradisional di tanah air yakni sebagai bahan makanan/sayuran, lalapan, dan manfaat daun dan biji sebagai bahan obat herbal.
Sebaran tanaman ini pun luas petanya dan tidak sebatas seperti ibarat “dunia yang hanya selebar daun kelor” berhubung tersebar di berbagai belahan dunia. Moringa Oleifera memiliki kelebihan terutama karena dinilai sebagai tanaman yang tahan kekeringan dan cukup mudah pembudidayaannya.
Sejumlah riset di tanah air perihal kegunaan tanaman kelor pun telah dihasilkan dari berbagai universitas di Indonesia a.l: Tanaman kelor sebagai sumber bahan energi alternatif biodiesel (riset kajian ITB Bandung) ---seperti halnya tanaman jarak pagar--- Uji aktivitas anti-bakteri Daun Kelor (ITS Surabaya), Pemanfaatan Biji Kelor sebagai Koagulan pada Proses Koagulasi/Flokulasi dan Sedimentasi Limbah Cair Industri Pencucian Jeans (USU - Medan), dll.
Sumber: Up-dates ragam situs. / Rizal AK.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar