| |
| |
| |
Uraian : Kelapa (Cocos nucifera) termasuk jenis tanaman palma yang mempunyai buah berukuran cukup besar. Batang pohon kelapa umumnya berdiri tegak dan tidak bercabang, dan dapat mencapai 10 - 14 meter lebih. Daunnya berpelepah, panjangnya dapat mencapai 3 - 4 meter lebih dengan sirip-sirip lidi yang menopang tiap helaian. Buahnya terbungkus dengan serabut dan batok yang cukup kuat sehingga untuk memperoleh buah kelapa harus dikuliti terlebih dahulu. Kelapa yang sudah besar dan subur dapat menghasilkan 2 - 10 buah kelapa setiap tangkainya. |
Selasa, 08 Oktober 2013
Kelapa
Kedelai
| |
| |
| |
Uraian : Kedelai (Glycine max) sudah dibudidayakan sejak 1500 tahun SM dan baru masuk Indonesia, terutama Jawa sekitar tahun 1750. Kedelai paling baik ditanam di ladang dan persawahan antara musim kemarau dan musim hujan. Sedang rata-rata curah hujan tiap tahun yang cocok bagi kedelai adalah kurang dari 200 mm dengan jumlah bulan kering 3-6 bulan dan hari hujan berkisar antara 95-122 hari selama setahun. Kedelai mempunyai perawakan kecil dan tinggi batangnya dapat mencapai 75 cm. |
Kecubung
| |
| |
| |
Uraian : Kecubung (Daura Metel) termasuk tumbuhan jenis perdu yang mempunyai pokok batang kayu dan tebal. Cabangnya banyak dan mengembang ke kanan dan ke kiri sehingga membentuk ruang yang lebar. Namun demikian, tinggi dari tumbuhan kecubung ini kurang dari 2 meter. |
Kayu Putih
| |
| |
| |
Uraian : Kayu putih dapat tumbuh di tanah tandus, tahan panas dan dapat bertunas kembali setelah terjadi kebakaran. Tanaman ini dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 400 m dpi., dapat tumbuh di dekat pantai di belakang hutan bakau, di tanah berawa atau membentuk hutan kecil di tanah kering sampai basah. Pohon, tinggi 10-20 m, kulit batangnya berlapis-lapis, berwarna putih keabu-abuan dengan permukaan kulit yang terkelupas tidak beraturan. |
Jumat, 04 Oktober 2013
Keji beling
| |
| |
| |
Uraian : Keji Beling (Stachytarpheta mutabilis) adalah suatu jenis tumbuhan yang berbatang basah dan sepintas lalu menyerupai rumput berbatang tegak. Di Jawa tanaman ini banyak terdapat di pedesaan yang tumbuh sebagai semak. Batang pohonnya berdiameter antara 0,2 - 0,7 cm. Kulit luar berwarna ungu dengan bintik-bintik hijau dan apabila menjadi tua berubah menjadi coklat. Daun ngokilo berbentuk bulat telur, pada tepinya bergerigi dengan jarak agak jarang, berbulu halus hampir tak kelihatan. Panjang helaian daun (tanpa tangkai) berkisar antara 5 - 8 cm (ukuran normal) dan lebar daun kira-kira 2 - 5 cm. Tumbuhan ini mudah berkembang biak pada tanah subur, agak terlindung dan di tempat terbuka. 1. Syarat Tumbuh a. Iklim · Ketinggian tempat : 1 m - 1.000 m di atas permukaan laut · Curah hujan tahunan : 2.500 mm - 4.000 mm/tahun · Bulan basah (di atas 100 mm/bulan) : 8 bulan - 9 bulan · Bulan kering (di bawah 60 mm/bulan): 3 bulan - 4 bulan · Suhu udara : 200 C - 250 C · Kelembapan : sedang · Penyinaran : sedang b. Tanah · Tekstur : pasir sampai liat · Drainase : sedang - baik · Kedalaman air tanah : 25 cm dari permukaan tanah · Kedalaman perakaran : 5 cm dari permukaan tanah · Kemasaman (pH) : 5,5 - 7 · Kesuburan : sedang 2. Pedoman Bertanam a. Pegolahan Tanah · Buatkan lubang tanam berukuran 25 cm x 25 cm x 25 cm b. Persiapan bibit · Perbanyakan tanaman kejibeling dilakukan dengan stek. c. Penanaman · Stek ditanam pada lubang tanah yang telah disiapkan dengan jarak tanam 1 m x 1 m. |
Kayumanis
| |
| |
| |
Uraian : Pohon tinggi dapat mencapai 15 meter. Batang berkayu dan bercabang-cabang. Daun tunggal, lanset, warna daun muda merah pucat setelah tua berwarna hijau. Perbungaan bentuk malai, tumbuh di ketiak daun, warna kuning. Buah buni, buah muda berwarna hijau dan setelah tua berwarna hitam. Akar tunggang. |
Kapulaga
| |
| |
| |
Uraian : Tanaman semak, rumput-rumputan tahunan, tinggi lebih kurang 1,5 meter. Berbatang semu, bulat, membentuk anakan, warna hijau. Daun tunggal, tersebar, bentuk lanset, ujung runcing, tepi rata, panjang 25-35 cm, lebar 10-12 cm, pertulangan menyirip, hijau. Bunga majemuk, bentuk bongkol di pangkal batang, mahkota bentuk tabung, panjang lebih kurang 12,5 mm, warna putih atau putih kekuningan. Buah kotak, bulat, berlekuk, warna putih. |
Rabu, 25 September 2013
Hidup Selama-lamanya dalam Firdaus di Bumi--bagian 8
1 Seperti apakah kehidupan ini kelak manakala
Allah menyingkirkan kejahatan dan penderitaan dari bumi dan mendatangkan dunia
baru-Nya di bawah pengawasan yang pengasih dari Kerajaan surgawi-Nya? Allah
berjanji untuk ’membuka tangan-Nya dan berkenan mengenyangkan segala yang
hidup’.—Mazmur 145:16.
2 Apa keinginan saudara yang wajar? Bukankah
untuk kehidupan yang bahagia, pekerjaan yang berguna, kelimpahan materi,
lingkungan yang indah, perdamaian di antara semua orang, dan kebebasan dari
ketidakadilan, penyakit, penderitaan, dan kematian? Dan bagaimana dengan
prospek rohani yang penuh sukacita? Semua perkara tersebut akan diwujudkan
segera di bawah pemerintahan Kerajaan Allah. Perhatikan apa yang dikatakan oleh
nubuat-nubuat Alkitab tentang berkat-berkat menakjubkan yang akan datang dalam
dunia baru tersebut.
Maksud-Tujuan Allah Segera Akan Diwujudkan-bagian 7
1 Meskipun Allah telah mengizinkan
ketidaksempurnaan dan penderitaan selama jangka waktu yang lama dari sudut
pandangan manusia, Ia tidak akan membiarkan keadaan buruk berlangsung sampai
waktu yang tidak tertentu. Alkitab memberi tahu kita bahwa dalam mengizinkan
segala sesuatu terjadi, Allah memiliki jangka waktu spesifik.
2 ”Untuk segala sesuatu ada masanya”.
(Pengkhotbah 3:1) Bila waktu yang diberikan Allah dalam mengizinkan kejahatan
dan penderitaan berakhir, maka Ia akan campur tangan dalam urusan-urusan umat
manusia. Ia akan mengakhiri kejahatan serta penderitaan dan akan memenuhi
maksud-tujuan-Nya yang semula untuk membuat bumi dipenuhi dengan keluarga umat
manusia yang sempurna dan berbahagia yang menikmati perdamaian total dan
keamanan ekonomi di tengah-tengah keadaan Firdaus.
Mengapa Begitu Banyak Penderitaan dan Ketidakadilan?--bagiam 6
1 Akan tetapi, jika Pribadi Yang Mahatinggi
bermaksud agar orang-orang yang sempurna hidup di bumi selama-lamanya di
tengah-tengah keadaan firdaus dan jika maksud-tujuan-Nya belum berubah, mengapa
tidak ada firdaus sekarang? Mengapa, sebaliknya, manusia mengalami banyak
penderitaan dan ketidakadilan selama berabad-abad?
2 Tak diragukan, sejarah umat manusia sarat
dengan kesengsaraan yang disebabkan oleh peperangan, penaklukan imperialistis,
eksploitasi, ketidakadilan, kemiskinan, bencana, penyakit, dan kematian.
Mengapa begitu banyak perkara-perkara buruk terjadi atas begitu banyak korban
yang tidak bersalah? Jika Allah mahakuasa, mengapa Ia mengizinkan penderitaan
yang luar biasa banyak selama ribuan tahun? Karena Allah merancang dan mengatur
alam semesta begitu baik, mengapa Ia mengizinkan kekacauan dan kehancuran atas
bumi?
Langganan:
Postingan (Atom)