1 Meskipun Allah telah mengizinkan
ketidaksempurnaan dan penderitaan selama jangka waktu yang lama dari sudut
pandangan manusia, Ia tidak akan membiarkan keadaan buruk berlangsung sampai
waktu yang tidak tertentu. Alkitab memberi tahu kita bahwa dalam mengizinkan
segala sesuatu terjadi, Allah memiliki jangka waktu spesifik.
2 ”Untuk segala sesuatu ada masanya”.
(Pengkhotbah 3:1) Bila waktu yang diberikan Allah dalam mengizinkan kejahatan
dan penderitaan berakhir, maka Ia akan campur tangan dalam urusan-urusan umat
manusia. Ia akan mengakhiri kejahatan serta penderitaan dan akan memenuhi
maksud-tujuan-Nya yang semula untuk membuat bumi dipenuhi dengan keluarga umat
manusia yang sempurna dan berbahagia yang menikmati perdamaian total dan
keamanan ekonomi di tengah-tengah keadaan Firdaus.
Penghakiman Allah
3 Perhatikan beberapa dari banyak nubuat Alkitab
yang menyatakan apa artinya campur tangan Allah yang akan segera dilaksanakan,
yaitu hasil penghakiman-Nya, bagi keluarga manusia:
4 ”Orang jujurlah akan mendiami tanah, dan orang
yang tak bercelalah yang akan tetap tinggal di situ, tetapi orang fasik akan
dipunahkan dari tanah itu, dan pengkhianat akan dibuang dari situ.”—Amsal
2:21, 22.
5 ”Orang-orang yang berbuat jahat akan
dilenyapkan, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan [Yehuwa] akan mewarisi
negeri. Karena sedikit waktu lagi, maka lenyaplah orang fasik . . .
Tetapi orang-orang yang rendah hati akan mewarisi negeri dan bergembira karena
kesejahteraan yang berlimpah-limpah.”—Mazmur 37:9-11.
6 ”Nantikanlah [Yehuwa] dan tetap ikutilah
jalanNya, maka Ia akan mengangkat engkau untuk mewarisi negeri, dan engkau akan
melihat orang-orang fasik dilenyapkan. Perhatikanlah orang yang tulus dan
lihatlah kepada orang yang jujur, sebab pada orang yang suka damai akan ada
masa depan; tetapi pendurhaka-pendurhaka akan dibinasakan bersama-sama, dan
masa depan orang-orang fasik akan dilenyapkan.”—Mazmur 37:34, 37, 38.
7 Oleh karena itu, mengingat masa depan
menakjubkan yang akan datang bagi orang-orang yang mengakui hak Pencipta yang
mahakuasa untuk memerintah atas kita, kita didesak, ”Biarlah hatimu memelihara
perintahku, karena panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera akan
ditambahkannya kepadamu.” Sebenarnya, kehidupan kekal akan ditambahkan kepada
orang-orang yang memilih untuk melakukan kehendak Allah! Maka, Firman Allah
menasihati kita, ”Percayalah kepada [Yehuwa] dengan segenap hatimu, dan
janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala
lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.”—Amsal 3:1, 2, 5, 6.
Pemerintahan Allah dari Surga
8 Allah akan melaksanakan pembersihan bumi
melalui pemerintahan terbaik yang dapat dimiliki umat manusia. Ini adalah
pemerintahan yang mencerminkan hikmat ilahi karena memerintah dari surga di
bawah bimbingan Allah. Dan Kerajaan surgawi tersebut akan meniadakan segala
bentuk pemerintahan manusia dari bumi. Manusia tidak pernah akan mempunyai
pilihan lagi untuk berupaya memerintah terlepas dari Allah.
9 Berkenaan hal ini, nubuat di Daniel 2:44
menyatakan, ”Tetapi pada zaman raja-raja [pemerintahan-pemerintahan zaman sekarang],
Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan [di surga] yang tidak akan
binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada
bangsa lain [manusia tidak pernah akan diizinkan lagi untuk memerintah terlepas
dari Allah]: kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan [yang sekarang ada]
dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk
selama-lamanya.”—Lihat juga Wahyu 19:11-21; 20:4-6.
10 Maka, umat manusia tidak pernah akan memiliki
lagi bentuk-bentuk pemerintahan yang korup, karena setelah Allah mengakhiri
sistem ini, pemerintahan manusia yang terlepas dari-Nya tidak pernah akan ada
lagi. Dan Kerajaan yang memerintah dari surga tidak akan dirusak, karena Allah
adalah Pemula dan Pemeliharanya. Sebaliknya, ini akan beroperasi demi manfaat
terbaik rakyat manusiawinya. Kehendak Allah kemudian akan dilaksanakan di
seluruh bumi sama seperti di surga. Itulah sebabnya Yesus dapat mengajar
murid-muridnya untuk berdoa kepada Allah, ”Datanglah KerajaanMu, jadilah kehendakMu
di bumi seperti di sorga.”—Matius 6:10.
Seberapa Dekatkah Kita?
11 Seberapa dekatkah kita dengan akhir dari
sistem perkara yang tidak memuaskan ini dan awal dari dunia baru Allah? Nubuat
Alkitab dengan jelas memberi kita jawabannya. Misalnya, Yesus sendiri
menubuatkan apa yang perlu kita cari agar kita dapat menentukan posisi kita
berkenaan, sebagaimana Alkitab katakan, ”kesudahan sistem perkara ini”. [NW]
Ini dicatat di Matius pasal 24 dan 25, Markus 13, dan Lukas 21. Juga seperti
dicatat di 2 Timotius pasal 3, rasul Paulus menubuatkan bahwa akan ada
suatu jangka waktu yang disebut ”hari-hari terakhir” manakala berbagai
peristiwa akan membuktikan selanjutnya di mana kita berada dalam arus waktu.
12 Yesus berkata bahwa jangka waktu tersebut
dimulai dengan peristiwa-peristiwa ini, ”Bangsa akan bangkit melawan bangsa,
dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai
tempat.” (Matius 24:7) Lukas 21:11 memperlihatkan bahwa ia juga menyebutkan ”di
berbagai tempat akan ada penyakit sampar”. Dan ia juga memperingatkan tentang
”makin bertambahnya kedurhakaan”.—Matius 24:12.
13 Rasul Paulus menubuatkan, ”Ketahuilah bahwa
pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai
dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan
diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua
dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi,
tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang,
tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu,
lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka
menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya
. . . Orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka menyesatkan
dan disesatkan.”—2 Timotius 3:1-5, 13.
14 Apakah hal-hal yang dinubuatkan Yesus dan
Paulus telah terjadi pada zaman kita? Ya, memang. Perang Dunia I
benar-benar merupakan peperangan terburuk sampai saat itu. Itu merupakan perang
dunia pertama dan merupakan titik balik dalam sejarah modern. Bersama dengan
peperangan tersebut terdapat kekurangan makanan, epidemi penyakit, dan
bencana-bencana lain. Peristiwa-peristiwa tersebut sejak tahun 1914 sampai
sekarang merupakan, seperti yang Yesus katakan, ”permulaan penderitaan”.
(Matius 24:8) Hal-hal tersebut mengawali jangka waktu yang dinubuatkan yang
disebut ”hari-hari terakhir”, awal dari generasi terakhir ketika Allah
mengizinkan kejahatan dan penderitaan.
15 Kemungkinan saudara tidak merasa asing dengan
peristiwa-peristiwa pada abad ke-20 ini. Saudara tahu keadaan kacau-balau yang
telah muncul. Kira-kira 100 juta orang telah terbunuh dalam banyak peperangan.
Ratusan juta lain mati karena kelaparan dan penyakit. Gempa-gempa bumi telah
merenggut nyawa yang tidak terhitung banyaknya. Kehidupan dan barang milik
semakin tidak dihargai. Perasaan takut akan kejahatan telah menjadi bagian dari
kehidupan sehari-hari. Standar-standar moral telah dikesampingkan. Ledakan
penduduk menimbulkan problem-problem yang tidak teratasi. Polusi merusak mutu
kehidupan dan bahkan membahayakannya. Memang, kita telah berada pada hari-hari
terakhir sejak tahun 1914 dan sedang mendekati puncak dari nubuat-nubuat
Alkitab berkenaan zaman kita.
16 Berapa lamakah jangka waktu hari-hari terakhir
ini? Yesus berkata sehubungan dengan era yang akan mengalami ”permulaan
penderitaan” sejak tahun 1914 sampai sekarang, ”Angkatan [”generasi”, NW]
ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya ini terjadi.” (Matius 24:8, 34-36)
Maka, semua ciri hari-hari terakhir harus terjadi dalam suatu periode tertentu.
Wahyu 12:12 mengatakan bahwa setelah setan dicampakkan ke bumi, waktunya sudah
singkat.
17 Nubuat lain yang memperlihatkan bahwa akhir
sistem ini sudah sangat dekat diberikan oleh rasul Paulus, yang menubuatkan,
”Hari Tuhan [”Yehuwa”, NW] datang seperti pencuri pada malam. Apabila
mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman—maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh
kebinasaan . . . mereka pasti tidak akan
luput.”—1 Tesalonika 5:2, 3; lihat juga Lukas 21:34, 35.
18 Kini Perang Dingin telah berlalu, dan
peperangan internasional mungkin tidak lagi menjadi ancaman utama. Maka
bangsa-bangsa mungkin merasa bahwa mereka telah sangat dekat dengan suatu
tatanan dunia baru. Namun sewaktu mereka merasa bahwa upaya mereka berhasil,
ini akan berarti kebalikan dari apa yang mereka pikirkan, karena itulah kelak
tanda terakhir bahwa kebinasaan sistem ini oleh Allah segera terjadi. Ingat,
negosiasi dan perjanjian-perjanjian politik tidak membuat perubahan yang
berarti dalam diri orang-orang. Hal-hal tersebut tidak membuat orang-orang
saling mengasihi. Dan para pemimpin dunia tidak mengakhiri kejahatan, tidak
pula menghapus penyakit dan kematian. Maka, jangan menaruh kepercayaan saudara
kepada perkembangan apa pun dalam perdamaian dan keamanan manusia dan berpikir
bahwa dunia ini sedang mengatasi masalah-masalahnya. (Mazmur 146:3) Apa yang
benar-benar dimaksud oleh seruan demikian adalah bahwa dunia ini sudah sangat
dekat kepada kebinasaannya.
Memberitakan Injil
19 Nubuat lain yang memperlihatkan bahwa kita
telah berada pada hari-hari terakhir sejak tahun 1914 adalah nubuat yang Yesus
berikan, ”Injil harus diberitakan dahulu kepada semua bangsa.” (Markus 13:10)
Atau sebagaimana Matius 24:14 menyatakannya, ”Injil Kerajaan ini akan
diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu
barulah tiba kesudahannya.”
20 Dewasa ini, sebagaimana tidak pernah
sebelumnya dalam sejarah, kabar baik tentang akhir dunia ini dan tentang
Firdaus dunia baru yang akan datang di bawah Kerajaan Allah sedang diberitakan
di seluruh bumi. Oleh siapa? Oleh jutaan Saksi-Saksi Yehuwa. Mereka mengabar di
setiap negeri di muka bumi.
21 Selain pengabaran mereka tentang Kerajaan
Allah, Saksi-Saksi Yehuwa bertindak dengan cara yang memperlihatkan bahwa
mereka adalah pengikut-pengikut Kristus yang sejati, karena ia berkata, ”Dengan
demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-muridKu, yaitu jikalau
kamu saling mengasihi.” Oleh karena itu, Saksi-Saksi Yehuwa dipersatukan dalam
persaudaraan sedunia oleh pengikat yang tidak terpatahkan yaitu kasih.—Yohanes
13:35; lihat juga Yesaya 2:2-4; Kolose 3:14; Yohanes 15:12-14; 1 Yohanes
3:10-12; 4:20, 21; Wahyu 7:9, 10.
22 Saksi-Saksi Yehuwa percaya apa yang Alkitab
katakan, ”Allah tidak membedakan orang. Setiap orang dari bangsa manapun yang
takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepadaNya.” (Kisah
10:34, 35) Mereka memandang sesama Saksi-Saksi di semua negeri sebagai saudara
dan saudari rohani mereka, tidak soal ras atau warna kulit. (Matius 23:8) Dan
fakta bahwa persaudaraan demikian seluas dunia memang ada di dunia dewasa ini
menambah bukti bahwa maksud-tujuan Allah akan segera diwujudkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar