Senin, 05 Agustus 2013
Dimensi Ke 11 Menembus Alam Semesta
Perkembangan ilmu pengetahuan memprediksikan bahwa alam semesta memiliki lebih dari tiga ruang dimensi, yang disebut Dimensi Ke 11
Teori String Quantum Modern (Modern Quantum String Theories) menyatakan bahwa ada sebelas dimensi di alam semesta. Tetapi dimensi tambahan mungkin tertutupi di daerah yang sangat kecil (mikroskopis) atau berada di luar deteksi kita. Yang sering kita bayangkan bahwa di jagad raya ini hanya memiliki tiga dimensi, dan pendapat itu sebenarnya sudah dipatahkan sejak Einstein masih hidup.
Dalam Dunia Kuantum, Berlian Berkomunikasi Satu Sama Lain
Jumat, 2 Desember 2011 - Pengukuran menunjukkan bahwa mereka terikat:
Getaran berlian yang kedua bereaksi terhadap apa yang terjadi pada getaran yang
pertama.
Para peneliti yang bekerja di Laboratorium Clarendon di Universitas Oxford, Inggris, telah berhasil membuat satu berlian kecil berkomunikasi dengan berlian kecil lainnya dengan memanfaatkan “keterikatan kuantum”, salah satu fitur yang menggugah dalam fisika kuantum.
Keterikatan (entanglement) telah terbukti sebelumnya, namun apa yang membuat percobaan Oxford menjadi unik adalah konsepnya yang ditunjukkan dengan benda padat yang cukup besar pada suhu ruangan.
Keterikatan materi sebelumnya melibatkan partikel submikroskopik, seringkali pada suhu yang dingin.
Percobaan ini menggunakan berlian berskala milimeter, “bukan atom individu, bukan awan gas,” kata Ian Walmsley, profesor fisika eksperimental di Laboratorium Clarendon Oxford, salah satu tim peneliti internasional.
Para peneliti yang bekerja di Laboratorium Clarendon di Universitas Oxford, Inggris, telah berhasil membuat satu berlian kecil berkomunikasi dengan berlian kecil lainnya dengan memanfaatkan “keterikatan kuantum”, salah satu fitur yang menggugah dalam fisika kuantum.
Keterikatan (entanglement) telah terbukti sebelumnya, namun apa yang membuat percobaan Oxford menjadi unik adalah konsepnya yang ditunjukkan dengan benda padat yang cukup besar pada suhu ruangan.
Keterikatan materi sebelumnya melibatkan partikel submikroskopik, seringkali pada suhu yang dingin.
Percobaan ini menggunakan berlian berskala milimeter, “bukan atom individu, bukan awan gas,” kata Ian Walmsley, profesor fisika eksperimental di Laboratorium Clarendon Oxford, salah satu tim peneliti internasional.
Alam Semesta Paralel
Sejak beberapa abad, sosok
dan sifat alam semesta selalu menjadi bahan perdebatan panas. Sepuluh tahun
terakhir ini, silang sengketa yang mencuat adalah kemungkinan adanya alam
semesta lain, di luar alam semesta yang kita kenal.
Memang amat sulit untuk menerima aksioma adanya alam semesta lain. Pendukung utama teori alam semesta pararel atau multiversum, seperti Prof. Michio Kaku dari Universitas New York, mengemukakan kemungkinan adanya banyak alam semesta. Atau juga pakar astrofisika Inggris, Marcus Chown yang meyakini, di luar batasan alam semesta yang nampak, terdapat banyak alam semesta lainnya.
Satu dari Miliaran
Para pakar astrofisika juga membicarakan apa yang disebut horizon batas pandang, yaitu batasan alam semesta yang kita kenal. Teori yang dilontarkan mengenai multiversum adalah bahwa alam semesta yang dapat kita amati merupakan potongan kecil dari alam semesta yang mungkin tidak ada batasnya. Alam semesta yang kita kenal boleh jadi hanya merupakan satu dari miliaran alam semesta lain, yang bagaikan gelembung sabun mengambang di aliran waktu.
Memang amat sulit untuk menerima aksioma adanya alam semesta lain. Pendukung utama teori alam semesta pararel atau multiversum, seperti Prof. Michio Kaku dari Universitas New York, mengemukakan kemungkinan adanya banyak alam semesta. Atau juga pakar astrofisika Inggris, Marcus Chown yang meyakini, di luar batasan alam semesta yang nampak, terdapat banyak alam semesta lainnya.
Satu dari Miliaran
Para pakar astrofisika juga membicarakan apa yang disebut horizon batas pandang, yaitu batasan alam semesta yang kita kenal. Teori yang dilontarkan mengenai multiversum adalah bahwa alam semesta yang dapat kita amati merupakan potongan kecil dari alam semesta yang mungkin tidak ada batasnya. Alam semesta yang kita kenal boleh jadi hanya merupakan satu dari miliaran alam semesta lain, yang bagaikan gelembung sabun mengambang di aliran waktu.
Minggu, 04 Agustus 2013
Semuanya Adalah Energi
Mengapa penemuan Albert Einstein ini begitu penting? Untuk memahami ini, Anda perlu memiliki sedikit informasi tentang latar belakangnya. Sebelum Einstein, para ilmuwan percaya bahwa alam semesta dibuat dari dua unsur yang berbeda secara mendasar, yaitu materi (yang dianggap dibuat dari partikel yang tidak terbagi) dan energi (dianggap dibuat dari gelombang). Materi dan energi ini berinteraksi untuk membentuk jagad material, tetapi mereka tidak bercampur (yang satu tidak bisa diubah menjadi yang lain).
Diantara para ilmuwan tersebut, tiba-tiba muncul seorang petugas paten sederhana (Einstein) yang datang dengan rumus sederhana, E = mc2, yang membuat pandangan dunia sebelumnya menjadi usang. Bahkan, Einstein membuktikan bahwa dualisme materi/energi telah salah selama ini.
Formula Einstein (dan percobaan yang tak terhitung jumlahnya telah membuktikan rumus tersebut) bahwa materi dapat diubah menjadi energi dan sebaliknya.
Anda mungkin telah belajar bahwa reaksi nuklir mengkonversi materi (uranium) menjadi energi. Namun, pernyataan ini tidak sepenuhnya benar. Pada kenyataannya, reaksi nuklir hanya membebaskan energi yang sudah tersimpan dalam atom Uranium. Mengapa energi tersebut bisa tersimpan di dalam atom ? Karena atom itu terbuat dari energi!
Sabtu, 03 Agustus 2013
Penggabungan Holistik Ilmu Pengetahuan dan Spiritualitas
Oleh : Kevin Williams
Penemuan ilmiah terhadap sifat cahaya merupakan landasan utama dalam fisika modern dan hukum alam. Ini juga merupakan landasan dari studi pengalaman mendekati kematian dan juga penelitian kesadaran modern.
Selama berabad-abad, ilmu pengetahuan telah menemukan satu hal yang sangat-sangat tidak biasa, hampir “seperti Tuhan,†yaitu sifat cahaya. Baru-baru ini juga telah ditemukan apa yang disebut “partikel Tuhanâ€- partikel yang sulit dipahami yang memberikan massa untuk setiap partikel lainnya – yang merupakan salah satu penemuan terbesar dalam ilmu pengetahuan saat ini.
Cahaya meresap pada saat Big Bang. Cahaya adalah sesuatu yang tercepat di alam semesta ini dan berkecepatan 300 ribu km per detik. Dibutuhkan jumlah tak terbatas energi untuk memindahkan objek ke dalam kecepatan cahaya. Pada kecepatan cahaya, masa lalu, masa kini, dan masa depan semua bisa ada secara bersamaan.Jika seseorang bisa melakukan perjalanan dengan kecepatan cahaya, mereka akan menjadi abadi. Ada juga teori kuantum superposisi mana materi bisa eksis di lebih dari satu dimensi pada waktu yang bersamaan – hal ini membuat fenomena anomali seperti NDE dan OBEs menjadi sangat mungkin.
Jumat, 02 Agustus 2013
Mitos Permulaan Waktu
Oleh: Gabriele
Veneziano
(Sumber: Special Edition Scientific American – A Matter of Time, 2006, hal. 72-81)
Teori string mengindikasikan bahwa BIG BANG bukanlah awal-mula alam semesta melainkan sekadar hasil dari kondisi yang eksis sebelumnya
Apakah big bang betul-betul merupakan permulaan waktu? Ataukah alam semesta eksis sebelum itu? Satu dekade silam, pertanyaan semacam ini terasa menghina Tuhan. Sebagian besar kosmolog bersikeras bahwa itu sama sekali tak masuk akal—bahwa merenungkan waktu/masa sebelum big bang adalah seperti menanyakan arah menuju tempat di utara Kutub Utara. Tapi perkembangan fisika teoritis, khususnya kenaikan teori string, telah mengubah perspektif mereka. Alam semesta pra-big bang telah menjadi batas teranyar kosmologi.
(Sumber: Special Edition Scientific American – A Matter of Time, 2006, hal. 72-81)
Teori string mengindikasikan bahwa BIG BANG bukanlah awal-mula alam semesta melainkan sekadar hasil dari kondisi yang eksis sebelumnya
Apakah big bang betul-betul merupakan permulaan waktu? Ataukah alam semesta eksis sebelum itu? Satu dekade silam, pertanyaan semacam ini terasa menghina Tuhan. Sebagian besar kosmolog bersikeras bahwa itu sama sekali tak masuk akal—bahwa merenungkan waktu/masa sebelum big bang adalah seperti menanyakan arah menuju tempat di utara Kutub Utara. Tapi perkembangan fisika teoritis, khususnya kenaikan teori string, telah mengubah perspektif mereka. Alam semesta pra-big bang telah menjadi batas teranyar kosmologi.
Fisika Terpadu Tahun 2050?
Oleh: Steven
Weinberg
(Sumber: Scientific American, Special Edition –
The Edge of Physics, 31 Mei 2003, hal. 4-11)
Alam quantum ruang dan waktu harus ditangani dalam teori terpadu. Pada skala jarak terpendek, ruang mungkin digantikan oleh struktur string-string dan membran-membran yang terhubung terus-menerus—atau oleh sesuatu yang lebih aneh lagi. Eksperimen di CERN dan tempat lain semestinya memungkinkan kita melengkapi Standard Model fisika partikel, tapi teori terpadu seluruh gaya mungkin akan memerlukan ide-ide yang sama sekali baru.
Sasaran utama fisika adalah memahami keanekaragaman alam yang menakjubkan secara terpadu. Kemajuan-kemajuan terhebat di masa lalu merupakan langkah menuju sasaran ini: unifikasi mekanika bumi dan angkasa oleh Isaac Newton pada abad 17. Teori listrik dan magnetisme oleh James Clerk Mawell pada abad 19.
(Sumber: Scientific American, Special Edition –
The Edge of Physics, 31 Mei 2003, hal. 4-11)
Alam quantum ruang dan waktu harus ditangani dalam teori terpadu. Pada skala jarak terpendek, ruang mungkin digantikan oleh struktur string-string dan membran-membran yang terhubung terus-menerus—atau oleh sesuatu yang lebih aneh lagi. Eksperimen di CERN dan tempat lain semestinya memungkinkan kita melengkapi Standard Model fisika partikel, tapi teori terpadu seluruh gaya mungkin akan memerlukan ide-ide yang sama sekali baru.
Sasaran utama fisika adalah memahami keanekaragaman alam yang menakjubkan secara terpadu. Kemajuan-kemajuan terhebat di masa lalu merupakan langkah menuju sasaran ini: unifikasi mekanika bumi dan angkasa oleh Isaac Newton pada abad 17. Teori listrik dan magnetisme oleh James Clerk Mawell pada abad 19.
Pemandangan Teori String
Oleh: Raphael Bousso dan
Joseph Polchinski(Sumber: Special Edition Scientific American – The
Frontiers of Physics, 2006, hal. 41-49)
Teori string memprediksi bahwa alam semesta mungkin menempati salah satu “lembah” sembarang dari pilihan lembah tak terhingga di sebuah pemandangan kemungkinan yang luas
Menurut teori relativitas umum Albert Einstein, gravitasi timbul dari geometri ruang dan waktu, yang berkombinasi membentuk ruangwaktu. Benda masif apapun meninggalkan jejak pada bentuk ruangwaktu, diatur oleh persamaan Einstein yang dirumuskan pada 1915. Massa Bumi, misalnya, membuat waktu berjalan sedikit lebih cepat bagi apel di dekat puncak pohon dibanding bagi fisikawan yang bekerja di bawah naungan pohon tersebut. Ketika apel jatuh, ia sesungguhnya sedang merespon pelengkungan waktu ini. Lengkungan ruangwaktu menjaga bumi tetap di orbitnya di sekeliling matahari dan mendorong galaksi jauh semakin jauh lagi. Ide mengejutkan dan menawan ini telah dikonfirmasi oleh banyak eksperimen presisi.
Teori string memprediksi bahwa alam semesta mungkin menempati salah satu “lembah” sembarang dari pilihan lembah tak terhingga di sebuah pemandangan kemungkinan yang luas
Pemandangan teoritis yang didiami sederetan
kemungkinan alam semesta tak terhitung diprediksikan oleh teori string.
Pemandangan itu memiliki barangkali 10500 lembah, yang
masing-masingnya dapat disamakan dengan set hukum fisika yang mungkin beroperasi
di gelembung ruang yang luas. Alam semesta tampak kita mungkin adalah sebuah
kawasan relatif kecil di dalam gelembung semacam itu.
Menurut teori relativitas umum Albert Einstein, gravitasi timbul dari geometri ruang dan waktu, yang berkombinasi membentuk ruangwaktu. Benda masif apapun meninggalkan jejak pada bentuk ruangwaktu, diatur oleh persamaan Einstein yang dirumuskan pada 1915. Massa Bumi, misalnya, membuat waktu berjalan sedikit lebih cepat bagi apel di dekat puncak pohon dibanding bagi fisikawan yang bekerja di bawah naungan pohon tersebut. Ketika apel jatuh, ia sesungguhnya sedang merespon pelengkungan waktu ini. Lengkungan ruangwaktu menjaga bumi tetap di orbitnya di sekeliling matahari dan mendorong galaksi jauh semakin jauh lagi. Ide mengejutkan dan menawan ini telah dikonfirmasi oleh banyak eksperimen presisi.
Braneworlds
Dikutip dari: http://human-earth.blogspot.com/2008/01/braneworlds.html
Sebuah buku menarik berjudul “The Fabric of the Cosmos”.
Sebuah komentar mengatakan “Another Hawking, only better” untuk sang penulis.
Dialah Brian Greene dari Columbia University yang juga penulis “The Elegant
Universe” yang menjadi best seller. Tidak hanya buku, sebuah tiga episode film
berjudul sama, “The Elegant Universe” diproduski oleh PBS dan bisa di tonton
online di internet. Bagi yang lebih menyukai menonton film ketimbang membaca
buku, Film ini sangat bagus dan lebih mudah dimengerti. Rasa takjub saya kepada
alam semesta bertambah dan membuat saya berpikir panjang.
Fisika Klasik
Fisika Klasik
Perjalanan kita dimulai dari
sebuah kecelakaan di masa lampau yang menimpa kepala seorang pemikir terkenal.
Sebuah apel jatuh dari pohonnya dan memberi ide kepada Isac Newton. Ide apel
yang jatuh ini merupakan awal popularitas gaya atau forsa (force) gravitasi yang
diperkenalkan Newton. Forsa gravitasi-lah yang menyebabkan apel jatuh. Forsa ini
pula lah yang menyebabkan planet melintas pada orbitnya mengelilingi matahari.
Karya Isac Newton mengenai forsa gravitasi dalam bukunya yang tekenal “Principia
of Mathematica” masih digunakan orang hingga sekarang untuk meluncurkan roket
mengelilingi bulan dan mengirimkan rover ke planet Mars.
Newton berhasil merubah
pandangan orang. Gaya tarik-menarik yang tak terlihat itu bisa dihitung dan
menjadi nyata dalam aplikasinya. Gravitasi adalah sebuah forsa fundamental di
alam ini. Walaupun demikian Newton belum bisa menjawab apakah gravitasi
tersebut.
Kamis, 01 Agustus 2013
Sains Modern Menemukan Tuhan
Ada suatu zaman
ketika sains menjadi musuh keyakinan agama – zaman itu sudah berlalu! Fisika dan
kosmologi modern (sains mengenai awal-mula dan perkembangan alam semesta) kini
menyediakan bukti objektif kuat tentang eksistensi Tuhan, mengkonfirmasikan
atribut utama Tuhan, dan menunjukkan bagaimana Tuhan menciptakan eksistensi
fisik dari ‘kenihilan/ketiadaan’. Pengetahuan ini berasal dari analisis kritis
atas teori ‘Big Bang’, Teori Relativitas Khusus Einstein, dan penelitian yang
tengah dilakukan dalam fisika quantum. Konsep di balik pengetahuan ilmiah
esoterik ini sekarang dapat disampaikan sedemikian rupa sehingga dipahami setiap
orang yang berpendidikan modern.
1. Kita sekarang tahu berdasarkan teori-teori
kosmologi yang diterima luas bahwa alam semesta fisik yang kita lihat hari ini
diciptakan dari ketiadaan (artinya tanpa waktu, tanpa ruang, dan tanpa materi).
Kelahiran Waktu: Loop Kuantum Deskripsikan Evolusi Alam Semesta
Selasa, 08 Mei 2012
Jawaban misteri Big Bang ada
pada kesatuan teori kuantum materi dan gravitasi. Salah satu usaha untuk
mengembangkan teori itu adalah gravitasi loop kuantum.
Apakah Big Bang itu dan apa yang terjadi sebelumnya? Para ilmuwan dari Fakultas Fisika, Universitas Warsaw, telah berupaya untuk menjawab pertanyaan tersebut. Bersama gravitasi kuantum loop, mereka mengajukan model teoritis baru, yang mungkin terbukti bermanfaat untuk memvalidasi hipotesis tentang peristiwa-peristiwa sebelum Big Bang. Pencapaian ini merupakan salah satu dari beberapa model yang menggambarkan penuh teori Einstein dan bukan hanya versi yang sangat disederhanakan.
Para fisikawan dari Fakultas Fisika, Universitas Warsaw, telah mengajukan – pada halaman Physical Review D – model teoritis baru gravitasi kuantum yang menggambarkan munculnya ruang-waktu dari struktur teori kuantum. Hal ini tidak hanya merupakan salah satu dari beberapa model yang menjelaskan teori umum relativitas Einstein, namun juga sepenuhnya secara matematis konsisten. “Penerapan solusi ini memungkinkan untuk menelusuri evolusi alam semesta yang secara fisik lebih diterima daripada dalam hal model kosmologis sebelumnya,” jelas Prof. Jerzy Lewandowski dari Fakultas Fisika, Universitas Warsaw (FUW).
Apakah Big Bang itu dan apa yang terjadi sebelumnya? Para ilmuwan dari Fakultas Fisika, Universitas Warsaw, telah berupaya untuk menjawab pertanyaan tersebut. Bersama gravitasi kuantum loop, mereka mengajukan model teoritis baru, yang mungkin terbukti bermanfaat untuk memvalidasi hipotesis tentang peristiwa-peristiwa sebelum Big Bang. Pencapaian ini merupakan salah satu dari beberapa model yang menggambarkan penuh teori Einstein dan bukan hanya versi yang sangat disederhanakan.
Para fisikawan dari Fakultas Fisika, Universitas Warsaw, telah mengajukan – pada halaman Physical Review D – model teoritis baru gravitasi kuantum yang menggambarkan munculnya ruang-waktu dari struktur teori kuantum. Hal ini tidak hanya merupakan salah satu dari beberapa model yang menjelaskan teori umum relativitas Einstein, namun juga sepenuhnya secara matematis konsisten. “Penerapan solusi ini memungkinkan untuk menelusuri evolusi alam semesta yang secara fisik lebih diterima daripada dalam hal model kosmologis sebelumnya,” jelas Prof. Jerzy Lewandowski dari Fakultas Fisika, Universitas Warsaw (FUW).
Percobaan Kedua Mengkonfirmasi: Neutrino Tetap Lebih Cepat dari Cahaya
Rabu, 30 Mei 2012
Jumat, 18 November 2011 - "Hasil positif dari tes ini membuat kita
lebih percaya diri pada hasilnya, meskipun kata akhirnya hanya bisa dikatakan
oleh pengukuran analog yang dilakukan di tempat lain di dunia."
Sebuah percobaan terbaru hadir untuk menyediakan bukti lebih lanjut bahwa Einstein mungkin telah salah ketika menetapkan bahwa tidak ada yang bisa lebih cepat dari cahaya, teori yang mendasari pemikiran modern tentang bagaimana alam semesta bekerja.
Bukti baru ini, yang menantang dogma fisika yang telah berdiri sejak Albert Einstein mempublikasikan teori relativitas-nya pada tahun 1905, hadir untuk mengkonfirmasi bahwa partikel sub-atom yang disebut neutrino bisa melesat sepersekian detik lebih cepat dari cahaya.
Sebuah percobaan terbaru hadir untuk menyediakan bukti lebih lanjut bahwa Einstein mungkin telah salah ketika menetapkan bahwa tidak ada yang bisa lebih cepat dari cahaya, teori yang mendasari pemikiran modern tentang bagaimana alam semesta bekerja.
Bukti baru ini, yang menantang dogma fisika yang telah berdiri sejak Albert Einstein mempublikasikan teori relativitas-nya pada tahun 1905, hadir untuk mengkonfirmasi bahwa partikel sub-atom yang disebut neutrino bisa melesat sepersekian detik lebih cepat dari cahaya.
Kenapa Tidak Ada yang Dapat Melebihi Kecepatan Cahaya?
Albert Einstein pernah menyebut kecepatan cahaya
sebagai "batas kecepatan di alam semesta". Dia menyatakan bahwa bepergian lebih
cepat dari kecepatan cahaya akan melanggar prinsip kausalitas (hukum sebab dan
akibat). Sebagai contoh, peluru akan mengenai target sebelum picu senapan
ditarik. Mencapai kecepatan cahaya atau lebih cepat dari kecepatan cahaya juga
akan melanggar kondisi energi tertentu. Bahkan bisa memungkinkan untuk
terjadinya perjalanan waktu. Jadi mengapa tidak ada sesuatu yang dapat melaju
lebih cepat dari kecepatan cahaya?
Sebelumnya kita harus mengetahui apa yang dimaksud
dengan kecepatan cahaya sebenarnya, apa artinya, dan menjernihkan beberapa
kesalahpahaman umum mengenai hal "batas kecepatan di alam semesta". Kecepatan
cahaya (atau kecepatan foton) dalam kondisi hampa udara adalah 186.282 mil per
detik. Foton (cahaya) dapat bergerak dengan kecepatan ini disebabkan karena
mereka tidak mempunyai massa, atau tidak memiliki 'berat'.
Peneliti NASA Mulai Buat Mesin Warp yang Lebih Cepat dari Kecepatan Cahaya
7/26/2013 09:52:00 PM Adi Saputro
Ilustrasi pesawat bergerak dalam kecepatan warp. Image credit: ddmcdn |
Insinyur dan fisikawan NASA, Dr Harold G. White percaya bahwa sangat mungkin untuk melanggar teori yang dibuat oleh Albert Einstein ketika ia mengungkapkan bahwa tidak ada yang mampu melebihi kecepatan cahaya.
Lebih Cepat daripada Kecepatan Cahaya: Apa Implikasinya?
Lebih Cepat daripada Kecepatan Cahaya? Tentu sangat luar biasa. Cahaya bergerak dengan kecepatan sekitar 299,792,458 meter per second atau hampir 380.000 km/detik. Kecepatan ini menjadi fondasi bagi Teori Relativitas Khusus yang ditulis Albert Einstein pada 1905. Menurut Einstein, tidak ada materi di kosmos yang bergerak lebih cepat dari cahaya. Kecepatan cahaya, dengan kata lain, adalah batas kecepatan kosmis.
Namun, pada 23 September 2011, para ilmuwan di fasilitas CERN, Swiss, mengumumkan bahwa partikel-partikel subatomik yang disebut neutrinos mungkin bergerak lebih cepat daripada cahaya. Pengumuman ini menimbulkan kontroversi di kalangan ilmuwan karena bertentangan dengan Teori Relativitas Khusus. Jika neutrinos memang bergerak lebih cepat daripada kecepatan cahaya, maka teori fisiki modern harus ditulis ulang.
Namun, pada 23 September 2011, para ilmuwan di fasilitas CERN, Swiss, mengumumkan bahwa partikel-partikel subatomik yang disebut neutrinos mungkin bergerak lebih cepat daripada cahaya. Pengumuman ini menimbulkan kontroversi di kalangan ilmuwan karena bertentangan dengan Teori Relativitas Khusus. Jika neutrinos memang bergerak lebih cepat daripada kecepatan cahaya, maka teori fisiki modern harus ditulis ulang.
MISTERI CAHAYA (Full and Edit Version)
Yang pasti Ada Hanya Allah
Dalam VCD “Rahasia Di Balik Materi” oleh Harun Yahya dinyatakan bahwa “Materi adalah Penampakan, bukan Keberadaan”. Ya, Sebetulnya benda apapun yang ada di alam semesta ini, yang terlihat oleh mata kita, yang masuk lewat panca indra kita, itu semua tidaklah Nyata (Fana). Sebab benda hanya terlihat oleh mata jika terdapat “gelombang dengan kekuatan tertentu” yang dipantulkan oleh benda itu dan jatuh ke “retina mata” kita. Sehingga apapun yang terlihat oleh mata kita, sebenarnya hanyalah persepsi dari pikiran kita yang dipengaruhi oleh penerimaan “retina mata” semata.
Jadi yang terlihat oleh mata hanyalah pantulan cahaya dari suatu benda, bukan esensi dari benda tersebut. Sekali lagi, yang kita lihat adalah fana, dan yang sejati adalah yang tak terlihat oleh mata fisik, tapi terasa oleh keyakinan mata hati dan mata nurani.
Alam semesta ini hanyalah sekedar lautan energi yang bergetar-getar, semakin halus getarannya maka semakin Ghoib, dan semakin banyak variasi gelombang getarannya, maka pada tingkatan tertentu lautan energi itu seolah-olah membentuk sebuah benda, gambar, fisik, aroma, uang, dan lain sebagainya.
Kecepatan Cahaya dan Teleportasi dalam Sudut Pandang Agama
March 25, 2013 5:44 pm | Tsaqafah
Photo © Chip Phillips
Kecepatan cahaya Adalah kecepatan tercepat yang diyakini bisa dicapai oleh sebuah benda di alam semesta ini. Kecepatan cahaya dalam sebuah vakum adalah 299.792.458 meter per detik (m/s) atau 1.079.252.848,8 kilometer per jam (km/h) atau 186.282.4 mil per detik (mil/s) atau 670.616.629,38 mil per jam (mil/h). Kecepatan cahaya ditandai dengan huruf c, yang berasal dari bahasa Latin celeritas yang berarti “kecepatan”, dan juga dikenal sebagai konstanta Einstein. Kecepatan cahaya sampai saat ini masih diakui sebagai kecepatan yang paling tercepat dari kemampuan bergerak suatu benda apapun.
-
Plus 4.000 artikel Islami, 6.000 kitab, serta nasyid walimah & jihad. digitalhuda.com/?f1
-
Jual Jaket Motor Respiro Anti Angin dan Anti Air Cocok dipakai Harian maupun Touring www.JaketRespiro.com
-
Peluang Usaha Sambil Ibadah, Perwakilan Biro Umrah-Haji Plus dan Raih Reward Ratusan Juta Rupiah. www.rumahhajidanumrah.com
-
Sedia Baju Hamil, Baju Menyusui, Celana Hamil, Bra Menyusui, Nursing Pillow, Nursing Apron, dll. www.hamil-menyusui.com
-
Pusat Belanja Buku Islam Online Lengkap Dan Murni. tokopedia.com/tokobukumuslim
-
Film Rasulullah Muhammad SAW, Umar bin Khattab, Nabi Yusuf, Konspirasi Dajjal Akhir Zaman. rubystore.wordpress.com/
Lalu pertanyaannya adalah, apakah ada kemungkinan manusia mampu bergerak setara dengan kecepatan cahaya?
Ketika seorang pilot pesawat tempur menambah percepatan pesawat secara tiba-tiba dengan kecepatan yang tinggi maka mendadak pilot akan kehilangan kesadaran (black out). Penjelasannya biasanya dikarenakan dalam keadaan tersebut jantung pilot tidak cukup kuat untuk memompa darah ke kepala. Jika percepatan semakin dinaikan secara tiba-tiba, maka akan terasa tekanan yang hebat di dada seakan sang pilot terpaku kuat-kuat di kursinya. Tekanan itu juga akan berakibat tangan susah di gerakan, mulut mengaga lebar, mata melotot, seolah mau meloncat keluar dari kelopak dan darah mengalir dalam tubuh menolak naik ke otak.
Perlahan kesadaran akan habis dan mungkin dalam tempo beberapa menit sang pilot akan mengalami kematian. Keadaan ini terjadi jika dilakukan penambahan percepatan pesawat dengan kecepatan yang sangat tinggi dan dalam waktu singkat atau tanpa dilakukan secara bertahap. Karena realitas itulah yang akan manusia alami jika mengalami percepatan untuk mencapai kecepatan yang mendekati kecepatan cahaya apalagi jika dilakukan tanpa adanya tahapan, karena pada dasarnya keberadaan fisik kita ini, terletak pada medan gravitasi bumi dengan nilai tertentu. Objek padat(manusia) akan mengalami pertambahan berat jika menjelajah semakin cepat.
Sampai saat ini dipercaya bahwa objek bermassa yang dapat bergerak setara dengan kecepatan cahaya. Lalu adakah manusia yang pernah merasakan gerakan dalam kecepatan cahaya?
yang lebih cepat dari cahaya
yang lebih cepat dari cahaya September 23, 2011 Posted by atmajazone in Uncategorized.
trackback
banyak yg mengira cahayalah yang tercepat di alam semesta ini. Dikatakan bahwa: Kecepatan gerak cahaya dalam setiap satu detik adalah tiga ratus ribu kilometer dan saintis berpendapat bahwa jika sebuah materi (benda) bergerak dalam kecepatan seperti ini maka akan menjadi debu dan abu. Bahkan boleh jadi kecepatannya lebih tinggi daripada itu, apa jadinya benda yang bergerak dengan kecepatan itu?
Padahal sebenarnya banyak yg lebih cepat dari cahaya, berikut contohnya:
1. Sel-Sel Otak
Kecepatan gerakan sel-sel otak manusia lebih tinggi daripada kecepatan gerakan cahaya; karena itu segala sesuatu yang terlihat oleh manusia akan menjadi gambar dan gambar itu akan menjadi perbendaharaan di dalam otak dan tersimpan sebagai arsip.
trackback
banyak yg mengira cahayalah yang tercepat di alam semesta ini. Dikatakan bahwa: Kecepatan gerak cahaya dalam setiap satu detik adalah tiga ratus ribu kilometer dan saintis berpendapat bahwa jika sebuah materi (benda) bergerak dalam kecepatan seperti ini maka akan menjadi debu dan abu. Bahkan boleh jadi kecepatannya lebih tinggi daripada itu, apa jadinya benda yang bergerak dengan kecepatan itu?
Padahal sebenarnya banyak yg lebih cepat dari cahaya, berikut contohnya:
1. Sel-Sel Otak
Kecepatan gerakan sel-sel otak manusia lebih tinggi daripada kecepatan gerakan cahaya; karena itu segala sesuatu yang terlihat oleh manusia akan menjadi gambar dan gambar itu akan menjadi perbendaharaan di dalam otak dan tersimpan sebagai arsip.
Breaking News !!! Partikel Sub-atomic bernama “Neutrino” Bergerak Melebihi Kecepatan Cahaya.
Neutrino
Neutrino adalah sebuah partikel yang sangat ringan. Ia tidak bermuatan listrik. Neutrino berinteraksi lewat gaya yang lemah. Untuk alasan inilah dan juga karena ia netral secara kelistrikan, neutrino nyaris tidak pernah berinteraksi dengan materi lain. Karenanya dianggap mampu menembus semua materi seakan tidak ada materi penghalang tersebut.
Reaksi fusi di matahari menghasilkan neutrino-neutrino. Dengan mendeteksi neutrino ini, para ilmuwan dapat mempelajari bagian dalam dari matahari.
Menurut perkiraan, matahari memproduksi sekitar 1038 neutrinos per detik. Bermilyar neutrinos ini menyeberang ke bumi tanpa interaksi. Detektor-detektor berukuran besar dan sangat sensitive sesungguhnya dapat mendeteksi neutrino-neutrino tersebut.
Neutrino dihasilkan di berbagai proses nuklir: kebanyakan dari neutrino yang mencapai bumi berasal dari matahari, dan disebut solar neutrinos.
Neutrino juga dilepaskan ketika sinar gamma kosmik menabrak atmosfir bumi. Sumber-sumber neutrino lainnya adalah ledakan bintang-bintang (supernovae), relic neutrinos (menurut teori terbaru tentang asal-usul alam semesta) dan reaktor-reaktor nuklir.
Berita yang baru disebarkan ke seluruh dunia beberapa jam yang lalu, menyebutkan bahwa kecepatan gerakan neutrino lebih tinggi dari kecepatan cahaya. Untuk jelasnya, silakan membacanya secara keseluruhan.
Neutrino adalah sebuah partikel yang sangat ringan. Ia tidak bermuatan listrik. Neutrino berinteraksi lewat gaya yang lemah. Untuk alasan inilah dan juga karena ia netral secara kelistrikan, neutrino nyaris tidak pernah berinteraksi dengan materi lain. Karenanya dianggap mampu menembus semua materi seakan tidak ada materi penghalang tersebut.
Reaksi fusi di matahari menghasilkan neutrino-neutrino. Dengan mendeteksi neutrino ini, para ilmuwan dapat mempelajari bagian dalam dari matahari.
Menurut perkiraan, matahari memproduksi sekitar 1038 neutrinos per detik. Bermilyar neutrinos ini menyeberang ke bumi tanpa interaksi. Detektor-detektor berukuran besar dan sangat sensitive sesungguhnya dapat mendeteksi neutrino-neutrino tersebut.
Neutrino dihasilkan di berbagai proses nuklir: kebanyakan dari neutrino yang mencapai bumi berasal dari matahari, dan disebut solar neutrinos.
Neutrino juga dilepaskan ketika sinar gamma kosmik menabrak atmosfir bumi. Sumber-sumber neutrino lainnya adalah ledakan bintang-bintang (supernovae), relic neutrinos (menurut teori terbaru tentang asal-usul alam semesta) dan reaktor-reaktor nuklir.
Berita yang baru disebarkan ke seluruh dunia beberapa jam yang lalu, menyebutkan bahwa kecepatan gerakan neutrino lebih tinggi dari kecepatan cahaya. Untuk jelasnya, silakan membacanya secara keseluruhan.
Langganan:
Postingan (Atom)