Jumat, 20 September 2013

Buku yang Disalahgambarkan-alkitab bab 2


 

”Doktrin tentang pergerakan ganda bumi yakni berputar pada porosnya serta berputar mengelilingi matahari adalah keliru, dan sepenuhnya bertentangan dengan Kitab Suci.” Demikian pernyataan Dewan Indeks dari Gereja Katolik Roma dalam suatu dekret pada tahun 1616.1 Apakah sebenarnya Alkitab tidak sejalan dengan fakta-fakta ilmiah? Atau apakah Alkitab telah disalahgambarkan?

PADA musim dingin tahun 1609/10, Galileo Galilei mengarahkan teleskop yang baru dikembangkannya ke langit dan menemukan empat buah bulan yang mengelilingi planet Yupiter. Apa yang dilihatnya ini membuyarkan konsep yang dipercayai pada waktu itu bahwa semua benda angkasa pasti mengorbit bumi. Sebelumnya, pada tahun 1543, astronom Polandia Nicolaus Copernicus mencetuskan teori bahwa planet-planet berputar mengelilingi matahari. Galileo meneguhkan bahwa ini adalah kebenaran ilmiah.

Namun, bagi para teolog Katolik, pemikiran ini adalah bidah. Gereja telah lama percaya bahwa bumi adalah pusat dari alam semesta.2 Pandangan ini didasarkan atas penafsiran harfiah dari ayat-ayat yang menggambarkan bahwa bumi dikukuhkan ”di atas tumpuannya, sehingga takkan goyang untuk seterusnya dan selamanya”. (Mazmur 104:5) Galileo dipanggil ke Roma dan menghadap lembaga Inkwisisi. Setelah menjalani pemeriksaan yang sangat cermat, ia dipaksa untuk menarik kembali penemuannya, dan ia menghabiskan sisa hidupnya sebagai tahanan rumah.

Pada tahun 1992, sekitar 350 tahun setelah kematian Galileo, Gereja Katolik akhirnya mengakui bahwa Galileo memang benar.3 Namun jika Galileo benar, apakah itu berarti Alkitab yang salah?

Menemukan Makna yang Sesungguhnya dari Bagian-Bagian Alkitab

Galileo yakin bahwa Alkitab itu benar. Sewaktu penemuan ilmiahnya berbenturan dengan penafsiran yang ada tentang ayat-ayat Alkitab tertentu, ia bernalar bahwa para teolog tidak memahami arti yang sesungguhnya dari bagian-bagian Alkitab itu. Bagaimanapun juga, ”dua kebenaran tidak mungkin saling bertentangan”, tulisnya.4 Ia memperlihatkan bahwa istilah-istilah sains yang tepat tidak bertentangan dengan bahasa sehari-hari dari Alkitab. Namun para teolog tidak mau dipengaruhi. Mereka berkukuh bahwa semua pernyataan Alkitab tentang bumi harus diterima secara harfiah. Sebagai akibatnya, mereka tidak hanya menolak penemuan Galileo namun mereka juga kehilangan makna yang sesungguhnya dari pernyataan-pernyataan Alkitab semacam itu.

Benar, akal sehat hendaknya memberi tahu kita bahwa sewaktu Alkitab merujuk kepada ”keempat penjuru bumi”, itu tidak berarti bahwa para penulis Alkitab menganggap bumi persegi secara harfiah. (Penyingkapan 7:1) Alkitab ditulis dalam bahasa rakyat, sering kali menggunakan kata-kata kiasan yang jelas. Maka sewaktu Alkitab berbicara tentang bumi memiliki ”keempat penjuru”, suatu ’tumpuan’ yang tahan lama, ”dasar”, ’sendi-sendi’, dan ’batu penjuru’, Alkitab tidak sedang memberikan uraian ilmiah tentang bumi; Alkitab jelas menggunakan gaya bahasa metafora, seperti yang sering kali kita lakukan dalam percakapan sehari-hari.—Yesaya 51:13; Ayub 38:6.

Dalam bukunya Galileo Galilei, seorang penulis biografi bernama L. Geymonat menulis, ”Para teolog picik yang hendak membatasi sains berdasarkan penalaran Alkitab justru mendatangkan cela ke atas Alkitab itu sendiri.”5 Dan itulah yang terjadi. Sebenarnya, penafsiran para teolog atas Alkitab—bukan Alkitab itu sendiri—yang justru merupakan pembatasan yang tidak masuk akal atas sains.

Demikian pula, para fundamentalis agama dewasa ini menyimpangkan Alkitab sewaktu mereka berkeras bahwa bumi diciptakan selama enam hari yang masing-masing panjangnya 24 jam. (Kejadian 1:3-31) Pandangan demikian tidak selaras dengan sains, juga dengan Alkitab. Dalam Alkitab, maupun dalam bahasa sehari-hari, kata ”hari” adalah istilah yang fleksibel, yang menyatakan satuan waktu dari jangka waktu yang berbeda-beda panjangnya. Di Kejadian 2:4, seluruh enam hari penciptaan ditunjukkan sebagai satu ”hari” yang mencakup semuanya. Kata Ibrani yang diterjemahkan ”hari” di dalam Alkitab dapat berarti ”suatu waktu yang lama”.6 Maka, tidak ada alasan dari Alkitab untuk berkeras bahwa hari penciptaan masing-masing terdiri dari 24 jam. Dengan mengajarkan yang sebaliknya, para fundamentalis menyalahgambarkan Alkitab.—Lihat juga 2 Petrus 3:8.

Sepanjang sejarah, para teolog telah sering kali menyimpangkan Alkitab. Pertimbangkan segi-segi lain bagaimana agama-agama Susunan Kristen telah menyalahgambarkan apa yang Alkitab katakan.

Disalahgambarkan Oleh Agama

Perbuatan orang-orang yang mengaku taat kepada Alkitab sering kali menodai reputasi dari buku yang mereka akui mereka hormati. Orang-orang yang menyebut diri Kristen telah menumpahkan darah satu sama lain dalam nama Allah. Padahal, Alkitab memperingatkan para pengikut Kristus untuk ”mengasihi satu sama lain”.—Yohanes 13:34, 35; Matius 26:52.

Beberapa pemimpin agama melucuti kawanan mereka, memeras uang kawanan mereka yang diperoleh dengan susah payah—sangat berbeda dengan ajaran Alkitab, ”Kamu menerima dengan cuma-cuma, berikan dengan cuma-cuma.”—Matius 10:8; 1 Petrus 5:2, 3.

Jelaslah, Alkitab tidak dapat dihakimi menurut kata-kata dan perbuatan dari orang-orang yang sekadar mengutipnya atau mengaku hidup selaras dengannya. Oleh karena itu, seorang yang berpikiran luas mungkin ingin menemukan sendiri apa sebenarnya Alkitab itu dan mengapa buku itu benar-benar luar biasa.

[Catatan Kaki]

Misalnya, bahkan para astronom yang berpikiran paling literal sekalipun dewasa ini akan menggunakan istilah ”terbit” dan ”terbenam”nya matahari, bintang, dan rasi—meskipun, sebenarnya, benda-benda ini kelihatannya saja bergerak karena peredaran bumi.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar