Jumat, 04 Oktober 2013

Keji beling

Keji Beling

(Stachytarpheta mutabilis, Vahl.)
Sinonim :
Strobilantes crispus, Bl. Sericocalyx crispus, (Linn.), Bremek.
Familia :
Acanthaceae
Uraian :
Keji Beling (Stachytarpheta mutabilis) adalah suatu jenis tumbuhan yang berbatang basah dan sepintas lalu menyerupai rumput berbatang tegak. Di Jawa tanaman ini banyak terdapat di pedesaan yang tumbuh sebagai semak. Batang pohonnya berdiameter antara 0,2 - 0,7 cm. Kulit luar berwarna ungu dengan bintik-bintik hijau dan apabila menjadi tua berubah menjadi coklat. Daun ngokilo berbentuk bulat telur, pada tepinya bergerigi dengan jarak agak jarang, berbulu halus hampir tak kelihatan. Panjang helaian daun (tanpa tangkai) berkisar antara 5 - 8 cm (ukuran normal) dan lebar daun kira-kira 2 - 5 cm. Tumbuhan ini mudah berkembang biak pada tanah subur, agak terlindung dan di tempat terbuka. 1. Syarat Tumbuh a. Iklim · Ketinggian tempat : 1 m - 1.000 m di atas permukaan laut · Curah hujan tahunan : 2.500 mm - 4.000 mm/tahun · Bulan basah (di atas 100 mm/bulan) : 8 bulan - 9 bulan · Bulan kering (di bawah 60 mm/bulan): 3 bulan - 4 bulan · Suhu udara : 200 C - 250 C · Kelembapan : sedang · Penyinaran : sedang b. Tanah · Tekstur : pasir sampai liat · Drainase : sedang - baik · Kedalaman air tanah : 25 cm dari permukaan tanah · Kedalaman perakaran : 5 cm dari permukaan tanah · Kemasaman (pH) : 5,5 - 7 · Kesuburan : sedang 2. Pedoman Bertanam a. Pegolahan Tanah · Buatkan lubang tanam berukuran 25 cm x 25 cm x 25 cm b. Persiapan bibit · Perbanyakan tanaman kejibeling dilakukan dengan stek. c. Penanaman · Stek ditanam pada lubang tanah yang telah disiapkan dengan jarak tanam 1 m x 1 m.

Kayumanis

Kayu Manis (padang)

(Cinnamomum burmani (nees) Bl.)
Sinonim :
Cinnamomum chinense Bl. Cinnamomum dulce Nees. Cinnamomum kiamis Nees.
Familia :
Lauraceae.
Uraian :
Pohon tinggi dapat mencapai 15 meter. Batang berkayu dan bercabang-cabang. Daun tunggal, lanset, warna daun muda merah pucat setelah tua berwarna hijau. Perbungaan bentuk malai, tumbuh di ketiak daun, warna kuning. Buah buni, buah muda berwarna hijau dan setelah tua berwarna hitam. Akar tunggang.

Kapulaga

Kapulaga

(Amomum compactum Soland ex Maton,)
Sinonim :
Arnornun cardamornum Willd. Arnomlnn capulaga Spangue & Burk.
Familia :
Zingiberaceae.
Uraian :
Tanaman semak, rumput-rumputan tahunan, tinggi lebih kurang 1,5 meter. Berbatang semu, bulat, membentuk anakan, warna hijau. Daun tunggal, tersebar, bentuk lanset, ujung runcing, tepi rata, panjang 25-35 cm, lebar 10-12 cm, pertulangan menyirip, hijau. Bunga majemuk, bentuk bongkol di pangkal batang, mahkota bentuk tabung, panjang lebih kurang 12,5 mm, warna putih atau putih kekuningan. Buah kotak, bulat, berlekuk, warna putih.

Rabu, 25 September 2013

Hidup Selama-lamanya dalam Firdaus di Bumi--bagian 8


 

 

1 Seperti apakah kehidupan ini kelak manakala Allah menyingkirkan kejahatan dan penderitaan dari bumi dan mendatangkan dunia baru-Nya di bawah pengawasan yang pengasih dari Kerajaan surgawi-Nya? Allah berjanji untuk ’membuka tangan-Nya dan berkenan mengenyangkan segala yang hidup’.—Mazmur 145:16.

2 Apa keinginan saudara yang wajar? Bukankah untuk kehidupan yang bahagia, pekerjaan yang berguna, kelimpahan materi, lingkungan yang indah, perdamaian di antara semua orang, dan kebebasan dari ketidakadilan, penyakit, penderitaan, dan kematian? Dan bagaimana dengan prospek rohani yang penuh sukacita? Semua perkara tersebut akan diwujudkan segera di bawah pemerintahan Kerajaan Allah. Perhatikan apa yang dikatakan oleh nubuat-nubuat Alkitab tentang berkat-berkat menakjubkan yang akan datang dalam dunia baru tersebut.

Maksud-Tujuan Allah Segera Akan Diwujudkan-bagian 7


 

 

1 Meskipun Allah telah mengizinkan ketidaksempurnaan dan penderitaan selama jangka waktu yang lama dari sudut pandangan manusia, Ia tidak akan membiarkan keadaan buruk berlangsung sampai waktu yang tidak tertentu. Alkitab memberi tahu kita bahwa dalam mengizinkan segala sesuatu terjadi, Allah memiliki jangka waktu spesifik.

2 ”Untuk segala sesuatu ada masanya”. (Pengkhotbah 3:1) Bila waktu yang diberikan Allah dalam mengizinkan kejahatan dan penderitaan berakhir, maka Ia akan campur tangan dalam urusan-urusan umat manusia. Ia akan mengakhiri kejahatan serta penderitaan dan akan memenuhi maksud-tujuan-Nya yang semula untuk membuat bumi dipenuhi dengan keluarga umat manusia yang sempurna dan berbahagia yang menikmati perdamaian total dan keamanan ekonomi di tengah-tengah keadaan Firdaus.

Mengapa Begitu Banyak Penderitaan dan Ketidakadilan?--bagiam 6


 

 

1 Akan tetapi, jika Pribadi Yang Mahatinggi bermaksud agar orang-orang yang sempurna hidup di bumi selama-lamanya di tengah-tengah keadaan firdaus dan jika maksud-tujuan-Nya belum berubah, mengapa tidak ada firdaus sekarang? Mengapa, sebaliknya, manusia mengalami banyak penderitaan dan ketidakadilan selama berabad-abad?

2 Tak diragukan, sejarah umat manusia sarat dengan kesengsaraan yang disebabkan oleh peperangan, penaklukan imperialistis, eksploitasi, ketidakadilan, kemiskinan, bencana, penyakit, dan kematian. Mengapa begitu banyak perkara-perkara buruk terjadi atas begitu banyak korban yang tidak bersalah? Jika Allah mahakuasa, mengapa Ia mengizinkan penderitaan yang luar biasa banyak selama ribuan tahun? Karena Allah merancang dan mengatur alam semesta begitu baik, mengapa Ia mengizinkan kekacauan dan kehancuran atas bumi?

Ada Tujuan yang Mulia dalam Kehidupan-bagian 5


 

 
1 Cara bumi dan makhluk-makhluk hidupnya diciptakan memperlihatkan bahwa Penciptanya adalah Allah yang penuh kasih yang benar-benar peduli. Dan Firman-Nya, Alkitab, memperlihatkan bahwa Ia peduli; buku ini memberi kita jawaban terbaik untuk pertanyaan: Mengapa kita berada di sini di atas bumi? dan, Ke mana tujuan kita?

2 Kita perlu memeriksa Alkitab untuk mendapatkan jawaban-jawaban tersebut. Firman Allah berkata, ”Bilamana kamu mencariNya, Ia berkenan ditemui olehmu, tetapi bilamana kamu meninggalkanNya, kamu akan ditinggalkanNya.” (2 Tawarikh 15:2) Maka, setelah memeriksa Firman Allah apa yang disingkapkan Allah tentang maksud-tujuan-Nya bagi kita?

Mengapa Allah Menciptakan Manusia

3 Alkitab memperlihatkan bahwa Allah mempersiapkan bumi khususnya dengan memikirkan umat manusia. Yesaya 45:18 berkata berkenaan bumi ini bahwa Allah ”menciptakannya bukan supaya kosong, tetapi Ia membentuknya untuk didiami”. Dan Ia memenuhi bumi dengan segala sesuatu yang akan dibutuhkan oleh orang-orang, tidak untuk sekadar hidup, namun untuk menikmati kehidupan sepenuhnya.—Kejadian, pasal 1 dan 2.

Susunan Kristen Telah Mengkhianati Allah dan Alkitab-bagian 4


 

 
1 Orang-orang di banyak negeri menghindari Alkitab dan kurang menghormatinya karena tingkah laku buruk dari orang-orang yang mengaku mengikutinya. Di beberapa negeri dikatakan bahwa Alkitab adalah buku yang menuntun kepada peperangan, bahwa Alkitab adalah buku masyarakat kulit putih, dan buku yang mendukung kolonialisme. Namun itu semua adalah pandangan yang keliru.

2 Alkitab, yang ditulis di Timur Tengah, tidak mendukung peperangan-peperangan kolonial dan eksploitasi yang tamak yang telah dijalankan atas nama kekristenan untuk jangka waktu yang begitu lama. Sebaliknya, dengan membaca Alkitab dan mempelajari ajaran-ajaran kekristenan sejati yang diajarkan oleh Yesus, saudara akan melihat bahwa Alkitab dengan keras mengutuk peperangan, perbuatan amoral, dan eksploitasi atas orang-orang lain. Kesalahannya terletak pada orang-orang yang tamak, bukan pada Alkitab. (1 Korintus 13:1-6; Yakobus 4:1-3; 5:1-6; 1 Yohanes 4:7, 8) Jadi, jangan biarkan tingkah laku yang salah dari orang-orang yang mementingkan diri yang hidup bertentangan dengan nasihat baik dari Alkitab mencegah saudara memperoleh manfaat dari hartanya yang bernilai.

Selasa, 24 September 2013

Sumber Hikmat Tertinggi yang Unik-bagian 3


 

 

1 Apakah Alkitab merupakan catatan dari hikmat tertinggi tersebut? Dapatkah buku ini memberi kita jawaban yang benar atas pertanyaan-pertanyaan penting yang berkaitan dengan tujuan hidup ini?

2 Alkitab tentu patut kita selidiki. Satu alasan adalah karena ini adalah buku paling istimewa yang pernah disusun, sangat berbeda dari buku lain mana pun. Perhatikan fakta-fakta berikut ini.

Buku Tertua dan Paling Luas Disiarkan

3 Alkitab adalah buku tertua yang pernah ditulis, beberapa bagian darinya disusun kira-kira 3.500 tahun yang lalu. Umurnya beberapa abad lebih tua daripada kitab lain mana pun yang dianggap suci. Yang pertama dari ke-66 buku yang dimuat di dalamnya ditulis kira-kira seribu tahun sebelum Budha dan Kong Hu Cu dan sekitar dua ribu tahun sebelum Muhammad.

Siapa yang Dapat Memberi Tahu Kita?--bagian 2


 

 

1 Siapa yang dapat memberi tahu kita apa sebenarnya tujuan hidup ini? Nah, seandainya saudara mengunjungi seorang perancang mesin dan melihatnya sedang mengerjakan seperangkat mesin yang rumit yang saudara tidak kenali, bagaimana saudara dapat mengetahui untuk apa benda itu dibuat? Cara yang terbaik adalah bertanya kepada sang perancang.

2 Lalu, bagaimana dengan rancangan menakjubkan yang kita lihat di sekeliling kita di bumi ini, misalnya dalam segala makhluk hidup, sampai kepada sel hidup yang paling kecil? Bahkan molekul-molekul dan atom-atom yang jauh lebih kecil di dalam sel dirancang dengan menakjubkan dan rapi. Juga bagaimana dengan pikiran manusia yang dirancang secara mengagumkan? Dan bagaimana dengan tata surya kita, dan galaksi Bima Sakti kita, serta alam semesta ini? Tidakkah semua rancangan yang hebat ini menuntut adanya Perancang? Tentu Ia dapat memberi tahu kita mengapa Ia merancang hal-hal itu.

Apakah Ada Tujuan dalam Kehidupan?-bagian 1



 

Cepat atau lambat, hampir setiap orang akan bertanya-tanya tentang apa tujuan hidup ini. Apakah untuk bekerja keras meningkatkan taraf hidup kita, untuk menyediakan kebutuhan keluarga kita, untuk meninggal setelah mungkin berusia 70 atau 80 tahun, dan kemudian lenyap untuk selamanya? Seorang pemuda yang merasa demikian mengatakan bahwa tujuan hidup tak lain daripada ”hidup, memiliki anak-anak, berbahagia dan kemudian mati”. Namun apakah itu benar? Apakah kematian sesungguhnya merupakan akhir dari semua itu?

2 Banyak orang di negeri-negeri Timur maupun Barat merasa bahwa tujuan utama seseorang hidup adalah untuk memperoleh kekayaan materi. Mereka percaya bahwa ini dapat menghasilkan kehidupan yang bahagia dan penuh arti. Namun, bagaimana dengan orang-orang yang sudah memiliki kekayaan materi? Seorang penulis Kanada, Harry Bruce, mengatakan, ”Suatu jumlah yang mengejutkan dari orang-orang kaya berkeras bahwa mereka tidak bahagia.” Ia menambahkan, ”Berbagai pol [pengumpulan pendapat] memperlihatkan adanya suatu pesimisme yang sangat buruk yang telah menjangkiti Amerika Utara . . . Apakah ada orang yang berbahagia di dunia ini? Jika ada, apa rahasianya?

Jumat, 20 September 2013

Buku Nubuat----alkitab bab 5


 

Orang-orang berminat akan masa depan. Mereka berupaya mendapat prediksi yang handal mengenai banyak bidang, mulai dari prakiraan cuaca hingga indikator ekonomi. Akan tetapi, sewaktu mereka bertindak berdasarkan prakiraan tersebut, mereka sering kali kecewa. Alkitab memuat banyak ramalan, atau nubuat. Seberapa akuratkah nubuat-nubuat tersebut? Apakah itu adalah sejarah yang ditulis jauh di muka? Ataukah itu hanyalah sejarah berkedok nubuat?

NEGARAWAN Roma bernama Cato (234-149 SM) dilaporkan mengatakan, ”Saya bertanya-tanya apakah seorang peramal tidak akan tertawa bila melihat peramal yang lain.”1 Memang, sampai saat ini, banyak orang merasa skeptis terhadap para peramal, astrolog, dan juru ramal lain. Sering kali, ramalan mereka menggunakan istilah-istilah yang tidak jelas dan memungkinkan timbulnya begitu banyak ragam penafsiran.

Namun, bagaimana dengan nubuat-nubuat Alkitab? Apakah ada alasan untuk merasa skeptis? Atau apakah ada dasar untuk merasa yakin?

Apa Isi Buku Ini--alkitab bab 4


 

Seseorang yang untuk pertama kali memasuki sebuah perpustakaan mungkin merasa bingung melihat begitu banyak deretan buku. Namun setelah mendapat sedikit penjelasan tentang bagaimana buku-buku tersebut disusun, ia segera mengetahui caranya menemukan buku-buku tertentu. Demikian pula, mencari sesuatu di dalam Alkitab menjadi lebih mudah bila saudara mengerti bagaimana isinya disusun.

KATA ”Alkitab” berasal dari kata Yunani bi·bli′a, yang berarti ”gulungan-gulungan papirus” atau ”buku-buku”.1 Alkitab sebenarnya sebuah koleksi—sebuah perpustakaan—dari 66 buku terpisah, yang penulisannya meliputi jangka waktu sekitar 1.600 tahun, dari tahun 1513 SM sampai kira-kira tahun 98 M.

Ketiga puluh sembilan buku pertama, kira-kira tiga perempat isi Alkitab, dikenal sebagai Kitab-Kitab Ibrani, karena buku-buku tersebut kebanyakan ditulis dalam bahasa Ibrani. Buku-buku ini secara umum dapat dibagi ke dalam tiga kelompok: (1) Sejarah, Kejadian sampai Ester, 17 buku; (2) Puisi, Ayub sampai Kidung Agung, 5 buku; dan (3) Nubuat, Yesaya sampai Maleakhi, 17 buku. Kitab-Kitab Ibrani mencakup sejarah awal dari bumi dan umat manusia serta sejarah dari bangsa Israel zaman purba sejak kelahirannya hingga abad kelima SM.

Buku yang Paling Banyak Disiarkan di Dunia--Alkitab bab 3




”Alkitab adalah buku yang paling banyak dibaca sepanjang sejarah. . . . Lebih banyak eksemplar yang telah tersiar dibandingkan dengan buku lain mana pun. Alkitab juga lebih sering diterjemahkan, dan ke dalam lebih banyak bahasa, daripada buku lain mana pun.”—”The World Book Encyclopedia.”1

DALAM beberapa hal, kebanyakan buku ada kemiripannya dengan manusia. Mereka muncul, mungkin semakin populer, dan—kecuali untuk segelintir karya sastra klasik—menjadi tua dan mati. Perpustakaan sering kali menjadi seperti kuburan bagi banyak sekali buku yang ketinggalan zaman, tidak pernah dibaca dan, pada dasarnya, mati.

Akan tetapi, Alkitab memang luar biasa bahkan di antara karya-karya klasik. Meskipun penulisannya dimulai 3.500 tahun yang lalu, Alkitab masih sangat segar. Sejauh ini, Alkitablah buku yang paling banyak peredarannya di bumi. Setiap tahun, sekitar 60 juta eksemplar dari seluruh Alkitab atau bagian-bagiannya tersiar. Edisi pertama dalam bentuk buku cetakan dihasilkan oleh mesin cetak Johannes Gutenberg dari Jerman sekitar tahun 1455. Sejak itu, diperkirakan empat miliar Alkitab (seluruhnya atau sebagian) telah dicetak. Tidak ada buku lain, yang bersifat agama atau nonagama, yang bahkan dapat menyamainya.

Buku yang Disalahgambarkan-alkitab bab 2


 

”Doktrin tentang pergerakan ganda bumi yakni berputar pada porosnya serta berputar mengelilingi matahari adalah keliru, dan sepenuhnya bertentangan dengan Kitab Suci.” Demikian pernyataan Dewan Indeks dari Gereja Katolik Roma dalam suatu dekret pada tahun 1616.1 Apakah sebenarnya Alkitab tidak sejalan dengan fakta-fakta ilmiah? Atau apakah Alkitab telah disalahgambarkan?

PADA musim dingin tahun 1609/10, Galileo Galilei mengarahkan teleskop yang baru dikembangkannya ke langit dan menemukan empat buah bulan yang mengelilingi planet Yupiter. Apa yang dilihatnya ini membuyarkan konsep yang dipercayai pada waktu itu bahwa semua benda angkasa pasti mengorbit bumi. Sebelumnya, pada tahun 1543, astronom Polandia Nicolaus Copernicus mencetuskan teori bahwa planet-planet berputar mengelilingi matahari. Galileo meneguhkan bahwa ini adalah kebenaran ilmiah.

Namun, bagi para teolog Katolik, pemikiran ini adalah bidah. Gereja telah lama percaya bahwa bumi adalah pusat dari alam semesta.2 Pandangan ini didasarkan atas penafsiran harfiah dari ayat-ayat yang menggambarkan bahwa bumi dikukuhkan ”di atas tumpuannya, sehingga takkan goyang untuk seterusnya dan selamanya”. (Mazmur 104:5) Galileo dipanggil ke Roma dan menghadap lembaga Inkwisisi. Setelah menjalani pemeriksaan yang sangat cermat, ia dipaksa untuk menarik kembali penemuannya, dan ia menghabiskan sisa hidupnya sebagai tahanan rumah.

Buku yang Hendaknya Saudara Baca--Alkitab bab 1


Alkitab bab 1

”Alkitab tidak usah diberi perhatian serius.” Demikian kata seorang profesor universitas kepada seorang wanita muda yang berbicara terus terang.

”Apakah Anda pernah membaca Alkitab?” tanya wanita ini.

Terperanjat mendengar hal itu, sang profesor harus mengakui bahwa ia belum membacanya.

”Bagaimana Anda bisa dengan yakin mengutarakan pendapat tentang buku yang belum pernah Anda baca?”

Argumen wanita ini sungguh tepat. Sang profesor memutuskan untuk membaca Alkitab dan kemudian mengutarakan pendapat tentangnya.

ALKITAB, yang terdiri dari 66 buku, telah digambarkan sebagai ”kumpulan buku yang kemungkinan paling berpengaruh dalam sejarah manusia”.1 Sebenarnya, buku ini telah mempengaruhi beberapa karya terbesar dunia dalam bidang seni, kesusastraan, dan musik. Buku ini memiliki pengaruh yang sangat besar atas terbentuknya sistem hukum. Alkitab dipuji karena gaya sastranya dan disegani oleh banyak orang terpelajar. Pengaruhnya sungguh amat dalam terhadap kehidupan orang-orang dari segala lapisan masyarakat. Buku ini telah menggugah loyalitas yang luar biasa dalam diri banyak pembacanya. Ada yang bahkan telah mempertaruhkan nyawa hanya untuk membacanya.

Senin, 26 Agustus 2013

Harapan yang Pasti bagi Orang Mati

Bila orang yg kita kasihi meninggal ?
Bab 5




 
SEORANG wanita berusia 25 tahun menulis, ”Pada tahun 1981 ibu angkat saya meninggal karena kanker. Saya dan adik angkat saya sangat terpukul oleh kematiannya. Saya berusia 17 tahun, dan adik laki-laki saya 11 tahun. Saya sangat kehilangan dia. Karena diajarkan bahwa ia ada di surga, yah, saya ingin bunuh diri agar dapat berada bersamanya. Ia sahabat karib saya.”

Tampaknya sangat tidak adil bahwa kematian mempunyai kuasa untuk mengambil seseorang yang Anda kasihi. Dan bila itu terjadi, gagasan bahwa tidak akan pernah bisa berbicara lagi kepada orang yang dikasihi, tertawa bersamanya, atau memeluknya bisa sangat sulit ditanggung. Kepedihan itu tidak hilang dengan diberi tahu bahwa orang yang Anda kasihi berada di surga.

Akan tetapi, Alkitab menawarkan harapan yang sangat berbeda. Seperti yang telah kita perhatikan sebelumnya, Alkitab memperlihatkan bahwa tidak lama lagi Anda dapat dipersatukan kembali dengan orang yang Anda kasihi yang telah meninggal, bukan di surga yang tidak diketahui, melainkan di sini juga di atas bumi di bawah keadaan yang damai dan adil-benar. Dan pada saat itu manusia akan mempunyai prospek menikmati kesehatan yang sempurna, dan mereka tidak akan pernah mati lagi. ’Tetapi pasti itu hanya khayalan!’ ada yang mungkin mengatakan demikian.

Bagaimana Orang Lain Dapat Membantu?

Bila orang yg kita kasihi meninggal ?
Bab 4





 

”Bagaimana Orang Lain Dapat Membantu?, kita mengucapkannya dengan tulus. Kita akan melakukan apa saja untuk membantu. Namun, apakah orang yang berkabung mendatangi kita dan berkata, ”Terpikir oleh saya akan sesuatu yang Anda dapat lakukan untuk saya”? Biasanya tidak. Jelaslah, kita perlu mengambil beberapa inisiatif jika kita benar-benar ingin membantu dan menghibur orang yang berduka cita.

Sebuah amsal Alkitab berkata, ”Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya adalah seperti buah apel emas di pinggan perak.” (Amsal 15:23; 25:11) Dibutuhkan hikmat untuk mengetahui apa yang harus dikatakan dan apa yang jangan dikatakan, apa yang harus dilakukan dan apa yang jangan dilakukan. Berikut ini adalah beberapa saran berdasarkan Alkitab yang didapati berguna oleh beberapa orang yang berkabung.

Apa yang Harus Dilakukan . . .

Dengarkan: ’Cepatlah mendengar’, kata Yakobus 1:19. Salah satu hal paling berguna yang dapat Anda lakukan adalah ikut merasakan kesedihan dari orang yang berkabung dengan mendengarkan. Beberapa orang yang berkabung mungkin perlu berbicara mengenai orang yang mereka kasihi yang telah meninggal, mengenai kecelakaan atau penyakit yang menyebabkan kematiannya, atau mengenai perasaan-perasaan mereka setelah kematian tersebut. Maka tanyakanlah, ”Apakah Anda ingin membicarakannya?” Biarkan mereka yang memutuskan. Ketika mengenang saat ketika ayahnya meninggal, seorang pria muda berkata, ”Saya merasa sangat dibantu sewaktu orang-orang menanyakan apa yang telah terjadi dan kemudian benar-benar mendengarkan.” Maka dengarkanlah dengan sabar dan penuh simpati tanpa perlu merasa bahwa Anda harus menyediakan jawaban atau jalan keluarnya. Biarkan mereka mengutarakan apa pun yang ingin mereka katakan.

Bagaimana Saya Dapat Mengatasi Duka Cita Saya?

Bila orang yg kita kasihi meninggal ?
Bab 3




 
”Bagaimana Saya Dapat Mengatasi Duka Cita Saya?. Namun belakangan ia menyadari bahwa ia keliru. Maka, sewaktu sahabat Mike kehilangan kakeknya, Mike tahu apa yang harus diperbuat. Ia berkata, ”Beberapa tahun yang lalu, saya pasti akan menepuk bahunya dan berkata, ’Bersikaplah sebagai laki-laki.’ Namun kini saya menggenggam tangannya dan berkata, ’Rasakan apa saja yang kau harus rasakan. Itu akan membantumu mengatasinya. Jika kau mau ditinggalkan sendirian, saya akan pergi. Jika kau mau ditemani, saya akan tinggal. Tapi jangan takut merasakannya.’”

MaryAnne juga merasa sangat sulit untuk menekan perasaannya sewaktu suaminya meninggal. ”Saya berjuang untuk menjadi contoh yang baik bagi orang-orang lain,” kenangnya, ”sehingga saya tidak memperbolehkan diri saya mengalami perasaan yang normal. Namun pada akhirnya saya belajar bahwa berupaya menjadi tiang yang kuat bagi orang-orang lain tidak membantu saya. Saya mulai menganalisis keadaan saya dan berkata, ’Menangislah jika kau harus menangis. Jangan berupaya untuk terlalu tegar. Keluarkan semua perasaanmu.’”

Jadi, Mike maupun MaryAnne menganjurkan: Biarkanlah diri Anda berduka cita! Dan mereka benar. Mengapa? Karena berduka cita merupakan pengungkapan emosi yang dibutuhkan. Mengungkapkan perasaan Anda dapat meringankan tekanan yang membebani Anda. Pernyataan emosi yang wajar, jika disertai dengan pemahaman dan keterangan yang saksama, memungkinkan Anda menaruh perasaan Anda dalam perspektif yang sepatutnya.

Tentu saja, tidak semua orang menyatakan duka cita dengan cara yang sama. Dan faktor-faktor seperti apakah orang yang dikasihi meninggal secara tiba-tiba atau meninggal setelah lama sakit dapat berpengaruh atas reaksi emosi dari orang-orang yang ditinggalkan. Namun satu hal tampak pasti: Memendam perasaan Anda dapat berbahaya secara fisik maupun emosi. Jauh lebih sehat untuk mengungkapkan duka cita Anda. Bagaimana? Alkitab memuat beberapa saran praktis.

Apakah Normal untuk Merasa seperti Ini?


Bila orang yg kita kasihi meninggal ?
Bab 2




 

SEORANG yang sedang berkabung menulis, ”Sebagai seorang anak di Inggris, saya diajar untuk tidak mengungkapkan perasaan saya di hadapan umum. Saya masih ingat ayah saya, seorang mantan perwira militer, berbicara kepada saya sambil menggertakkan giginya, ’Awas, jangan berani menangis!’ sewaktu ada sesuatu yang menyakitkan saya. Saya tidak ingat lagi apakah ibu saya pernah mencium atau memeluk kami anak-anak (kami empat bersaudara). Saya berusia 56 tahun ketika saya melihat ayah saya meninggal. Saya merasakan kehilangan yang luar biasa. Namun, pada mulanya, saya tidak sanggup menangis.”

Dalam beberapa kebudayaan, orang-orang mengungkapkan perasaan mereka secara terbuka. Apakah mereka sedang gembira atau sedih, orang-orang lain mengetahui bagaimana perasaan mereka. Di lain pihak, di beberapa bagian dunia, terutama di Eropa bagian utara dan Inggris, orang-orang, khususnya kaum pria, telah dibentuk oleh masyarakat untuk menyembunyikan perasaan mereka, untuk menekan emosi mereka, untuk tetap tenang dan tidak emosional serta tidak membiarkan perasaan mereka terbaca. Namun bila Anda kehilangan seseorang yang dikasihi, apakah sebenarnya salah untuk memperlihatkan duka cita Anda? Apa yang Alkitab katakan?