Pertanyaan 3
Apa yang menentukan rupa Anda? Apa saja faktor penentu warna
mata, rambut, dan kulit Anda? Bagaimana dengan tinggi badan, perawakan, atau
kemiripan Anda dengan orang tua Anda? Mengapa ujung jari Anda bisa memiliki
bantalan empuk di satu sisi dan kuku yang keras sebagai pelindung di sisi
lainnya?
Pada zaman Charles Darwin, jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan seperti itu masih misterius. Darwin sendiri terpesona
bahwa ciri-ciri khas satu generasi diteruskan ke generasi berikutnya, tetapi
hanya sedikit yang ia ketahui tentang hukum genetika, apalagi tentang mekanisme
di dalam sel yang mengatur hereditas. Namun, sekarang para biolog telah puluhan
tahun mempelajari genetika manusia dan instruksi terperinci yang tertanam dalam
molekul menakjubkan yang disebut DNA (asam deoksiribonukleat). Tentu,
pertanyaan utamanya adalah: Dari mana datangnya instruksi itu?
Apa yang dinyatakan banyak ilmuwan?
Banyak biolog dan ilmuwan lain merasa bahwa DNA dan instruksinya yang berbentuk
kode dihasilkan oleh berbagai kebetulan yang tidak diatur yang terjadi selama
jangka waktu jutaan tahun. Menurut mereka, tidak ada bukti bahwa struktur
molekul ini atau informasi yang dibawa dan diteruskannya, serta cara kerjanya,
merupakan hasil rancangan.17
Apa yang Alkitab katakan?
Alkitab menyiratkan bahwa pembentukan berbagai bagian tubuh kita—bahkan waktu
pembentukannya—berkaitan dengan sebuah buku kiasan yang berasal dari Allah.
Perhatikan bagaimana Raja Daud diilhami untuk menggambarkan hal itu,
dengan mengatakan tentang Allah, ”Matamu melihat bahkan ketika aku masih
embrio, dan semua bagiannya tertulis dalam bukumu, sehubungan dengan hari-hari
pada waktu semuanya itu dibentuk sebelum ada satu pun dari antaranya.”—Mazmur
139:16.
Apa yang tersingkap dari bukti-bukti?
Jika evolusi benar, paling tidak semestinya ada kemungkinan yang masuk akal
bahwa DNA bisa muncul melalui serangkaian kebetulan. Jika Alkitab benar,
semestinya ada bukti yang kuat bahwa DNA merupakan hasil karya pikiran yang
cerdas dan menyukai keteraturan.
Apabila dibahas dengan ungkapan yang sangat sederhana, pokok
tentang DNA cukup mudah dimengerti—dan sangat menarik. Jadi, mari kita
berjalan-jalan lagi ke dalam sebuah sel. Namun, kali ini kita akan mengunjungi
sel manusia. Bayangkan Anda masuk ke sebuah museum yang dirancang untuk
mengajar Anda tentang cara kerja sel tersebut. Seluruh museum merupakan model
dari sebuah sel manusia yang khas—tetapi diperbesar sekitar 13.000.000 kali.
Ukurannya sebesar gelanggang olahraga raksasa, yang bisa menampung sekitar
70.000 penonton.
Anda masuk ke museum dan terpukau melihat tempat ini, yang
penuh dengan berbagai bentuk dan struktur yang ganjil. Dekat bagian tengah sel
terdapat nukleus, sebuah bola setinggi gedung 20 tingkat. Anda berjalan
mendekatinya.
Anda melewati pintu di kulit luar nukleus itu, atau
membrannya, lalu memandang ke sekeliling. Sebagian besar ruangan ini diisi oleh
46 kromosom. Kromosom yang identik saling berpasangan dan tingginya bervariasi;
pasangan yang terdekat dengan Anda setinggi gedung 12 tingkat (1). Setiap
kromosom agak menyempit di bagian tengah, sehingga tampak seperti sosis yang
terikat di tengahnya tetapi berdiameter seperti batang pohon yang sangat besar.
Anda melihat garis-garis horizontal seperti pita pada model-model kromosom itu.
Seraya Anda mendekat, ternyata pada setiap pita itu terdapat garis-garis
vertikal. Di antara garis-garis vertikal itu masih ada garis-garis horizontal
yang lebih pendek (2). Apakah itu tumpukan buku? Bukan; itu adalah sisi
luar gulungan-gulungan yang tersusun dengan rapat membentuk tiang-tiang. Anda
menarik salah satu gulungan hingga terlepas. Anda terkagum-kagum melihat bahwa
gulungan itu terbuat dari kumparan-kumparan yang lebih kecil (3), yang juga
tersusun dengan rapi. Di dalam kumparan itulah terdapat benda utama dari
semuanya—sesuatu yang mirip tali yang luar biasa panjang. Apa itu?
STRUKTUR MOLEKUL YANG MENGAGUMKAN
Untuk memudahkan, kita anggap saja bagian dari model
kromosom ini sebagai seutas tali yang tebalnya sekitar 2,6 sentimeter. Tali ini
tergulung dengan rapat pada sumbunya (4), sehingga membentuk kumparan
dalam kumparan. Kumparan-kumparan ini melekat pada semacam penopang sehingga
tetap berada pada tempatnya. Papan petunjuk menjelaskan bahwa tali itu dikemas
dengan sangat efisien. Jika Anda melepaskan tali dari setiap model kromosom ini
dan merentangkan semuanya, panjangnya dari ujung ke ujung mencapai setengah
keliling bumi!
Sebuah buku sains menyebut sistem pengemasan yang efisien
ini ”prestasi teknik yang luar biasa”.18 Apakah menurut Anda
kedengarannya masuk akal jika dikatakan bahwa tidak ada pakar teknik di balik
prestasi ini? Jika museum ini memiliki toko besar yang menjual jutaan barang
dan semuanya itu tertata sedemikian rapinya sehingga Anda bisa menemukan barang
apa pun dengan mudah, apakah Anda akan menganggap bahwa tidak ada yang menata
tempat tersebut? Tentu saja tidak! Padahal, keteraturan demikian tidak ada
apa-apanya dibanding keteraturan dalam kromosom.
Papan petunjuk di museum itu mengundang Anda untuk mengambil
seutas tali ini dan mengamatinya dengan cermat (5). Seraya memegangnya,
Anda melihat bahwa ini bukan tali biasa. Tali ini tersusun dari dua utas benang
yang dipilin. Kedua benang itu dihubungkan dengan batang-batang kecil yang
jaraknya sama. Tali itu tampak seperti tangga yang dipilin hingga menyerupai
tangga spiral (6). Anda pun tersadar: Anda sedang memegang model molekul
DNA—salah satu misteri besar kehidupan!
Satu molekul DNA, yang dikemas dengan rapi berikut sumbu dan
penopangnya, membentuk satu kromosom. Anak tangganya dikenal sebagai pasangan basa
(7). Apa fungsi semuanya ini? Sebuah papan petunjuk menyediakan penjelasan yang
sederhana.
SISTEM PENYIMPANAN INFORMASI TERHEBAT
Menurut papan petunjuk, kunci untuk memahami DNA ada pada
anak tangganya, yakni batang-batang penghubung kedua sisi tangga tersebut.
Bayangkan tangga itu dibelah dua. Pada setiap sisi terdapat batang-batang anak
tangga yang mencuat. Hanya ada empat jenis batang. Ilmuwan menamainya A, T, G,
dan C. Mereka terpukau sewaktu mengetahui bahwa urutan huruf itu ternyata
menyampaikan informasi dalam bentuk kode.
Anda mungkin tahu bahwa kode Morse diciptakan pada abad
ke-19 agar orang bisa berkomunikasi melalui telegraf. Kode itu hanya berupa dua
”huruf”—titik dan garis. Sekalipun demikian, kode itu bisa digunakan untuk
menyampaikan tak terhitung banyaknya kata atau kalimat. Nah, kode dalam DNA
terdiri dari empat huruf. Dengan urutan tertentu, huruf-huruf itu—A, T, G, dan
C—membentuk ”kata” yang disebut kodon. Kodon tersusun menjadi ”cerita” yang
disebut gen. Setiap gen rata-rata memuat 27.000 huruf. Gen-gen ini berikut
spasi-spasi panjang di antaranya tergabung menjadi semacam pasal—satu kromosom.
Dibutuhkan 23 kromosom untuk membentuk satu ”buku” yang lengkap—genom, atau
seluruh informasi genetik suatu organisme.
Genom bisa disamakan dengan buku yang sangat tebal. Berapa
banyak informasi yang dimuat di dalamnya? Secara keseluruhan, genom manusia
terdiri dari sekitar tiga miliar pasangan basa, atau anak tangga, pada tangga
DNA.19 Bayangkan satu set ensiklopedia yang setiap jilidnya setebal
lebih dari seribu halaman. Dibutuhkan 428 jilid seperti itu untuk memuat
informasi dalam genom. Karena ada salinan yang kedua dalam setiap sel,
dibutuhkan 856 jilid. Seandainya Anda disuruh mengetikkan genom itu sendirian,
Anda harus bekerja sepenuh waktu—lima hari seminggu tanpa cuti—selama kira-kira
80 tahun!
Tentu saja, semua yang Anda ketik itu tidak akan berguna
untuk tubuh Anda. Bagaimana Anda bisa memasukkan ratusan jilid buku yang tebal
itu ke dalam setiap sel mikroskopis di tubuh Anda, yang jumlahnya
100 triliun? Memadatkan informasi sebanyak itu sungguh di luar kesanggupan
kita.
Seorang profesor biologi molekuler dan sains komputer
menyatakan, ”Satu gram DNA, yang jika dikeringkan volumenya hanya sekitar satu
sentimeter kubik, dapat menyimpan informasi setara kira-kira satu triliun
CD [compact disc].”20 Artinya? Ingatlah, DNA memuat
gen, instruksi untuk membangun satu tubuh manusia yang unik. Setiap sel
memiliki serangkaian instruksi yang lengkap. Sedemikian padatnya informasi
dalam DNA sehingga satu sendok teh DNA bisa memuat instruksi untuk membangun
sekitar 350 kali lipat jumlah manusia yang hidup sekarang! DNA untuk
tujuh miliar orang yang hidup di bumi sekarang hanyalah seperti lapisan
yang sangat tipis pada sendok teh itu.21
BUKU TANPA PENGARANG?
Meskipun teknologi sudah sangat maju, belum ada alat
penyimpanan informasi buatan manusia yang mendekati kapasitas tersebut. Namun, compact
disc bisa digunakan sebagai pembanding. Pikirkan: Sekeping compact
disc mungkin membuat kita terkesan karena bentuknya yang simetris,
permukaannya yang mengilap, dan rancangannya yang efisien. Kita melihat bukti
yang jelas bahwa ada orang cerdas yang membuatnya. Tetapi, bagaimana jika
keping itu memuat informasi—bukan data acak yang tidak berguna, melainkan
instruksi yang terperinci dan jelas untuk membangun, memelihara, dan
memperbaiki mesin yang rumit? Informasi itu tidak mengubah berat atau ukuran
keping CD tersebut. Namun, informasi itulah fitur terpentingnya. Tidakkah
instruksi tertulis itu meyakinkan Anda bahwa pasti ada pribadi cerdas yang
membuatnya? Kalau ada tulisan, pasti ada penulisnya, bukan?
Tidaklah berlebihan untuk menyamakan DNA dengan sekeping compact
disc atau sebuah buku. Malah, sebuah buku tentang genom menyatakan,
”Gagasan bahwa genom adalah buku bukan cuma metafora. Memang demikianlah
kenyataannya. Sebuah buku adalah informasi digital . . . Begitu pula
genom.” Penulisnya menambahkan, ”Genom adalah buku yang sangat pintar, karena
dalam kondisi yang tepat, ia dapat memfotokopi sekaligus membaca dirinya
sendiri.”22 Itulah aspek penting lain dari DNA.
MESIN YANG AKTIF
Seraya Anda berdiri di keheningan, Anda bertanya-tanya
apakah nukleus dalam sel sama senyapnya seperti museum. Lalu, Anda melihat alat
peraga lain. Di atas sebuah kotak kaca yang berisi seuntai model DNA terdapat tanda
”Tekan Tombol untuk Peragaan”. Anda menekan tombolnya, dan terdengar suara
narator, ”DNA memiliki setidaknya dua tugas yang sangat penting. Yang pertama
disebut replikasi. DNA harus disalin agar setiap sel baru memiliki salinan
lengkap informasi genetik yang sama. Amatilah simulasi berikut.”
Dari balik pintu di salah satu ujung peraga itu muncul
sebuah mesin yang kelihatannya rumit. Itu sebenarnya adalah sekumpulan robot
yang saling terhubung. Mesin itu mendekati DNA, menempelkan diri padanya, dan
mulai menyusuri DNA seperti kereta api di relnya. Gerakannya terlalu cepat
untuk mata Anda, tetapi Anda bisa melihat bahwa di belakangnya kini terdapat,
bukan lagi satu, melainkan dua utas tali DNA yang lengkap.
Sang narator menjelaskan, ”Ini adalah peragaan yang sangat
disederhanakan tentang proses replikasi DNA. Sekelompok mesin molekuler yang
disebut enzim bergerak menyusuri DNA, mula-mula membelahnya menjadi dua, lalu
menggunakan setiap untaian sebagai pola untuk membuat untaian pelengkap yang
baru. Kami tidak bisa menunjukkan semua bagian yang terkait—seperti alat kecil
yang melaju di depan mesin replikasi dan memotong salah satu untaian DNA
sehingga DNA dapat berputar dengan bebas dan tidak terpilin terlalu ketat. Kami
juga tidak bisa memperlihatkan bagaimana DNA diperiksa beberapa kali.
Kekeliruan bisa dideteksi dan dikoreksi dengan tingkat keakuratan yang
mengagumkan.”—Lihat gambar di halaman 16 dan 17.
Sang narator melanjutkan, ”Yang bisa kami perlihatkan dengan
jelas adalah kecepatannya. Anda lihat robot ini bergerak dengan sangat cepat,
bukan? Nah, mesin enzim yang asli bergerak menyusuri ’rel’ DNA dengan kecepatan
sekitar 100 anak tangga, atau pasangan basa, setiap detik.23
Seandainya ’rel’ itu seukuran rel kereta api, maka ’mesin’ ini bergerak dengan kecepatan
lebih dari 80 kilometer per jam. Pada bakteri, mesin replikasi mini ini
dapat bergerak sepuluh kali lebih cepat! Pada sel manusia, ratusan mesin
replikasi ini bekerja di berbagai lokasi sepanjang ’rel’ DNA. Mesin-mesin itu
menyalin seluruh genom hanya dalam waktu delapan jam.”24 (Lihat
kotak ”Molekul yang Dapat Dibaca dan Disalin”, di halaman 20.)
”MEMBACA” DNA
Robot-robot replikasi DNA itu meninggalkan ruangan dan
muncullah mesin lain. Mesin ini juga menyusuri DNA, tetapi dengan lebih lambat.
Anda melihat tali DNA itu masuk ke mesin ini melalui ujung yang satu dan keluar
dari ujung lainnya—tanpa perubahan. Tetapi, ada satu untaian baru yang keluar
dari lubang lain pada mesin itu, mirip ekor yang semakin panjang. Apa yang
sedang terjadi?
Sekali lagi, sang narator menjelaskan, ”Tugas DNA yang kedua
disebut transkripsi. DNA tidak pernah meninggalkan rumahnya yang aman, yakni
nukleus. Jadi, bagaimana gen-gennya—resep untuk membuat semua protein pembentuk
tubuh Anda—bisa dibaca dan digunakan? Nah, mesin enzim ini mencari lokasi di
sepanjang DNA di mana sebuah gen telah diaktifkan oleh sinyal kimiawi dari luar
nukleus sel. Lalu, mesin ini menggunakan molekul yang disebut RNA (asam
ribonukleat) untuk membuat salinan gen itu. RNA tampak sangat mirip dengan seuntai
DNA, tetapi sebenarnya berbeda. Tugasnya adalah mengambil informasi berbentuk
kode di dalam gen. RNA memperoleh informasi itu sewaktu berada dalam mesin
enzim tadi, lalu keluar dari nukleus dan bergerak menuju salah satu ribosom,
dan informasi itu kemudian digunakan untuk membangun sebuah protein.”
Seraya menyaksikan peragaan itu, Anda terkagum-kagum. Anda
sangat terkesan dengan museum ini dan kejeniusan orang-orang yang merancang
serta membangun mesin-mesinnya. Tetapi, bagaimana seandainya seluruh tempat ini
berikut isinya bisa diaktifkan untuk menunjukkan ribuan tugas yang dilaksanakan
dalam sel manusia secara serempak pada waktu bersamaan? Pastilah, itu tontonan
yang sangat memukau!
Namun, Anda sadar bahwa semua proses yang dilaksanakan oleh
mesin-mesin rumit yang sangat kecil ini sebenarnya sedang bekerja saat ini juga
dalam 100 triliun sel di tubuh Anda! DNA Anda sedang dibaca, menyediakan
petunjuk untuk membangun ratusan ribu jenis protein pembentuk tubuh Anda—enzim,
jaringan, organ, dan seterusnya. Saat ini juga, DNA Anda sedang disalin dan
diperiksa sehingga ada serangkaian instruksi yang siap dibaca lagi dalam setiap
sel yang baru.
MENGAPA FAKTA-FAKTA INI PENTING?
Sekali lagi, tanyailah diri sendiri, ’Dari mana datangnya
semua instruksi ini?’ Menurut Alkitab, ”buku” ini dan tulisannya adalah karya
Pengarang adimanusiawi. Apakah kesimpulan itu ketinggalan zaman dan tidak
ilmiah?
Pertimbangkan: Sanggupkah manusia membangun museum yang
digambarkan di atas? Mereka bakal menghadapi segudang kesulitan. Masih banyak
sekali yang belum diketahui tentang genom manusia dan cara kerjanya. Ilmuwan
masih mencoba mencari tahu di mana letak semua gen dan apa yang dilakukannya.
Dan, gen hanyalah bagian kecil dari untaian DNA. Bagaimana dengan spasi-spasi
panjang yang tidak berisi gen? Ilmuwan menyebut bagian itu DNA sampah, tetapi
belum lama ini mereka meralat pendapat tersebut. Bagian-bagian itu bisa jadi
mengendalikan bagaimana dan sejauh mana gen-gen digunakan. Dan, andai pun
ilmuwan sanggup menciptakan model lengkap DNA berikut mesin-mesin yang
menyalin serta memeriksanya, sanggupkah mereka membuatnya berfungsi seperti DNA
yang asli?
Ilmuwan terkenal bernama Richard Feynman meninggalkan
catatan ini di papan tulis tak lama sebelum kematiannya, ”Apa yang tidak dapat
saya ciptakan, tidak saya pahami.”25 Kejujuran dan kerendahan
hatinya benar-benar patut dipuji, dan pernyataannya jelas berlaku dalam hal
DNA. Ilmuwan tidak dapat menciptakan DNA dengan semua mesin replikasi dan
transkripsinya; mereka pun tidak dapat sepenuhnya memahami DNA. Namun, ada yang
dengan tegas mengaku tahu bahwa semuanya itu muncul melalui kebetulan
dan kecelakaan yang tidak diatur. Apakah bukti yang telah Anda perhatikan
benar-benar mendukung kesimpulan tersebut?
Beberapa orang yang terpelajar telah menyimpulkan bahwa
bukti-bukti menunjuk ke arah yang berbeda. Misalnya, Francis Crick, ilmuwan
yang turut menemukan struktur pilinan ganda DNA, menyimpulkan bahwa molekul ini
sangat terorganisasi sehingga mustahil muncul melalui peristiwa yang tidak
diatur. Menurutnya, makhluk-makhluk cerdas dari ruang angkasa mungkin telah
mengirimkan DNA ke bumi agar kehidupan dapat muncul di sini.26
Belum lama ini, filsuf ternama Antony Flew, yang mendukung
ateisme selama 50 tahun, mengubah pandangannya 180 derajat. Pada usia 81
tahun, ia mulai menyatakan keyakinan bahwa pasti ada suatu kecerdasan di balik
penciptaan kehidupan. Mengapa pandangannya berubah? Penelitian DNA. Sewaktu
ditanya apakah pandangannya yang baru itu mungkin akan sulit diterima para
ilmuwan, Flew dilaporkan menjawab, ”Sayang sekali. Sepanjang hidup, saya telah
dibimbing oleh prinsip . . . ikuti bukti yang ada, ke mana pun
arahnya.”27
Bagaimana menurut Anda? Apa yang
ditunjukkan oleh bukti yang ada? Bayangkan Anda menemukan ruang komputer di pusat
sebuah pabrik. Komputer itu menjalankan program induk yang rumit untuk
mengarahkan semua kegiatan di pabrik tersebut. Bukan itu saja, program tersebut
terus-menerus mengirimkan instruksi tentang cara membangun serta memelihara
setiap mesin di sana, dan program itu membuat salinan dirinya sekaligus
memeriksanya. Apa yang Anda simpulkan dari bukti itu? Apakah komputer itu dan
programnya membuat dirinya sendiri, atau keduanya adalah hasil karya pikiran
yang cerdas dan menyukai keteraturan? Jawabannya jelas sekali.
[Catatan Kaki]
Buku Molecular Biology of the Cell
menggunakan skala yang berbeda. Dikatakan bahwa jika kita mencoba mengemas
tali-tali yang panjang ini ke dalam nukleus sel, itu sama dengan mencoba
menjejalkan 40 kilometer benang yang sangat halus ke dalam sebuah bola
tenis—tetapi sedemikian rapi dan teraturnya sehingga setiap bagian dari benang
itu bisa diambil dengan mudah.
Setiap sel memuat dua salinan lengkap genom, semuanya 46
kromosom.
[Kotak/Gambar di hlm. 20]
MOLEKUL YANG DAPAT DIBACA DAN DISALIN
Bagaimana DNA dapat
dibaca dan disalin dengan begitu akurat? Keempat basa kimiawi pada tangga
DNA—A, T, G, dan C—membentuk anak tangga dengan pasangan yang selalu sama:
A dengan T, dan G dengan C. Jika salah satu sisi anak
tangga adalah A, sisi lainnya pasti T; G selalu berpasangan dengan
C. Jadi, jika Anda memiliki salah satu sisi tangga, Anda tahu seperti apa
sisi tangga lainnya. Apabila satu sisi tangga berisi GTCA, sisi lainnya pasti
berisi CAGT. Belahan anak-anak tangga itu panjangnya berbeda-beda, tetapi
sewaktu dipertemukan dengan pasangannya, terbentuklah anak tangga yang lengkap
dengan panjang yang sama.
Penemuan fakta itu
menuntun ilmuwan ke terobosan lain tentang molekul yang mengagumkan ini: DNA
sangat sempurna untuk disalin berulang-ulang. Mesin enzim yang mereplikasi DNA
mengambil unit-unit berisi empat zat kimia itu yang melayang bebas dalam
nukleus, lalu menggunakannya untuk melengkapi setiap anak tangga pada untaian
DNA yang sudah terbelah.
Jadi, molekul DNA
sebenarnya mirip dengan buku yang dibaca dan disalin berulang-ulang. Selama
rata-rata masa hidup manusia, DNA disalin sekitar 10.000.000.000.000.000 kali,
dengan keakuratan yang menakjubkan.28
[Kotak di hlm. 21]
RENUNGKANLAH FAKTA-FAKTA INI
▪ Fakta: DNA dikemas dalam kromosom dengan cara yang begitu
efisien sehingga disebut sebagai ”prestasi teknik”.
Renungkan: Bagaimana mungkin keteraturan dan
pengorganisasian tersebut muncul secara kebetulan tanpa diatur?
▪ Fakta: Kapasitas DNA untuk menyimpan informasi masih belum
ada tandingannya pada era komputer sekarang ini.
Renungkan: Jika teknisi komputer saja tidak sanggup
menghasilkan hal itu, bagaimana mungkin materi yang tidak berakal bisa
menghasilkan hal itu dengan sendirinya?
▪ Fakta: DNA memuat semua instruksi yang diperlukan untuk
membangun tubuh manusia yang unik dan memeliharanya sepanjang hidupnya.
Renungkan: Mungkinkah ada tulisan tanpa penulis, dan program
tanpa pemrogram?
▪ Fakta: Agar berfungsi, DNA harus disalin, dibaca, dan
diperiksa oleh sekumpulan mesin molekuler yang rumit yang disebut enzim, yang
harus bekerja sama dengan keakuratan dan ketepatan waktu yang tinggi.
Renungkan: Apakah Anda percaya bahwa mesin yang luar biasa
rumit dan dapat diandalkan bisa muncul secara kebetulan? Tanpa bukti yang kuat,
tidakkah kepercayaan seperti itu sama dengan iman yang membabi buta?
[Diagram di hlm. 14, 15]
(Untuk keterangan lengkap, lihat publikasinya)
”Prestasi Teknik”
Bagaimana DNA Dikemas
Mengemas DNA ke dalam nukleus adalah prestasi teknik yang
mengagumkan—ibarat menjejalkan 40 kilometer benang yang sangat halus ke
dalam sebuah bola tenis
[Diagram di hlm. 16]
(Untuk keterangan lengkap, lihat publikasinya)
Replikasi
Bagaimana DNA Disalin
1 Bagian mesin enzim
ini membelah DNA menjadi dua untaian terpisah
2 Bagian mesin ini
mengambil seuntai DNA sebagai pola untuk menciptakan untaian ganda
3 Penjepit geser
berbentuk cincin yang menuntun dan menstabilkan mesin enzim
4 Dua untaian lengkap
DNA terbentuk
Seandainya DNA seukuran rel kereta api, maka mesin enzim
bergerak dengan kecepatan lebih dari 80 kilometer per jam
[Diagram di hlm. 19]
(Untuk keterangan lengkap, lihat publikasinya)
Transkripsi
Bagaimana DNA ”Dibaca”
1 DNA diurai di sini.
Untaian yang terbuka meneruskan informasi ke RNA
2 RNA ”membaca” DNA,
mengambil kode dalam gen. Kode DNA memberi tahu mesin transkripsi di mana
transkripsi mulai dan berakhir
3 RNA yang sudah
berisi informasi keluar dari nukleus sel lalu menuju ribosom untuk meneruskan
instruksi tentang cara membangun protein yang kompleks
4 Mesin transkripsi
[Gambar di hlm. 18]
Satu gram DNA memuat informasi setara satu triliun CD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar