Pasal 20
FIRDAUS di masa depan di bawah Kerajaan Allah—itulah kabar
baik yang dibutuhkan umat manusia. Dan, Yesus menubuatkan bahwa pemberitaan
”kabar baik kerajaan” kepada orang-orang di seluruh dunia akan menjadi salah
satu corak dari periode ’sebelum akhir itu datang’. (Matius 24:14) Hal itulah
yang sekarang dilakukan oleh jutaan Saksi-Saksi Yehuwa. Mereka menceritakan
kabar baik ini kepada jutaan orang lain yang menyambutnya dengan belajar
Alkitab dan bergabung dengan mereka.
2 Pekerjaan pendidikan sedunia secara
besar-besaran untuk mengumpulkan orang-orang dari segala bangsa ini telah
dinubuatkan dalam Alkitab. Tentang hari-hari terakhir ini, Yesaya bernubuat,
’Ibadat kepada Yehuwa akan berdiri teguh, dan ke sana semua bangsa akan
berduyun-duyun. Dan Yehuwa akan mengajar mereka tentang jalan-jalannya, dan
mereka akan berjalan di jalan-jalannya.’—Yesaya 2:2-4; lihat juga Yesaya 60:22;
Zakharia 8:20-23.
3 Pemberitaan sedunia tentang Kerajaan
menyebabkan umat manusia terbagi. Yesus menggunakan perumpamaan ketika
menubuatkan sesuatu yang akan mencapai puncaknya pada zaman kita, ”Semua bangsa
akan dikumpulkan di hadapannya, dan ia akan memisahkan orang, yang satu dari
yang lain, sama seperti seorang gembala memisahkan domba dari kambing.” Orang
yang mendukung maksud-tujuan sang Pencipta disamakan seperti domba, tetapi yang
tetap ingin bebas disamakan seperti kambing. Tentang nasib akhir mereka, Yesus
berkata bahwa ”domba-domba” akan memperoleh ”kehidupan abadi”, tetapi
”kambing-kambing”, ”kemusnahan abadi”.—Matius 25:32-46.
Tidak ’Menukar Kebenaran dengan Dusta’
4 Menyelaraskan kehidupan dengan maksud-tujuan
Allah sangat penting bagi masa depan kita, karena Dialah ”sumber kehidupan”.
(Mazmur 36:9) Maka, jangan sampai terjerat oleh filsafat-filsafat yang
bertentangan dengan kenyataan. Roma 1:25 berbicara tentang ”orang yang menukar
kebenaran Allah dengan dusta dan memuja serta memberikan dinas suci kepada
ciptaan sebaliknya daripada kepada Pribadi yang mencipta”. Seperti yang telah
kita lihat, teori evolusi bertentangan dengan kenyataan; ya, tepatnya, teori
itu suatu ”dusta”. Menurut Roma 1:20, orang yang menukar fakta-fakta tentang
Allah Pencipta dengan ”dusta” seperti itu ”tidak dapat berdalih” mengingat
bukti-bukti yang ada.
5 Jangan heran bahwa teori evolusi begitu meluas
pada zaman modern walaupun ada banyak bukti yang menyangkalnya. Inti yang
sesungguhnya dari kepercayaan ini adalah bahwa Allah tidak ada, dan bahwa Ia
tidak dibutuhkan. Dari mana asalnya dusta yang begitu besar itu? Yesus
menyebutkan sumbernya sewaktu ia berkata, ”Si Iblis . . . adalah
pendusta dan bapak dusta.”—Yohanes 8:44.
6 Kita perlu menghadapi kenyataan bahwa teori
evolusi mendukung maksud-tujuan Setan. Ia ingin agar orang-orang meniru
haluannya serta haluan Adam dan Hawa, yaitu memberontak terhadap Allah.
Khususnya sekarang, karena ”waktunya tinggal sedikit” bagi si Iblis.
(Penyingkapan 12:9-12) Maka, mempercayai evolusi berarti memajukan
kepentingannya dan membutakan diri terhadap maksud-tujuan sang Pencipta yang
menakjubkan. Kalau begitu, bagaimana seharusnya perasaan kita terhadap hal ini?
Kita biasanya marah kepada penipu yang mencoba menggelapkan uang kita, atau
bahkan mencuri beberapa barang kita. Kita seharusnya lebih marah lagi terhadap
doktrin evolusi dan pencetusnya, karena tujuannya adalah untuk menipu kita
sehingga kita kehilangan kehidupan kekal.—1 Petrus 5:8.
’Semua Akan Mengetahui’
7 Tidak lama lagi, setiap orang akan mengetahui
bahwa memang ada Pencipta. Ia menyatakan, ”Aku pasti akan menyucikan namaku
yang besar, yang dinodai di antara bangsa-bangsa, . . . dan bangsa-bangsa
akan mengetahui bahwa akulah Yehuwa.”
(Yehezkiel 36:23) Ya, setiap orang akan mengetahui bahwa ”Yehuwa itu Allah.
Dialah yang menjadikan kita, dan bukan kita sendiri”.—Mazmur 100:3.
8 Bangsa-bangsa tidak lama lagi akan mengetahui
bahwa Yehuwa adalah Allah Pencipta sewaktu Ia mengkonfrontasi mereka. Hal itu
akan terjadi sewaktu Ia mengakhiri eksperimen manusia yang menyengsarakan,
yaitu mencoba melepaskan diri dari Allah. Pada waktu itu, inilah yang akan
terjadi, ”Oleh kemarahannya bumi akan bergoyang dengan keras, dan tidak ada
bangsa yang akan bertahan di bawah kecamannya.” ”Allah-allah yang tidak membuat
langit dan bumi, merekalah yang akan binasa dari bumi dan dari bawah langit
ini.”—Yeremia 10:10, 11; lihat juga Penyingkapan 19:11-21.
9 Jadi, di Firdaus yang akan datang,
bangsa-bangsa, sistem pendidikan, dan media mereka akan lenyap. Demikian pula dengan
ajaran evolusi. Sebaliknya, seperti diperlihatkan di Yesaya 11:9, ”bumi pasti
akan dipenuhi dengan pengetahuan akan Yehuwa
seperti air menutupi dasar laut”. Setiap orang akan dididik untuk mengenal baik
sang Pencipta. Mereka akan takjub terhadap cara Ia melaksanakan
maksud-tujuan-Nya di masa lampau. Mereka akan melihat perbuatan-Nya di masa
depan dalam Firdaus dan sangat bergembira atas hal itu. Dan, di antara hal-hal
yang menakjubkan itu akan ada kebangkitan. Hal itu menjadi bukti yang
meyakinkan bahwa Allah memang menciptakan manusia. Mengapa? Karena
kesanggupan-Nya untuk menciptakan kembali miliaran orang yang sudah mati pasti
membuktikan bahwa Ia dapat menciptakan pasangan manusia yang pertama.
Membuat Pilihan
10 Tidak, masa depan tidak akan ditentukan oleh
proses evolusi yang bersifat kebetulan. Masa depan telah ditentukan oleh sang
Pencipta. Maksud-tujuan Dialah yang akan terlaksana, bukan maksud-tujuan
manusia atau Iblis. (Yesaya 46:9-11) Karena itu, pertanyaan-pertanyaan yang
harus dijawab oleh kita masing-masing adalah: Di pihak siapakah saya? Apakah
saya ingin hidup selama-lamanya dalam Firdaus yang adil-benar? Jika ya, apakah
saya memenuhi persyaratan Allah untuk selamat?
11 Jika kita ingin hidup selama-lamanya dalam
Firdaus, Alkitab menunjukkan bahwa kita harus mengikuti teladan orang-orang
yang menghormati sang Pencipta, maksud-tujuan, dan hukum-hukum-Nya. Alkitab
menasihatkan, ”Perhatikanlah orang yang tidak bercela dan lihatlah orang yang
lurus hati, karena masa depan orang itu akan penuh damai. Tetapi para pelanggar
pasti akan dimusnahkan bersama-sama; masa depan orang-orang fasik akan
benar-benar dimusnahkan.”—Mazmur 37:37, 38.
12 Allah memberi kita kebebasan untuk memilih
apakah kita mau melayani Dia atau tidak. Dan, walaupun Ia tidak memaksa manusia
untuk taat, Ia juga tidak akan membiarkan kefasikan, penderitaan, dan
ketidakadilan sampai waktu yang tidak tertentu. Siapa pun yang mengganggu
perdamaian dan kebahagiaan dalam Firdaus-Nya yang akan datang, tidak akan Ia
biarkan terus hidup. Itulah sebabnya Ia sekarang mengundang orang-orang agar
menggunakan kebebasan memilih yang mereka miliki untuk melayani Dia. Mereka
yang berbuat demikian akan melihat berakhirnya dunia yang tidak memuaskan ini,
kemudian menikmati sukacita yang besar sewaktu ikut mengubah bumi menjadi
firdaus.—Mazmur 37:34.
13 Memang, kebanyakan orang tidak ingin memenuhi
tuntutan Yehuwa. Mereka harus bertanggung jawab atas hal itu, dan akan
menderita kerugian besar. (Yehezkiel 33:9) Namun, apakah Anda ingin ”dengan
teguh menggenggam kehidupan yang sebenarnya”? (1 Timotius 6:19) Jika
demikian, Yesus menunjukkan apa yang harus dilakukan sewaktu ia berdoa kepada
Allah, ”Ini berarti kehidupan abadi, bahwa mereka terus memperoleh pengetahuan
mengenai dirimu, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenai pribadi yang
engkau utus, Yesus Kristus.”—Yohanes 17:3.
14 Maka, selagi masih ada waktu, tindakan
bijaksana yang harus segera dilakukan adalah belajar tentang kehendak sang
Pencipta dan berusaha melakukannya dengan sungguh-sungguh. Firman-Nya yang
terilham mendesak, ”Sebelum datang hari kemarahan Yehuwa ke atasmu, carilah
Yehuwa, kamu semua yang lembut hati di bumi, yang telah mempraktekkan keputusan
hukum-Nya. Carilah keadilbenaran, carilah kelembutan hati. Mungkin kamu akan
disembunyikan pada hari kemarahan Yehuwa.”—Zefanya 2:2, 3.
15 Semoga Anda terbukti sebagai orang yang lembut
hati, yang dengan rendah hati tunduk kepada kehendak Allah. Kalau begitu, apa
yang menanti Anda? ”Dunia ini sedang berlalu,” kata Alkitab, ”tetapi ia yang melakukan
kehendak Allah akan tetap hidup untuk selamanya.” (1 Yohanes 2:17) Sungguh
indah prospek tersebut—hidup kekal dalam bumi Firdaus—jika Anda membuat pilihan
yang benar!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar